Dampak Penyalahgunaan NAPZA NAPZA

2.2.3. Dampak Penyalahgunaan NAPZA

Dampak penyalahgunaan NAPZA antara lain dapat merugikan dan membahayakan kesehatan, fungsi sosial, pendidikan atau pekerjaan, ekonomi keuangan dan hukum Sumiati, dkk, 2009. Menurut Nu siriska 2012 efek NAPZA bagi tubuh tergantung pada jumlah atau dosis yang digunakan, frekuensi pemakaian, cara menggunakan, faktor psikologis dan biologis. Secara fisik, organ tubuh yang paling banyak dipengaruhi adalah sistem saraf pusat yaitu otak dan sumsum tulang belakang, organ-organ otonom jantung, paru, hati dan ginjal. Penyalahgunaan NAPZA juga akan membawa dampak dan efek yang sangat negatif dan sangat berpengaruh pada psikis, fisik, perilaku dan kehidupan sosial, antara lain sebagai berikut: a. Kondisi psikis: sangat sensitif dan cepat bosan, emosinya naik turun, nafsu makan tidak teratur, timbulnya perasaan depresi dan ingin bunuh diri, gangguan persepsi dan daya pikir, menunjukkan sikap membangkang. b. Kondisi fisik: berat badan turun drastis, mata terlihat cekung dan merah, muka pucat, bibir kehitam-hitaman, buang air besar dan buang air kecil kurang lancar, sakit perut tanpa alasan yang jelas, gangguan impotensi, rawan terinfeksi berbagai penyakit, seperti hepatitis, HIV serta AIDS, gangguan fungsi ginjal, perdarahan otak. c. Perilaku: malas dan sering meninggalkan tugas rutin, menunjukkan sikap tidak peduli dan jauh dari keluarga, suka mencuri barang atau uang orang lain, selalu kehabisan uang, takut kena air, sering berbohong dan ingkar Universitas Sumatera Utara janji, mengeluarkan keringat berlebihan, gangguan terhadap prestasi disekolah, kuliah dan pekerjaan. d. Kehidupan sosial: gangguan fungsi dalam anggota masyarakat, bekerja dan sekolah, prestasi menurun, lalu dipecatdikeluarkan yang mengakibatkan makin kuatnya dorongan untuk menyalahgunakan obat, hubungan antara anggota keluarga dan teman dekat terganggu, memungkinkan terjadinya tindak kriminal, keretakan rumah tangga hingga berujung perceraian, melakukan pelanggaran, baik norma sosial maupun hukum. Dampak lain yang dapat dilihat dari penggunaan narkoba menurut Reza 2007 adalah dari segi perasaan, pikiran dan perilaku. 1. Perasaan. Beberapa efek jangka panjang dari pengkonsumsian narkoba adalah: a. Kecemasan, mulai dari perasaan takut hingga hilangnya kepercayaan dan paranoid kecurigaan berlebihan terhadap pihak lain. b. Hilangnya rasa percaya diri. c. Amarah, bervariasi mulai dari perasaan terlalu sensitif hingga mudah mengamuk yang disertai dengan mengkambinghitamkan pihak lain. d. Depresi, baik tampil dalam wujud perasaan tertekan dan ketidakberdayaan yang mendalam hingga keinginan untuk bunuh diri. e. Rendah diri, diwujudkan lewat kecenderungan untuk merendahkan diri sendiri hingga perasaan malu dan bersalah yang hebat. Universitas Sumatera Utara f. Boredom, pola kecanduan menjadi tidak pernah berakhir, berputar-putar dengan alur adiksi yang sama. 2. Pikiran. Walaupun kerap kali sudah ada kesadaran kognitif bahwa perilaku mereka keliru, kebanyakan distorsi pola pikir para pecandu bersifat defensif dan ditujukan untuk memberikan rasionalisasi terhadap adiksi mereka. Disamping sebagai sebuah mekanisme pertahanan diri psikologis psychological defence mechanism, penyimpangan pola pikir juga merupakan pengaruh langsung kerusakan kimiawi yang diakibatkan oleh penggunaan narkoba. Sejumlah penampakan distorsi kognitif tersebut antara lain adalah : a. Pengingkaran terhadap realitas, meyakinkan diri sendiri dan pihak lain bahwa kecanduan yang mereka alami tidaklah seburuk kelihatannya. b. Ketergantungan, meyakini bahwa pihak lain bertanggung jawab sekaligus dapat membantu mirip dengan keyakinan mereka terhadap manfaat narkoba. c. Obsesif, pemikiran yang terpusat dan repetitif seputar bagaimana mendapatkan narkoba. d. Waham kebesaran, si pecandu berpendapat bahwa masalah yang ia hadapi jauh lebih kompleks daripada masalah orang lain. e. Berandai-andai, adiksi merupakan kompensasi atas derasnya keinginan pecandu untuk mengubah dan mengatasi memperbaiki banyak hal. Universitas Sumatera Utara f. Menyakiti diri sendiri, adiksi merupakan buah pemikiran untuk meredakan penderitaan. g. Kemampuan mental, menurun bahkan menghilangnya konsentrasi dan daya ingat. 3. Perilaku. Dengan dinamika afektif dan kognitif diatas, beberapa tingkah laku tipikal para pecandu meliputi: a. Menghindar, mengisolasi diri sendiri, dan menolak tanggung jawab. b. Mengendalikan pihak lain, termasuk perilaku manipulatif, bahkan kekerasan. c. Menyakiti diri sendiri, mulai dari melukai hingga usaha bunuh diri. d. Mengorbankan pihak lain, dilakukan sebagai usaha memenuhi kebutuhan akan narkoba.

2.2.4. Klasifikasi Penyalahgunaan NAPZA