97
BAB VI KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan data hasil penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Terdapat kontribusi positif dan signifikan pengalaman kerja X
1
terhadap produktivitas kerja Y perajin topeng kayu.
Terdapat kontribusi pengalaman kerja terhadap produktivitas kerja sebesar 53,08 dan sisanya sebesar 46,92 ditentukan oleh variabel lain. Hal ini
dikarenakan sebagian besar dari para perajin mulai membuat kerajinan topeng sejak mereka sebelum menjadi seorang perajin tetap disalah satu
sentra kerajinan yang ada, dimana pada saat mereka berumur 15 – 20 tahun. Variasi pembuatan topeng dilakukan setiap 2 – 3 bulan sekali,
sehingga pengalaman kerja para perajin topeng kayu bertambah.
2. Terdapat kontribusi positif dan signifikan sikap pada pekerjaan X
2
terhadap produktivitas kerja Y perajin topeng kayu.
Terdapat kontribusi sikap pada pekerjaan terhadap produktivitas kerja sebesar 8,67 dan sisanya sebesar 91,33 ditentukan oleh variabel lain.
Hal ini
dikarenakan saat
para perajin
bekerja, mereka
dapat mengekspresikan gagasan atau ide di tempat mereka bekerja tanpa
melanggar peraturan-peraturan yang ada. Faktor intern di tempat mereka bekerja juga mendukung adalah selalu terbinanya hubungan yang
harmonis dengan rekan kerja ataupun dengan pemilik sentra kerajinan, sedangkan faktor eksternnya adalah adanya peran orang lain yang
menghormati dan menghargai profesi mereka.
3. Terdapat kontribusi positif dan signifikan kemampuan kerja X
3
terhadap produktivitas kerja Y perajin topeng kayu.
Terdapat kontribusi kemampuan kerja terhadap produktivitas kerja sebesar 38,25 dan sisanya sebesar 61,75 ditentukan oleh variabel lain. Hal ini
dikarenakan potensi fisik dan intelektual sebagai seorang perajin selalu mereka gunakan hampir setiap hari. Kemampuan fisik yang mereka miliki
yakni menggunakan alat gergaji, alat pahat, alat amplas, dan alat kampak, sedangkan kemampuan intelektual yang mereka miliki yakni mengingat
topeng-topeng yang pernah dibuat dan mengetahui jenis-jenis topeng batik dan klasik. Para perajin, pada saat membuat topeng kayu jenis batik dapat
dikatakan profesional, dimana saat mereka melakukan kesalahan kecil pada saat proses pembuatan, mereka dapat segera memperbaikinya dan
hasilnya pun tidak terlihat “cacat”.
4. Terdapat kontribusi pengalaman kerja X