Pertimbangan Etik Pengumpulan Data

yang dinyatakan secara verbal atau dengan menandatangani surat perjanjian penelitian lihat Lampiran 2. Jumlah partisipan pada penelitian ini berjumlah 6 orang. Pengambilan sampel pada penelitian kualitatif tidak diarahkan berdasarkan jumlah tetapi sesuai dengan kecukupan informasi sampai mencapai saturasi data Moleong, 2005. Pada penelitian ini sudah terjadi saturasi data saat penelitian dilakukan kepada 6 partisipan.

3.3. Lokasi dan Waktu Pengumpulan Data

3.3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pusat Rehabilitasi Al-Kamal Sibolangit Centre. Pemilihan lokasi ini ditentukan dengan pertimbangan sebagai berikut: a Al- Kamal merupakan pusat rehabilitasi terbesar dan terkenal dengan peringkat akreditasi A di wilayah Sumatera Utara dan berada dibawah naungan yayasan GAN Gerakan Anti Narkoba Indonesia, b menampung pengguna NAPZA dari berbagai daerah, c berlokasi strategis. 3.3.2. Waktu Pengumpulan Data Pengumpulan data dimulai dari bulan April 2015 sampai dengan bulan Juni 2015, yaitu saat penelitian mulai dilakukan hingga pengumpulan data selesai.

3.4. Pertimbangan Etik

Peneliti terlebih dahulu mengajukan surat ethical clearance kepada Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Keperawatan Sumatera Utara sebelum melakukan pengumpulan data. Setelah mendapatkan izin, selanjutnya peneliti Universitas Sumatera Utara mencari partisipan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan dengan meminta bantuan pada pengurus rehabilitasi. Setelah terbina trust hubungan saling percaya antara peneliti dan partisipan, peneliti menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian dan prosedur dari pelaksanaan penelitian. Apabila calon partisipan bersedia berpartisipasi dalam penelitian, maka partisipan dibenarkan untuk menandatangani lembar informed consent. Peneliti tidak berhak memaksa jika partisipan menolak untuk diwawancarai dan menghormati hak-haknya sebagai partisipan dalam penelitian ini. Peneliti juga menjamin kerahasiaan identitas partisipan dengan menerapkan prinsip etika penelitian yaitu tidak mencantumkan nama partisipan anonimity dan menggantikan nama dengan inisial serta menjaga kerahasiaan partisipan confidentiality dimana hanya mencantumkan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.

