banyaknya hasil produksi output yang diperoleh dari satu kesatuan faktor produksi input. Jika efisiensi fisik kemudian di nilai dengan uang maka akan
dibahas efisiensi ekonomi. Sedangkan kapasitas dari sebidang tanah tertentu menggambarkan kemampuan sebidang tanah untuk menyerap tenaga dan modal
sehingga memberikan hasil produksi bruto yang sebesar-besarnya pada tingkatan teknologi tertentu. Jadi secara teknis produktivitas merupakan
perkalian antara efisiensi usaha dan kapasitas tanah Mubyarto, 1989:68. Dalam setiap panen padi, petani akan menghitung berapa hasil bruto
produksinya, yaitu luas tanah dikalikan hasil pekesatuan luas. Hasil bruto yang didapat kemudian dikurangi dengan biaya-biaya yang harus dikeluarkan petani,
yaitu biaya pupuk, bibit, biaya pengolahan tanah upah menanam, upah membersihkan rumput dan biaya panen yang biasanya berupa bagi hasil. Setelah
semua biaya-biaya tersebut dikurangi maka petani akan memperoleh hasil bersih atau hasil netto. Apabila hasil bersih usahatani besar maka akan menunjukkan
rasio yang baik dari nilai hasil dan biaya. Makin tinggi rasio berarti usahatani makin efisien Mubyarto, 1989:70.
2.1.2 Peranan Produktivitas
Standar hidup suatu bangsa dalam jangka panjang tergantung pada kemampuan bangsa tersebut untuk menggapai tingkat produktivitas yang tinggi
dan berkesinambungan, hal tersebut digunakan untuk mencapai kualitas produk yang lebih baik dan efisien yang lebih tinggi dalam proses produksi.
Perekonomian yang mengalami perkembangan produktivitas akan cenderung memiliki kemampuan yang tinggi dalam persaingan, baik dalam bentuk harga
Universitas Sumatera Utara
maupun kualitas dari produk yang dihasilkan Pasay, Gatot dan Suahasil,
1995:220.
Kegiatan ekonomi yang memiliki produktivitas yang semakin berkembang akan memiliki daya tahan lebih kuat terhadap kenaikan harga input
dibandingkan dengan kegiatan ekonomi yang tidak mengalami perkembangan produktivitas. Untuk dapat mengembangkan produktivitas, perekonomian harus
mampu memperbaiki dirinya sendiri self upgrading demi untuk memperkokoh perekonomian itu sendiri self propelling sehingga menjamin kelangsungan
pembangunan self sustaining. Dalam hal ini teknologi harus dipandang sebagai: bagaimana mengkombinasikan berbagai input produktif dalam proses
produksi dengan menggunakan teknik produksi tertentu secara efisien untuk menghasilkan output dengan kualitas yang semakin membaik dan yang dapat
dipasarkan. Selain teknologi hal yang dapat dilakukan dalam jangka pendek adalah melakukan inovasi secara terus-menerus dalam hal produk dan proses
produksi Pasay, Gatot dan Suahasil, 1995:261.
Dengan perkembangan produktivitas yang lebih pesat, keunggulan suatu perekonomian seperti upah tenaga kerja dapat dipertahankan seiring dengan
memperbaiki kesejahteraan pekerja. Sistem pengupahan tenaga kerja harus mengikuti prinsip dimana upah tidak dapat diperkenankan melaju lebih cepat
daripada laju perkembangan produktivitas Pasay, Gatot dan Suahasil,
1995:266.
Universitas Sumatera Utara
2.1.3 Teori Produksi
Fungsi produksi menggambarkan metode produksi yang efisien, dalam arti menggunakan kualitas bahan mentah yang minimal, tenaga kerja yang minimal
dan modal yang minimal. Konsep fungsi produksi yang bersifat teknis masih perlu didukung oleh konsep tentang input-input atau faktor-faktor produksi lainnya,
seperti faktor keahlian, motivasi kerja dan lain-lain. Fungsi produksi menunjukkan seberapa besar pemakaian input dan menghasilkan sejumlah output,
dengan demikian dapat dikatakan bahwa besar kecilnya output yang dihasilkan sangat tergantung pada seberapa besar penggunaan input Samuelson dan
William, 1992:128. Berdasarkan hubungannya dengan tingkat produksi, faktor produksi
dibedakan menjadi faktor produksi tetap fixed input dan faktor produksi variabel variabel input. Faktor produski tetap adalah faktor produksi yang jumlah
penggunaannya tidak tergantung pada jumlah produksi. Ada tidaknya kegiatan produksi, faktor produksi tetap harus tetap tersedia. Sedangkan jumlah
penggunaan faktor produksi variabel tergantung pada tingkat produksinya, makin besar tingkat produksi, makin banyak faktor produksi yang digunakan. Faktor
produksi tetap dan faktor produksi variabel terkait dengan waktu yang dibutuhkan untuk menambah atau mengurangi faktor produksi tersebut. Hubungan antara
input dan output dapat di formulasikan kepada suatu fungsi produksi yang dalam bentuk matematis: Y = f
�
1,
�
2
, �
3
, ……, dimana Y adalah total produksi fisik dan
�
1,
�
2
, �
3
,….adalah faktor-faktor produksi. Dalam produksi pertanian misalnya produksi padi, maka produksi fisik dihasilkan oleh bekerjanya beberapa
Universitas Sumatera Utara
faktor produksi sekaligus yaitu tanah, modal dan tenaga kerja Daniel, 2002:121- 122.
Kemajuan teknologi dapat membuat tingkat produktivitas meningkat. Secara grafis dapat digambarkan dengan semakin luasnya bidang yang dibatasi
kurva Total Produksi TP. Pada gambar 2.1, akibat kemajuan teknologi, luas kurva TP
3
TP
2
TP
1
. Artinya jumlah output yang dihasilkan per unit faktor produksi semakin besar Rahardja dan Mandala, 2004:111.
Y Output
Q
3
TP
3
Q
2
Q
1
TP
2
TP
1
X 0 L
1
Tenaga Kerja
Gambar 2.1 Fungsi Produksi Sumber: Rahardja dan Mandala 2004:112
Tingkat total produksi berkaitan dengan tingkat produktivitas faktor-faktor produksi yang digunakan. Produktivitas yang tinggi menyebabkan total produksi
yang yang sama dapat dicapai dengan biaya yang lebih rendah. Dengan kata lain, produktivitas dan biaya mempunyai hubungan terbalik. Jika produktiivitas makin
tinggi, biaya produksi akan makin rendah, begitu juga sebaliknya. Perilaku biaya juga berhubungan dengan periode produksi. Dalam jangka pendek ada faktor
Universitas Sumatera Utara
produksi tetap yang menimbulkan biaya tetap, yaitu biaya produksi yang besarnya tidak tergantung pada tingkat produksi. Dalam jangka panjang, karena semua
faktor produksi adalah variabel, biaya juga variabel. Artinya, besarnya biaya produksi dapat disesuaikan dengan tingkat produksi. Dalam jangka panjang,
perusahaan akan lebih mudah meningkatkan produktivitas dibanding dalam jangka pendek.
2.1.4 Pembangunan Pertanian