untuk jagung, kedelai, gula, dan daging sapi, dan swasembada berkelanjutan untuk padi.
Hingga pada tahun 2012 Indonesia masih melakukan impor beras yang cukup tinggi yaitu mencapai 1,8 juta ton. Impor beras ini dilakukan untuk
menjaga ketersediaan stok beras dalam negeri. Dalam melakukan impor beras Indonesia sering melakukan kerjasama dengan negara Thailand, Vietnam,
Kamboja dan Myanmar.
4.2 Analisis Data
4.2.1 Hasil Uji Akar Unit
Unit Root Test
Uji stasioner ini digunakan untuk mengetahui apakah data produktivitas pertanian dan impor beras di Indonesia stasioner atau tidak. Pengujian yang
dikembangkan oleh Dickey Fuller ini dilakukan untuk menghindari data runtun waktu yang tidak konstan.
Uji akar unit ini menggunakan Augmented Dickey Fuller ADF statistik untuk kurun waktu 1986-2012, berikut ini hasil uji Augmented Dickey
Fuller ADF pada tabel 4.3 dibwah ini.
Tabel 4.3 Hasil Pengujian ADF dengan Intercept
Uji Akar Unit Variabel
ADF Critical Value
Derajat Integrasi Produktivitas Pertanian
-4.348791 -3.724070
I 1 Impor Beras
-7.566004 -3.737853
I 1
Sumber: Lampiran 3 dan 4
Catatan: = Signifikan pada α = 10
= Signifikan pada α = 5 = Signifikan pada α = 1
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 4.3 diatas, dapat dilihat bahwa hasil uji akar unit untuk variabel produktivitas pertanian dan impor beras stasioner pada derajat integrasi
1 atau pada I 1. Artinya, variabel produktivitas pertanian dan impor beras yang digunakan dalam penelitian ini stasioner pada data first difference dengan
tingkat signifikansi pada α = 1. Berdasarkan hasil Augmented Dickey Fuller ADF statistik dapat
dilihat angka Augmented Dickey Fuller ADF statistik yang diperoleh pada data produktivitas pertanian sebesar -4.348791, sedangkan nilai kritis untuk tingkat
signifikasi 1 sebesar -3.724070, signifikansi 5 sebesar -2.986225 dan signifikansi 10 sebesar -2.632604. Hasil ini menunjukkan nilai Augmented
Dickey Fuller ADF statistik lebih besar dari nilai kritisnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data telah stasioner.
Demikian juga pada variabel impor beras, nilai Augmented Dickey Fuller ADF statistik impor beras sebesar -7.566004, sedangkan nilai kritis
untuk signifikansi 1 sebesar -3.737853, signifikansi 5 sebesar -2.991878 dan untuk tingkat signifikansi 10 sebesar -2.635542. Hasil ini menunjukkan
bahwa nilai Augmented Dickey Fuller ADF statistic impor beras lebih besar dari nilai kritisnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa data tersebut telah
stasioner.
4.2.2 Hasil Uji Kausalitas Granger Causality Test