Perkembangan Perekonomian Indonesia Analisis Deskriptif .1 Letak Geografis Indonesia

4.1.2 Perkembangan Perekonomian Indonesia

Kondisi perekonomian Indonesia sejak kemerdekaan terus mengalami perkembangan. Secara makro sektor pertanian memegang peranan yang cukup besar dalam perekonomian Indonesia, terutama dalam bentuk penyediaan kesempatan kerja dan kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto PDB. Data Badan Pusat Statistik BPS menunjukkan bahwa dalam hal kesempatan kerja, selama periode 1997-2000 jumlah tenaga kerja di sektor pertanian mengalami peningkatan dan dominan dalam penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Dimana pada tahun 1997 sektor pertanian tercatat dapat memiliki pertumbuhan positif di tengah krisis yang dialami Indonesia pada tahun 1998, dengan pertumbuhan 0,43 persen. Hal ini berbanding terbalik dengan pertumbuhan yang negatif pada sektor nonpertanian. Dan pada tahun 2000 tenaga kerja yang bekerja di sektor pertanian mencapai lebih dari 40 juta orang atau sekitar 45,3 persen dari jumlah tenaga kerja. Dalam perekonomian Indonesia terlihat bahwa kontribusi sektor pertanian pada Produk Domestik Bruto PDB pada tahun 1997 sebesar 16,09 persen dan meningkat menjadi 19,54 persen di tahun 1998 atau peningkatan absolut sebesar 3,50 persen. Ini menunjukkan bahwa ditengah menurunnya kontribusi sektor nonpertanian seperti maufaktur, konstruksi, keuangan dan transortasi, sektor pertanian justru masih dapat memberikan kontribusi yang penting dalam perekonomian nasional. Bahkan kontribusi subsektor pertanian pangan tidak pernah di bawah dari total kontribusi subsektor pertanian lainnya. Dengan Universitas Sumatera Utara demikian, peranan sektor pertanian dalam perekonomian Indonesia harus memperoleh perhatian yang serius dari semua pihak. Perkonomian Indonesia tidak terlepas dari pengaruh dunia Internasional, pengaruh dunia internasional ini ditunjukkan dengan adanya keterbukaan ekonomi Indonesia dengan luar negeri dan ikut sertanya Indonesia dalam organisasi- organisasi internasional yang mendukung hubungan perdagangan internasional. Kebijakan pembangunan pertanian dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal, antara lain kesepakatan-kesepakatan internasional, seperti World Trade Organization WTO, Asia Pacific Economy Cooperation APEC, dan ASEAN Free Trade Area AFTA, kebijakan perdagangan komoditas pertanian yang ditentukan di negara-negara mitra perdagangan Indonesia dan lembaga-lembaga internasional yang memberikan bantuan kepada Indonesia terutama pada saat Indonesia sedang mengalami krisis ekonomi mempengaruhi Indonesia dalam menentukan kebijakan. Indonesia tidak terlepas dari permasalahan impor beras, memasuki tahun 1990-an Indonesia menjadi salah satu negara pengimpor beras terbesar di Indonesia. Dimana tahun 1999 Indonesia melakukan impor terbesar yaitu mencapai 4,7 juta ton. Masalah impor beras ini tidak dapat dilepaskan dari produksi beras yang tidak dapat memenuhi jumlah konsumsi domestik dan krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998. Dewasa ini sektor pertanian masih memiliki kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto PDB, sektor pertanian merupakan penyumbang terbesar ketiga setelah sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, hotel dan restoran. Universitas Sumatera Utara Pada tahun 2011 kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Bruto PDB Indonesia sebesar 14,7 persen. Nilai ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Bruto PDB tahun 2010 yaitu sebesar 15,3 persen. Kondisi ini seharusnya menjadi perhatian khusus pemerintah mengingat pentingnya sektor pertanian terhadap perekonomian Indonesia. Kondisi ekonomi global akan mempengaruhi harga beras di pasar domestik bahkan pasar dunia. Harga beras internasional sangat bergantung pada pasokan dari Thailand dan Vietnam. Apabila terdapat perubahan struktural pada kedua negara maka suplai beras internasional akan terganggu. Pada saat krisis global, pasar ekspor pertanian akan mengalami dampak terbesar, selain pasar ekspor krisis global berpengaruh pada tingginya harga-harga barang input pertanian yang di impor dari luar negeri bahkan akan memperngaruhi harga beras impor. Untuk menjadikan sektor pertanian kompetitif, maka yang pertama dijadikan acuan adalah melihat bahwa sektor pertanian sebagai industri modern.

4.1.3 Perkembangan Produktivitas Pertanian