c. Golongan III: adalah psikotropika yang berkhasiat dalam pengobatan dan
banyak digunakan dalam terapi maupun untuk pengembangan ilmu pengetahuan serta memiliki tingkat ketergantungan yang ringan.
Zat adiktif adalah zat yang tergolong NAPZA, akan tetapi tidak diatur dalam UU Narkotika ataupun psikotropika. Zat adiktif ini ternyata juga
berbahaya. Karenanya, jika disalahgunakan dapat menimbulkan ketergantungan psikis Depkes, 2009.
Yang termasuk zat adiktif adalah: a.
Minuman alkohol, yang berpengaruh menekan susunan saraf pusat dan sering kali menjadi bagian dari kehidupan manusia.
b. Inhalasi gas yang dihirup dan solven zat pelarut mudah menguap
berupa senyawa organik yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor, dan sebagai pelumas mesin. Yang sering
disalahgunakan adalah : lem, tiner, bensin. c.
Tembakau, yang sering ditemukan pada kehidupan masyarakat adalah pemakaian tembakau yang menggunakan nikotin Depkes, 2009.
2.2.2. Faktor yang Mempengaruhi Penyalahgunaan NAPZA
Penyalahgunaan dalam pemakaian NAPZA adalah pemakaian obat-obatan atau zat berbahaya dengan tujuan bukan untuk tujuan pengobatan atau penelitian
serta digunakan tanpa mengikuti dosis yang benar Imam, 2013. Ketidaktahuan tentang NAPZA adalah awal penyalahgunaan dan segala
bencana. Beberapa hal yang dapat menjadi penyebab penyalahgunaan narkoba menurut Imam 2013 adalah:
Universitas Sumatera Utara
a Faktor individu, meliputi keingintahuan yang besar untuk mencoba tanpa
sadar atau berpikir panjang tentang akibat jangka panjangnya, keingintahuan untuk mencoba-coba karena penasaran, keingintahuan untuk bersenang-senang,
keinginan untuk dapat diterima dalam suatu kelompok, lari dari masalah, keranjingan kerja, jadi agar bisa terus beraktivitas seseorang akan menggunakan
stimulan, mengalami kelelahan dan menurunnya semangat belajar, menderita kecemasan atau keterasingan, mengidap kecanduan merokok atau minuman
beralkohol, sebagai penghibur diri dan menikmati kepuasan hidup, sebagai obat penahan rasa lapar, ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan lingkungannya,
pengertian yang salah bahwa mencoba narkoba sekali tidak menyebabkan masalah, tidak mampu mengatakan tidak pada narkoba, dan lain sebagainya.
Penyalahgunaan NAPZA juga disebabkan oleh seseorang yang memiliki konsep diri negatif dan harga diri yang rendah. Perkembangan emosi yang
terhambat, yang ditandai dengan ketidakmampuan mengekspresikan emosinya secara wajar, mudah cemas, pasif agresif dan cenderung depresi juga turut
mempengaruhi. Penggunaan NAPZA pada usia remaja, dapat disebabkan karena seseorang membutuhkan pengakuan dari lingkungan sebagai bagian dari
pencarian identitas dirinya. Jenis kelamin juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
terjadinya gangguan penggunaan NAPZA. Kebaikan selalu dikaitkan dengan kewanitaan dan laki-laki harus dapat berprestasi dan menerima tanggung jawab
dalam keluarga. Tekanan tersebut dapat menimbulkan ketegangan dan untuk
Universitas Sumatera Utara
berusaha mengatasinya seorang individu akan memberontak salah satunya dengan cara mengkonsumsi NAPZA.
b Faktor lingkungan, meliputi keluarga bermasalah atau broken home,
mempunyai ayah atau ibu atau saudara yang menjadi pengguna atau pengedar narkoba, lingkungan keluarga yang tidak memberikan kasih sayang, orang tua
yang permisif, tidak acuh, orang tua yang terlalu sibuk dengan urusan pribadinya dan mengabaikan pendidikan serta perkembangan anaknya, berteman dengan
seorang pecandu NAPZA, sering berkunjung ke tempat hiburan cafe, diskotik, bar, karaoke, dsb, mempunyai banyak waktu luang atau menganggur, lingkungan
sosial yang penuh persaingan dan ketidakpastian, kemiskinan, putus sekolah, dan keterlantaran Imam, 2013. Menurut Sumiati, dkk 2009 alasan lain dari faktor
lingkungan adalah terpengaruh oleh iklan yang menampilkan orang-orang yang menggunakan tampil OK dan keren, bujukan tawaran dari teman-teman yang
lebih dulu menjadi pengguna, diiming-imingi teman bahwa NAPZA itu nikmat dan dianggap sebagai lambang anak gaul, kurangnya perhatian dari keluarga
maupun pergaulan temannya, serta kurangnya informasi atau pendidikan pencegahan.
Berdasarkan hasil penelitian BNN 2014 pada siswa SMU diketahui bahwa sebagian besar responden 89,9 berada dalam keluarga yang memiliki
komunikasi yang buruk dan sebanyak 49,0 responden memiliki teman yang menggunakan NAPZA.
c Faktor ketersediaan NAPZA, meliputi mudah mendapatkan jenis dari
NAPZA, cara penggunaan NAPZA yang sangat mudah, peredaran pengedar
Universitas Sumatera Utara
NAPZA yang sudah masuk ke pelosok wilayah, harga narkoba yang semakin murah dan dijangkau oleh daya beli masyarakat, narkoba semakin beragam jenis,
modus operandi tindak pidana kasus narkoba semakin sulit diungkap secara hukum, masih banyak laboratorium narkoba gelap yang belum terungkap,
semakin mudahnya akses internet yang memberikan informasi tentang pembuatan narkoba, bisnis narkoba menjanjikan keuntungan yang besar, perdagangan
narkoba dikendaikan oleh sindikat yang kuat dan profesional Imam, 2013. Selain dari tiga faktor diatas, faktor lain yang perlu mendapatkan perhatian
serius adalah banyaknya penyajian informasi tentang NAPZA tanpa dijelaskan tentang bahaya dari penyalahgunaan zat tersebut sehingga dapat menimbulkan
rasa penasaran dan ingin mencoba Imam, 2013. Faktor yang menyebabkan seorang individu menggunakan NAPZA:
a. Faktor internal, adalah faktor individu dari dalam dirinya yang kurang
memiliki konsep akan nilai-nilai kebaikan. b.
Faktor eksternal, dapat berasal dari faktor ligkungan, pengaruh, dorongan atau gaya hidup dari lingkungan tempat tinggal.
c. Zat kandungannya, yang jika digunakan dapat memberikan efek
kenikmatan yang dapat menyebabkan ketergantungan.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3. Dampak Penyalahgunaan NAPZA