SPF Sun Protection Factor

18 UVA sebesar 81. Namun, selama mengalami radiasi kemampuan penyerapan UVB berkurang menjadi 56 dan UVA berkurang menjadi 57 Bonda dan David, 2000. Konsentrasi penggunaan minimum telah ditetapkan sebesar 2 dengan maksimal 3 Barel,dkk., 2014. Avobenson bersifat tidak stabil, radiasi sinar UV mengubah senyawa avobenson melalui reaksi isomerisasi keto–enol lalu mengalami fotofragmentasi Afonso, dkk., 2014 Avobenson terdegradasi dalam waktu yang cepat saat terpapar UV, paparan selama 15 menit menyebabkan 36 avobenson terdegradasi Auerbach, 2011. Gambar 2.6 Reaksi fotodegradasi pada avobenson Sunjin, 2014.

2.7 SPF Sun Protection Factor

SPF merupakan ukuran relatif nilai proteksi suatu sediaan sunscreen terhadap sinar UV jika digunakan dengan benar FDA, 2009. Biasanya penggunaan tabir surya yang disarankan dengan ketebalan 2 mgcm 2 namun konsumen biasanya hanya menggunakan tabir surya dengan ketebalan 0,5-1,3 19 mgcm 2 Muliiken, dkk., 2012; Schalka dan Vitor, 2011; Rhodes dan Diffey, 1996. SPF menunjukkan kemampuan perlindungan tabir surya terhadap sinar UVB karena sinar UVB 1000 kali lebih eritemogenik dibandingkan sinar UVA Sambandan dan Desiree, 2011; Mulliken, dkk., 2012; Antoniou, dkk., 2008; Gasparro, dkk., 1998. SPF tidak berkaitan secara langsung dengan waktu perlindungan sediaan tabir surya terhadap kulit karena banyak faktor lain yang mempengaruhi seperti tipe kulit, jumlah sunscreen yang digunakan, dan frekuensi penggunaan, serta intensitas sinar matahari FDA, 2009. a. Tipe kulit Seseorang yang memiliki warna kulit putih akan lebih banyak menyerap sinar UV dibandingkan seseorang yang memiliki warna kulit gelap FDA, 2009. Menurut Fitzpatrick terdapat 6 tipe kulit Naylor dan Farmer, 2000. Tabel 2.1 Tipe kulit menurut Fitzpatrick. Tipe Kulit Ciri – Ciri Warna Kulit Warna Rambut Warna Mata Tipe 1 Putih pucat, terdapat bintik – bintik di wajah Merah, pirang Biru, hijau Tipe 2 Putih Pirang, coklat, merah Biru, coklat, abu-abu Tipe 3 Putih Coklat, pirang tua Hijau, coklat Tipe 4 Kuning Langsat, Coklat terang Coklat, Hitam Coklat Tipe 5 Coklat gelap Hitam Coklat kehitaman Tipe 6 Coklat, hitam Hitam Coklat kehitaman b. Jumlah sunscreen yang digunakan Jumlah sunscreen yang digunakan juga mempengaruhi jumlah sinar UVB yang diabsorbsi. Biasanya saran penggunaan sunscreen yang digunakan adalah sebanyak 2 mgcm 2 FDA, 2009. c. Frekuensi penggunaan 20 Sunscreen dapat terhapus saat digunakan sehingga mengurangi kemampuan perlindungannya. Oleh karena itu, disarankan untuk meningkatkan frekuensi penggunaan kembali tabir surya saat kita melakukan kegiatan seperti berenang, atau kegiatan outdoor yang mengeluarkan banyak keringat FDA, 2009. d. Intensitas Matahari Secara umum, paparan sinar matahari di siang hari mempunyai intensitas yang lebih besar dibandingkan dengan paparan sinar matahari di pagi hari atau sore hari. Intensitas matahari juga bergantung pada lokasi geografis, semakin tinggi daerah kita maka semakin besar pula intensitas matahari yang diterima. Awan dapat mengabsorbsi sinar matahari, maka intensitas matahari pada saat cuaca cerah lebih besar dibandingkan saat cuaca berawan FDA, 2009. Pembagian tingkat kemampuan tabir surya sebagai berikut : 1. Minimal, bila SPF antara 2-4, contoh salisilat, antranilat. 2. Sedang, bila SPF antara 4-6, contoh sinamat, benzofenone. 