individu mengakui dan menghargai berbagai aspek tentang dirinya, peran, nilai dan perilaku secara harmonis, individu mengaku dan menghargai diri sendiri
sesuai dengan penghargaan lingkungan sosialnya, individu sadar akan hubungan masa lalu, saat ini dan masa yang akan datang, serta individu mempunyai tujuan
yang dapat dicapai dan direalisasikan Stuart Sundeen, 1998.
2.1.5. Dimensi Konsep Diri
Menurut Calhoun 1990 konsep diri memiliki tiga dimensi, yaitu: pengetahuan tentang diri sendiri, harapan terhadap diri sendiri dan evaluasi diri.
a. Pengetahuan tentang diri sendiri Dimensi pertama dari konsep diri adalah apa yang kita ketahui tentang diri
sendiri. Biasanya ini berkaitan dengan hal-hal yang bersifat dasar, seperti: usia, jenis kelamin, kebangsaan, latar belakang etnis, profesi, dan lain sebagainya.
Faktor dasar ini juga akan menentukan seseorang dalam sebuah kelompok sosial. Melalui perbandingan dengan orang lain, seseorang memberikan penilaian
kualitas dirinya. Kualitas diri ini tidak permanen tetapi dapat berubah, bila individu tersebut mengubah tingkah lakunya atau dapat mengubah kelompok
pembandingnya. b. Harapan terhadap diri sendiri
Pada prinsipnya, setiap orang pasti memiliki harapan terhadap dirinya. Harapan akan diri sendiri ini merupakan diri ideal. Diri ideal ini sangat berbeda
untuk setiap individu. Apapun harapan dan tujuan seseorang akan membangkitkan kekuatan yang mendorongnya menuju masa depan dan memandu kegiatannya
seumur hidupnya.
Universitas Sumatera Utara
c. Evaluasi diri Setiap hari seorang individu berkedudukan sebagai penilai dirinya.
Evaluasi terhadap diri sendiri ini disebut harga diri self esteem, yang mana akan menentukan seberapa jauh seseorang itu menyukai dirinya. Dalam hal ini tidak
menjadi masalah apabila standar itu masuk akal atau pengharapan itu realistis. Jadi jelas sekali bahwa evaluasi diri ini merupakan komponen konsep diri yang
sangat kuat.
2.1.6. Peranan Konsep Diri dalam Pembentukan Perilaku
Konsep diri memiliki peranan penting dalam pembentukan perilaku manusia. Bagaimana seseorang akan memandang dirinya akan tampak pada
perilakunya. Apabila individu memandang dirinya sebagai orang yang tidak mempunyai kemampuan yang cukup untuk melakukan sesuatu, maka seluruh
perilakunya akan menunjukkan ketidakmampuannya tersebut. Terdapat tiga hal yang menjelaskan tentang peranan penting konsep diri dalam menentukan
perilaku menurut Pudjigjogyanti 1991, yaitu: Pertama, konsep diri memiliki arti penting dalam mempertahankan
keselarasan batin. Alasan ini berdasarkan dari pendapat bahwa pada dasarnya individu selalu berusaha mempertahankan keselarasan batinnya. Apabila timbul
perasaan, pikiran ataupun persepsi yang tidak seimbang atau saling bertentangan, maka akan terjadi situasi psikologis yang tidak menyenangkan. Untuk
menghilangkan ketidakselarasan tersebut, individu akan mengubah perilakunya. Kedua, seluruh sikap dan pandangan individu terhadap dirinya sangat
mempengaruhi individu tersebut dalam menafsirkan pengalamannya. Suatu
Universitas Sumatera Utara
kejadian akan ditafsirkan secara berbeda antara individu yang satu dengan lainnya karena masing-masing individu mempunyai sikap dan pandangan yang berbeda
terhadap diri mereka. Ketiga, konsep diri menentukan pengharapan individu. Menurut beberapa
ahli, pengharapan ini merupakan inti dari konsep diri sesuai dengan pendapat McCandless 1970 dalam Pudjigjogyanti, 1991 bahwa konsep diri merupakan
seperangkat harapan serta penilaian perilaku yang merujuk kepada harapan- harapan tersebut.
2.1.7. Kepribadian yang Sehat