Analisis Regresi Berganda Analisis Data 1. Uji Prasyarat

masalah ini adalah dengan metode Durbin – Watson. Adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut:  DW dL atau DW 4 – dL maka terdapat autokorelasi  dL DW dU atau 4 – dU DW 4 – dL maka autokorelasi tidak dapat dijelaskan  dU DW 4 – dU maka tidak terdapat autokorelasi Tabel V.15 Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .322 a ,104 ,066 1,922 1,983 Sumber: Diolah dengan SPSS 17, 2013 Berdasarkan Tabel V.15 dapat dilihat nilai DW sebesar 1,983 sedangkan dengan membandingkan tabel DW pada signifikansi 0,05 dengan N = 76 dan k = 3, maka didapat nilai dU sebesar 1,709 dan nilai dL sebesar 1,543. Kesimpulan uji autokorelasi pada penelitian ini adalah tidak terjadi autokorelasi, dimana 1,709 1,983 2,291 1,709 1,983 4 – 1,709.

3. Analisis Regresi Berganda

a. Uji F Uji F digunakan untuk menguji apakah model regresi berganda dapat digunakan untuk memprediksi variabel terikat, dimana variabel terikat dalam penelitian ini adalah produktivitas kerja perajin topeng. Kriteria pengujian yakni: F hitung F tabel atau nilai probabilitas nilai signifikansi 5 maka model regresi berganda dapat digunakan untuk memprediksi variabel terikatnya, dan F hitung F tabel atau nilai probabilitas nilai signifikansi maka model regresi berganda tidak dapat digunakan untuk memprediksi variabel terikatnya. Adapun uji F pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel V.16 Uji F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 257,636 3 85,879 138,268 .000 a Residual 44,719 72 ,621 Total 302,355 75 Sumber: Diolah dengan SPSS 17, 2013 Berdasarkan Tabel V.16 dapat dilihat nilai F hitung sebesar 138,268 F tabel sebesar 2,74, sedangkan nilai probabilitas sebesar 0,00 nilai signifikansi sebesar 0,05. Kesimpulan uji F pada penelitian ini adalah model regresi berganda ini dapat digunakan untuk memprediksi produktivitas kerja perajin topeng b. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Analisis regresi ganda digunakan untuk memprediksi bagaimana keadaan naik-turunnya variabel terikat dengan variabel- variabel bebas sebagai faktor prediktor yang dimanipulasi dinaikkan atau diturunkan nilainya. Variabel terikat pada penelitian ini yakni produktivitas kerja Y perajin topeng, sedangkan variabel bebasnya yakni: pengalaman kerja X 1 , sikap pada pekerjaan X 2 , dan kemampuan kerja X 3 . Kriteria penguji pada penelitian ini, yakni: t hitung t tabel atau nilai probabilitas nilai signifikansi 5 maka Ho ditolak dan Ha diterima, sedangkan t hitung t tabel atau nilai signifikansi nilai signifikansi 5 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Adapun hasil olah regresi berganda pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel V.17 Analisis Regresi Ganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -3,155 2,028 -1,556 ,124 Pengalaman ,390 ,049 ,569 7,976 ,000 Sikap ,072 ,035 ,093 2,038 ,045 Kemampuan ,363 ,063 ,410 5,751 ,000 Sumber: Diolah dengan SPSS 17, 2013 1. Pengujian hipotesis 1: Kontribusi pengalaman kerja X 1 terhadap produktivitas kerja Y perajin industri kerajinan topeng kayu Ho: Tidak ada kontribusi positif dan signifikan pengalaman kerja terhadap produktivitas kerja perajin topeng kayu Ha: Terdapat kontribusi positif dan signifikan pengalaman kerja terhadap produktivitas kerja perajin topeng kayu Berdasarkan Tabel V.17 t hitung sebesar 7,976 t tabel sebesar 1,992 dan nilai probabilitas 0,00 nilai signifikansi 0,05 maka Ha diterima, dimana terdapat kontribusi positif dan signifikan pengalaman kerja terhadap produktivitas kerja perajin topeng kayu. Sumbangan persentase kontribusi pengalaman kerja terhadap produktivitas kerja perajin topeng kayu pada model regresi ganda di atas yakni 53,08 0,569 : 0,569+0,093+0,410 x 100, sedangkan 46,92 ditentukan oleh variabel lainnya yang tidak tercakup dalam model regresi ini. 2. Pengujian hipotesis 2: Kontribusi sikap terhadap pekerjaan X 2 terhadap produktivitas kerja Y perajin industri kerajinan topeng kayu Ho: Tidak ada kontribusi positif dan signifikan sikap terhadap pekerjaan terhadap produktivitas kerja perajin topeng kayu Ha: Terdapat kontribusi positif dan signifikan sikap terhadap pekerjaan terhadap produktivitas kerja perajin topeng kayu Berdasarkan Tabel V.17 t hitung sebesar 2,038 t tabel sebesar 1,992 dan nilai probabilitas sebesar 0,045 nilai signifikansi sebesar 0,05 maka Ha diterima, dimana terdapat kontribusi positif dan signifikansi sikap terhadap pekerjaan terhadap produktivitas kerja perajin topeng kayu. Sumbangan persentase kontribusi sikap pada pekerjaan terhadap produktivitas kerja perajin pada model regresi ganda di atas yakni 8,67 0,093 : 0,569+0,093+0,410 x 100, sedangkan 91,33 ditentukan oleh variabel lainnya yang tidak tercakup dalam model regresi ini. 3. Pengujian hipotesis 3: Kontribusi kemampuan kerja X 3 terhadap produktivitas kerja Y perajin industri kerajinan topeng kayu Ho: Tidak ada kontribusi positif dan signifikan kemampuan kerja terhadap produktivitas kerja perajin topeng kayu Ha: Terdapat kontribusi positif dan signifikan kemampuan kerja terhadap produktivitas kerja perajin topeng kayu Berdasarkan Tabel V.17 t hitung sebesar 5,751 t tabel sebesar 1,992 dan nilai probabilitas sebesar 0,00 nilai signifikansi sebesar 0,05 maka Ha diterima, dimana terdapat kontribusi positif dan signifikansi kemampuan kerja terhadap produktivitas kerja perajin. Sumbangan persentase kontribusi kemampuan kerja terhadap produktivitas kerja perajin pada model regresi ganda di atas yakni 38,25 0,41 : 0,569+0,093+0,410 x 100, sedangkan 61,75 ditentukan oleh variabel lainnya yang tidak tercakup dalam model regresi ini. 4. Pengujian hipotesis 4: kontribusi pengalaman kerja X 1 , sikap terhadap pekerjaan X 2 , dan kemampuan kerja X 3 terhadap produktivitas kerja Y perajin industri kerajinan topeng kayu. Ho: Tidak ada kontribusi pengalaman kerja, sikap terhadap pekerjaan, dan kemampuan kerja terhadap produktivitas kerja perajin industri kerajinan topeng kayu Ha: Terdapat kontribusi pengalaman kerja, sikap terhadap pekerjaan, dan kemampuan kerja terhadap produktivitas kerja perajin industri kerajinan topeng kayu Pengujian hipotesis keempat menggunakan uji F pada tabel V.16, dimana F hitung sebesar 138,268 F tabel sebesar 2,74, sedangkan nilai probabilitas sebesar 0,00 nilai signifikansi sebesar 0,05 maka Ha diterima, dimana terdapat kontribusi pengalaman kerja, sikap terhadap pekerjaan, dan kemampuan kerja terhadap produktivitas kerja perajin industri kerajinan topeng kayu. Sumbangan persentase kontribusi pengalaman kerja, sikap terhadap pekerjaan, dan kemampuan kerja terhadap produktivitas kerja perajin industri kerajinan topeng kayu, untuk mencarinya digunakan nilai koefisien determinasi R 2 . c. Nilai Koefisien Determinasi R 2 Nilai koefisien determinasi menjelaskan besarnya persentase variabel total dalam variabel terikat yang dapat dijelakan oleh variabel bebas secara bersama-sama. Adapun nilai koefisien determinasi pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel V.18 Koefisien Determinasi R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .923 a ,852 ,846 ,788 Sumber: Diolah dengan SPSS 17, 2013 Berdasarkan Tabel V.18, nilai koefisien determinasi R 2 sebesar 0,846 atau 84,6. R 2 pada penelitian ini diartikan sebagai total persentase kontribusi pengalaman kerja, sikap terhadap pekerjaan, dan kemampuan kerja sebesar 84,6 terhadap produktivitas kerja, sedangkan sisanya sebesar 15,4 dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak tercakup pada model regresi ini.

D. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Kontribusi Pengalaman Kerja terhadap Produktivitas Kerja Perajin

Dokumen yang terkait

KONTRIBUSI PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN KEMAMPUAN SOFT SKILLS TERHADAP KESIAPAN KERJA Kontribusi pengalaman praktik kerja industri dan Kemampuan soft skills terhadap kesiapan kerja Siswa kelas xII akuntansi SMK Negeri 1 Klaten Tahun ajaran 2016

0 3 12

KONTRIBUSI PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN KEMAMPUAN SOFT SKILLS TERHADAP KESIAPAN KERJA Kontribusi pengalaman praktik kerja industri dan Kemampuan soft skills terhadap kesiapan kerja Siswa kelas xII akuntansi SMK Negeri 1 Klaten Tahun ajaran 2016

0 2 16

PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIFITAS KERJA KARYAWAN PADA INDUSTRI KERAJINAN PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIFITAS KERJA KARYAWAN PADA INDUSTRI KERAJINAN TEMBAGA DAN KUNINGAN MUDA TAMA DI TUMANG BOYOLALI SK

0 0 14

PENGARUH INSENTIF DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI KECAMATAN PLUMBON-KABUPATEN CIREBON: Survey pada Tenaga Kerja Industri Kerajinan Rotan di Kecamatan Plumbon-Kabupaten Cirebon.

2 6 44

Kontribusi pengalaman kerja, sikap terhadap pekerjaan, dan kemampuan kerja terhadap produktivitas kerja perajin industri kerajinan topeng di Desa Putat, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul

0 7 157

TAP.COM - PENGARUH UPAH, KEMAMPUAN DAN PENGAN KERJA TERHADAP ... 213 438 1 PB

1 1 9

ANALISIS PRINSIP DESAIN DAN SOUVENIR PADA PRODUK KERAJINAN LORO BLONYO DI BOBUNG, PUTAT, PATUK, GUNUNG KIDUL

3 1 149

KEBERADAAN TOPENG KLASIK DAN TOPENG KREASI DI DUSUN BOBUNG, DESA PUTAT, KECAMATAN PATUK, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA - Institutional Repository ISI Surakarta

0 1 167

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK DAN PROSES KERJA PERAJIN BAMBU KARYA UTAMI DUSUN GUMAWANG, PUTAT, PATUK, GUNUNGKIDUL

0 0 8

INDUSTRI KERAJINAN TOPENG KAYU BATIK DI DESA PUTAT, KECAMATAN PATUK, KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 1980-2006

0 0 21