Kepribadian yang Sehat Konsep Diri Pengguna NAPZA

kejadian akan ditafsirkan secara berbeda antara individu yang satu dengan lainnya karena masing-masing individu mempunyai sikap dan pandangan yang berbeda terhadap diri mereka. Ketiga, konsep diri menentukan pengharapan individu. Menurut beberapa ahli, pengharapan ini merupakan inti dari konsep diri sesuai dengan pendapat McCandless 1970 dalam Pudjigjogyanti, 1991 bahwa konsep diri merupakan seperangkat harapan serta penilaian perilaku yang merujuk kepada harapan- harapan tersebut.

2.1.7. Kepribadian yang Sehat

Kepribadian tidak cukup hanya diuraikan melalui teori perkembangan dan dinamika diri sendiri. Pengalaman individu yang mempunyai kepribadian sehat Stuart Sundeen, 1998 meliputi: a. Gambaran diri positif dan akurat Kesadaran diri berdasarkan observasi mandiri dan perhatian yang sesuai dengan kesehatan diri. Termasuk persepsi saat ini dan yang lalu akan diri sendiri dan perasaan tentang ukuran, fungsi, penampilan dan potensi tubuh. b. Ideal diri realistis Memiliki tujuan hidup yang dapat dicapai. c. Konsep diri positif Menunjukkan individu akan sukses dalam hidupnya atau sesuai dengan apa yang diharapkannya. Universitas Sumatera Utara d. Harga diri tinggi Individu akan memandang dirinya sebagai individu yang berarti dan bermanfaat. Ia memandang dirinya sesuai dengan apa yang diinginkan. e. Kepuasan penampilan peran Individu dapat berhubungan dengan orang lain secara intim dan mendapat kepuasan, dapat mempercayai, terbuka pada orang lain dan membina hubungan interdependen. f. Identitas jelas Individu merasakan keunikan yang memberi arah kehidupan dalam mencapai tujuan.