3.5. Pengumpulan Data

3.5.1. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan Kuesioner Data Demografi KDD yang berisi pernyataan mengenai data umum partisipan meliputi nama inisial, usia, jenis kelamin, alamat, suku, status perkawinan, agama, pendidikan terakhir, pekerjaan dan lama perawatan direhabilitasi Lampiran 3. Dan juga peneliti menggunakan panduan wawancara sebagai instrumen kedua. Panduan wawancara ini berisi enam pertanyaan yang diajukan seputar pengalaman yang dirasakan terkait dengan konsep diri pengguna NAPZA Universitas Sumatera Utara Lampiran 4. Panduan wawancara ini telah divalidasi oleh salah satu dosen Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang pakar dibidang ilmu keperawatan jiwa, yaitu Walter S.Kep, Ns., M.Kep, Sp.Kep.J Lampiran 5. Hasil dari validasi pertanyaan tersebut didapatkan enam pertanyaan yang dibuat peneliti telah clear, credible, dan relevant dengan judul penelitian. 3.5.2. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan setelah mendapat izin dari Dekan Fakultas Keperawatan USU, bagian Humas Pusat Rehabilitasi Al-Kamal Sibolangit Centre dan ethical clearance dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Selanjutnya peneliti melakukan pilot study. Pilot study dilakukan untuk menguji apakah peneliti sebagai instrumen sudah cukup baik dalam melakukan wawancara dan analisa data kualitatif. Dalam penelitian ini, pilot study dilakukan dengan cara mewawancarai seorang pengguna NAPZA di Pusat Rehabilitasi Al-Kamal Sibolangit Centre. Setelah melakukan wawancara, hasil dari wawancara tersebut dibuat dalam bentuk transkrip Lampiran 9. Dari hasil pilot study didapatkan data yang mendukung dan sesuai dengan hal yang ingin diteliti terkait dengan konsep diri, seperti bagaimana kehidupan yang dijalani pengguna saat masih aktif menggunakan NAPZA, berbagai perubahan yang terjadi saat dirinya menggunakan NAPZA, kemudian setelah dirinya direhabilitasi, terjadi banyak perubahan pada dirinya dari berbagai aspek sehingga membuat harga dirinya lebih baik, dan juga selama menggunakan NAPZA ia mengaku bahwa dirinya kehilangan kepercayaan dari keluarga, berbagai tanggung jawab yang harus Universitas Sumatera Utara dilakukan tidak dilakukan sebagaimana mestinya. Lalu bagaimana respon dirinya terhadap perubahan yang terjadi pada saat menggunakan NAPZA, serta bagaimana dirinya menanggapi berbagai penilaian yang diterima dari orang-orang disekitarnya. Dengan didapatkannya hasil ini, peneliti mengkonsultasikannya kepada pembimbing, dan setelah mendapatkan perbaikan tentang bagaimana cara bertanya yang baik, akhirnya hasil pilot study ini dapat dijadikan sebagai partisipan pertama karena hasilnya sudah relevan dengan apa yang ingin diketahui dan sesuai dengan tujuan penelitian. Selanjutnya setelah mendapatkan persetujuan pembimbing, kemudian peneliti melakukan wawancara kepada partisipan berikutnya. Proses wawancara dimulai dengan melakukan prolonged engagement yaitu dengan cara melakukan pendekatan dengan melakukan sedikit bincang- bincang pada awal wawancara diluar pertanyaan penelitian untuk menciptakan suasana akrab, terbuka dan saling mempercayai sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan. Dengan terbentuknya hubungan ini dapat membuat informasi yang diperoleh lebih banyak, tepat dan akurat. Pada tahap ini, peneliti memperkenalkan diri, kemudian menjelaskan maksud dan tujuan dari pengumpulan data yang dilakukan terhadap partisipan. Selanjutnya, partisipan yang telah bersedia untuk diwawancarai diminta untuk membaca terlebih dahulu lembar persetujuan kemudian mengisinya untuk mendapatkan data dasar dari partisipan. Setelah selesai, barulah peneliti melakukan wawancara mendalam in-depth interview. In-depth interview merupakan salah satu cara pengumpulan data melalui proses tanya jawab antara Universitas Sumatera Utara peneliti dan partisipan yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang lebih terperinci sesuai dengan tujuan penelitian. Peneliti membantu partisipan untuk menjelaskan pengalaman hidupnya tanpa melakukan diskusi Polit Beck, 2012. Pada metode ini peneliti bertemu secara langsung dengan partisipan dengan tujuan mendapatkan data secara jelas yang bisa menjelaskan permasalahan penelitian dengan tepat. Wawancara dilakukan sekitar kurang lebih 50 menit. Pada penelitian ini dilakukan 2 kali wawancara, yaitu 1 kali pertemuan secara langsung dan 1 kali pertemuan tidak langsung, yaitu dengan melakukan wawancara via telepon dikarenakan masih ada data penelitian yang kurang dan perlu ditanyakan kembali pada partisipan dan kondisi dari daerah sibolangit yang tidak memungkinkan untuk didatangi akibat abu vulkanik dari gunung sinabung yang mendominasi daerah tersebut. Peneliti menggunakan panduan wawancara yang telah dibuat untuk memandu peneliti dalam mengumpulkan informasi. Kemudian peneliti melanjutkan mengajukan berbagai pertanyaan dengan menggunakan teknik probing. Peneliti menggunakan alat perekam yaitu handphone untuk membantu merekam proses wawancara. Pada langkah selanjutnya, peneliti membuat transkrip hasil wawancara untuk setiap wawancara yang dilakukan pada enam partisipan. Peneliti mengelompokkan data dan menguraikan data kedalam bentuk narasi yaitu bentuk tema, sub tema dan kategori utama. Kemudian peneliti membahas ulang hasil penelitian sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan. Universitas Sumatera Utara 3.6.Analisa Data Analisis data adalah proses mencari dan menyusun data secara sistematis yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga dapat dengan mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain Bogdan, 1982 dalam Sugiyono, 2013. Proses analisa data dilakukan segera setiap selesai melakukan satu proses wawancara, yaitu bersamaan dengan dibuatnya transkrip wawancara, kemudian transkrip tersebut dibaca berulang kali dan diseleksi tiap kata dari data tersebut. Peneliti menggunakan metode Colaizzi 1978 dalam Polit Beck, 2012 untuk menganalisa data karena metode ini memberikan langkah-langkah yang jelas, sistematis, rinci dan sederhana. Ini adalah salah satu metode yang umum untuk analisa data yang direkomendasikan untuk studi fenomenologi. Langkah-langkah analisis data kualitatif dari Colaizzi adalah sebagai berikut: 1. Membaca semua transkrip wawancara untuk mendapatkan perasaan partisipan. Dalam hal ini, peneliti membaca semua transkrip wawancara dan juga mendengarkan proses wawancara yang telah dilakukan dengan menggunakan alat perekam secara berulang untuk lebih memahami perasaan partisipan. 2. Meninjau setiap transkrip dan menarik pernyataan yang signifikan. Dalam hal ini, setelah mencermati hasil wawancara, peneliti memilah setiap jawaban yang sesuai dengan topik pembicaraan terkait dengan konsep diri. Universitas Sumatera Utara 3. Menguraikan arti dari setiap pernyataan yang signifikan. Pada tahap ini, pernyataan signifikan yang telah didapatkan dari hasil wawancara dipelajari lagi maknanya. 4. Mengelompokkan makna-makna tersebut ke dalam kelompok-kelompok tema. Pada langkah ini, peneliti mengidentifikasi tema dari makna yang diformulasikan kedalam kelompok sub tema dan kategori. 5. Mengintegrasikan hasil kedalam bentuk deskripsi. Dalam hal ini, dilakukan deskripsi mendalam tentang konsep diri pengguna NAPZA di Pusat Rehabilitasi Al-Kamal Sibolangit Centre, yaitu integrasi narasi dari semua tema, sub tema dan kategori. 6.Memformulasikan deskripsi lengkap dari fenomena yang diteliti sebagai identifikasi pernyataan setegas mungkin. 7. Memvalidasi apa yang telah ditemukan kepada partisipan sebagai tahap validasi akhir Polit Beck, 2012. Pada tahap ini, peneliti memvalidasi hasil penelitian yang telah ditemukan kepada beberapa partisipan yang dapat dihubungi, yaitu sebanyak 3 orang. Dari hasil validasi, partisipan menyatakan hasil yang didapatkan peneliti telah sesuai dengan apa yang dimaksud oleh partisipan.

3.7. Tingkat Kepercayaan Data