3. Ekstra, bila SPF antara 6-8, contoh derivate PABA. 4. Maksimal, bila SPF antara 8-15, contoh PABA. 5. Ultra, bila SPF lebih dari 15, contoh kombinasi PABA, non-PABA dan fisik Wasitaatmadja, 1997 Schalka dan Vitor 2011, menyatakan bahwa nilai SPF berkaitan dengan jumlah absorbansi sunscreen terhadap sinar UVB. Hubungan nilai SPF dan banyaknya sinar UVB yang diteruskan dan sinar UVB yang diserap dapat dilihat pada Lampiran 12 halaman 60. Hal yang sebaiknya dilakukan untuk mengurangi efek berbahaya sinar UV: 21 - Gunakan tabir surya yang mempunyai nilai SPF 30 jika kita memiliki warna kulit yang gelap tipe 4-6 atau nilai SPF 40-50 jika memiliki warna kulit yang terang dan mempunyai perlindungan spektrum luas UVAUVB. Jika mempunyai riwayat keluarga yang menderita kanker kulit maka gunakan tabir surya dengan nila SPF 50+. - Gunakan topi, pakaian lengan panjang serta hindari paparan matahari terutama pukul 10.00-14.00, gunakan tabir surya setiap hari terutama pada bagian tubuh yang terpapar sinar matahari seperti wajah, leher, lengan, dan kaki. - Gunakan lip-balm yang mempunyai nilai SPF 30 untuk melindungi bibir dari paparan sinar matahari. - Gunakan tabir surya 15-20 menit sebelum keluar rumah dan sebaiknya gunakan dalam bentuk lotion, krim maupun gel dibandingkan spray. - Gunakan tabir surya yang mempunyai label “ Very water resistant atau Water resistant” saat berenang atau melakukan kegiatan yang banyak mengeluarkan keringat FDA, 2009; American Academy of Dermatology, 2007. Pengukuran nilai SPF suatu sediaan tabir surya dapat dilakukan secara in vitro. Metode pengukuran nilai SPF secara in vitro secara umum terbagi dalam dua tipe. Tipe pertama adalah dengan mengukur serapan atau transmisi radiasi UV melalui lapisan produk tabir surya pada plat kuarsa atau biomembran. Tipe yang kedua adalah dengan menentukan karakteristik serapan tabir surya menggunakan analisis spektrofotometri dari larutan hasil pengenceran tabir surya yang diuji Sheu, dkk., 2003; Dutra, dkk., 2004. Pengukuran nilai SPF secara in vitro dengan metode spektrofotometri dapat menggunakan persamaan Mansur. Pada persamaan Mansur nilai serapan 22 yang diperoleh setiap interval 5 nm dari panjang gelombang 290 sampai 320 nm kemudian dikalikan dengan EE × I untuk masing-masing interval. Jumlah EE × I yang diperoleh dikalikan dengan faktor koreksi akhirnya diperoleh nilai SPF dari sampel yang diuji Dutra, dkk., 2004. Gambar 2.8 Hubungan panjang gelombang dengan spektrum eritema EE dan intensitas matahari I Sayre, dkk., 1980.

2.8 Krim

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap Nilai SPF Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson dan Oktil Metoksisinamat

2 25 87

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

0 0 15

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

0 0 2

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

0 0 4

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

0 0 21

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

0 0 5

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

0 0 38

Pengaruh Penambahan Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap Nilai SPF Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson dan Oktil Metoksisinamat

0 0 16

Pengaruh Penambahan Ekstrak Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Oktil Metoksisinamat Dan Avobenson

1 1 47

Pengaruh Penambahan Ekstrak Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Oktil Metoksisinamat Dan Avobenson

0 0 14