2.1.8. Konsep Diri Pengguna NAPZA

Konsep diri merupakan gambaran atau penilaian seseorang terhadap dirinya baik yang diperoleh dari diri sendiri maupun orang lain yang akan mempengaruhi cara seseorang dalam berprilaku. Setiap individu memiliki konsep diri, baik itu positif maupun negatif. Individu yang memiliki konsep diri positif sangat mengetahui siapa dirinya sehingga ia menerima segala kelebihan dan kekurangan, evaluasi terhadap dirinya menjadi lebih positif serta ia mampu merancang tujuan-tujuan sesuai dengan realitas Calhoun Acoccela, 1990. Konsep diri memegang peranan penting dalam menentukan dan mengarahkan seluruh perilaku individu, maka orang disekitarnya juga sangat berpengaruh dalam proses penyembuhan pengguna NAPZA. Disatu sisi, pengguna ingin diterima dan didukung dalam usahanya untuk sembuh dari Universitas Sumatera Utara ketergantungan terhadap NAPZA. Namun disisi lain, masih banyak orang disekitarnya yang memberikan penilaian negatif terhadap dirinya. Terdapat dua komponen dalam konsep diri, yaitu komponen kognitif yang merupakan pengetahuan individu tentang keadaan dirinya. Kemudian komponen afektif yaitu penilaian individu terhadap dirinya dan penilain tersebut akan membentuk penerimaan terhadap diri self acceptance serta harga diri self esteem pada individu Pudjijogyanti,1991. Menurut Sitasari 2007 setiap subyek memiliki cara untuk menumbuhkan konsep diri sehingga mereka mampu menyesuaikan diri di masyarakat. Cara mereka antara lain mengubah penampilan menjadi lebih rapi, mengkonsumsi makanan bergizi, menjauhi teman-teman yang merugikan, berolahraga dan sebagainya. Cara itulah yang mampu meningkatkan konsep diri mantan penggu na NAPZA sehingga mereka dapat menyesuaikan diri di masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian kualitatif Rengga 2012 menunjukkan bahwa konsep diri pengguna NAPZA di sebuah komunitas futsal di kota Bandung adalah negatif. Walaupun mereka dapat menghasilkan sebuah prestasi pada cabang olahraga futsal. Namun, menurut Liza 2011 konsep diri yang ditunjukkan oleh informannya positif saat telah menjadi mantan pengguna NAPZA. Hal ini disebabkan oleh motivasi yang kuat dari dalam diri pengguna untuk berhenti menggunakan NAPZA. Konsep diri positif ini ditunjukkan melalui perilaku, sifat dan sikap informan diantaranya adalah ia yakin dengan kemampuan untuk mengatasi berbagai masalah, lebih sabar, dan lebih menghargai perasaan orang lain serta menerima segala kritikan sebagai hal yang positif. Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian kualitatif Siti 2012 terhadap remaja mantan pengguna NAPZA adalah subyek memiliki konsep diri positif saat berada dilingkungan pondok Inabah karena dilingkungan tersebut subyek mendapat penilaian positif dari orang-orang sekitarnya. Sedangkan sebaliknya, lingkungan keluarganya memberikan penilaian negatif terhadap dirinya sehingga konsep diri subyek menjadi negatif dilingkungan tersebut. Menurut Rita 2010 sebagai individu yang memiliki pengalaman buruk dengan obat-obat terlarang, subjek yang ditelitinya yang merupakan seorang laki- laki yang telah berhenti menggunakan narkoba selama setahun dan telah kembali dalam lingkungan tempat tinggalnya, telah menemukan konsep diri yang dapat ditanamkan dalam dirinya. Dengan konsep diri yang baik, subjek menjadi tahu bagaimana dia harus memperlakukan dirinya sendiri dalam berbagai kondisi sehingga tidak mudah dipengaruhi oleh hal-hal buruk lagi dan pada akhirnya bisa diperlakukan dengan baik oleh orang lain sehingga subjek dapat bergaul dengan bebas tetapi sesuai dengan norma yang berlaku di lingkungannya berada. Dengan tidak menggunakan narkoba, subjek menjadi lebih dapat untuk mengontrol emosinya, menyadari akan kekurangannya dan bisa menutupinya. Walaupun keadaan kesehatan, penampilan dan gerak tubuh subjek tidak seperti dulu sebelum menggunakan narkoba, tetapi subjek yakin akan dirinya yang sekarang ini dan menjadikannya jauh lebih percaya diri. Konsep diri positif juga ditemukan oleh Ita 2014 dalam penelitian kualitatifnya pada pengguna narkoba suntik PENASUN. Dari segi pandangan, subjek mendapatkan support yang luar biasa dari anak-anaknya sehingga memacu Universitas Sumatera Utara dirinya untuk terus berubah menjadi lebih baik lagi. Dalam hal ini, subjek sudah mempunyai semangat untuk meninggalkan dunia penasun. Dari segi penerimaan, Ita juga menjelaskan bahwa subjek menyadari betul bahwa dirinya adalah seorang penasun yang sudah 21 tahun masuk di dunia penasun. Dan dari segi sikap lingkungan sekeliling terhadap konsep diri subjek, memberikan pengaruh terhadap perkembangan konsep dirinya. Adanya support dari masyarakat untuk penasun semakin membuat konsep diri yang terbentuk pada penasun menjadi lebih positif. Menurut Yuniarti 2005 mantan pengguna NAPZA yang memiliki konsep diri yang baik adalah mantan pengguna yang dapat menerima dan memahami kekurangan dan kelebihan terhadap kondisi yang telah terjadi pada dirinya sehingga mantan pengguna NAPZA tersebut dapat menemukan jati dirinya. Konsep diri positif dapat menentukan arah seseorang melihat permasalahan, keberhasilan dan berhubungan dengan orang lain. Sedangkan konsep diri negatif menentukan cara pandang seseorang yang bersikap pesimis terhadap kompetisi seperti terungkap dalam keengganan untuk bersaing dengan orang lain dalam membuat prestasi. Apabila konsep diri yang dimiliki mantan pengguna NAPZA positif, maka penyesuaian dirinya pun baik, namun sebaliknya jika konsep diri yang mereka miliki negatif maka mereka cenderung memiliki penyesuaian diri yang rendah pula Sitasari, 2007. Universitas Sumatera Utara

2.2. NAPZA