41
4.4 Nilai SPF Sun Protection Factor Sediaan
Penentuan nilai SPF Sun Protection Factor dilakukan secara in vitro
dengan menggunakan spektrofotometer UV - Vis dengan pengulangan sebanyak 5 kali. Krim yang telah dilarutkan dalam pelarutnya selanjutnya diukur dan
diperoleh absorbansinya. Absorbansi tiap sediaan kemudian dimasukkan kedalam perhitungan menggunakan persamaan Mansur seperti yang tertera pada Lampiran
10. Hasil nilai SPF Sun Protection Factor dapat dilihat pada Gambar 4.2.
Gambar 4
.2 Grafik pengaruh perbedaan komposisi ekstrak kulit manggis
terhadap nilai SPF sediaan krim tabir surya kombinasi avobenson dan oktil metoksisinamat yang diukur secara in vitro.
Keterangan: Basis Krim = Dasar Krim
Blanko = Avobenson 2 + Basis Krim + OMS 5
F I = Avobenson 2 + OMS 5 + Ekstrak Kulit
Manggis 4 + Basis Krim F II
= Avobenson 2 + OMS 5 + Ekstrak Kulit Manggis 6 + Basis Krim
F III = Avobenson 2 + OMS 5 + Ekstrak Kulit
Manggis 8 + Basis Krim F IV
= Avobenson 2 + OMS 5 + Ekstrak Kulit Manggis 10 + Basis Krim
0,12 13,19
14,01 16,59
18,58 24,69
5 10
15 20
25 30
Basis Krim
Blanko F I
F II F III
F IV
N ilai
SP F
Formula Krim
42
Kategori faktor perlindungan terhadap sinar matahari menurut Pathak dalam Wasitaatmadja 1997, adalah sebagai berikut:
1. Minimal, bila SPF antara 2-4. 2. Sedang, bila SPF antara 4-6
3. Ekstra, bila SPF antara 6-8 4. Maksimal, bila SPF antara 8-15
5. Ultra, bila SPF lebih dari 15 Berdasarkan pembagian nilai SPF tersebut dapat diperoleh kategori untuk
masing - masing sediaan krim tabir surya terhadap nilai SPF dapat dilihat pada Tabel 4.5:
Tabel 4.5
Kategori kemampuan perlindungan krim tabir surya.
No Formula
Nilai SPF Kategori Kemampuan
Perlindungan Krim Tabir Surya
1 Basis Krim
0,12 Tidak memberikan
perlindungan 2
Blanko 13,19
Maksimal 3
FI 14,01
Maksimal 4
FII 16,59
Ultra 5
FIII 18,58
Ultra 6
FIV 24,69
Ultra Keterangan: Basis Krim
= Dasar Krim Blanko
= Avobenson 2 + Basis Krim + OMS 5 F I
= Avobenson 2 + OMS 5 + Ekstrak Kulit Manggis 4 + Basis Krim
F II = Avobenson 2 + OMS 5 + Ekstrak Kulit
Manggis 6 + Basis Krim F III
= Avobenson 2 + OMS 5 + Ekstrak Kulit Manggis 8 + Basis Krim
F IV = Avobenson 2 + OMS 5 + Ekstrak Kulit
Manggis 10 + Basis Krim
43
Dari hasil pengukuran nilai SPF diketahui bahwa basis krim mempunyai nilai SPF 0,1295, hal ini menunjukkan dasar krim tidak mempunyai efek
perlindungan terhadap sinar UVB. Nilai SPF krim tabir surya blanko sebesar 13,1983, sudah memberikan perlindungan terhadap sinar UVB namun belum
memenuhi standar nilai SPF yang direkomendasikan oleh FDA sedangkan untuk FI - FIV sudah memenuhi standar nilai SPF yang direkomendasikan oleh FDA
sebab FDA Food and Drud Administration merekomendasikan penggunaan sunscreen dengan nilai SPF minimal 15 atau lebih untuk mendapatkan efek
perlindungan terhadap sinar UVB yang lebih baik FDA, 2009. Schalka dan Vitor 2011, menyatakan bahwa nilai SPF berkaitan dengan
jumlah absorbansi sunscreen terhadap sinar UVB. Hubungan nilai SPF dan banyaknya sinar UVB yang diserap dan diteruskan dapat dilihat pada Tabel 4.6 :
Tabel 4.6 Hubungan nilai SPF terhadap persen serapan dan transmitan sinar UVB.
Formula Nilai SPF
Persen Serapan Sinar UVB
Persen Transmitan Sinar UVB
Blanko 13,19
92,42 7,58
FI 14,01
92,86 7,14
FII 16,59
93,97 6,03
FIII 18,58
94,61 5,39
FIV 26,69
95,95 4,05
Keterangan: Basis Krim = Dasar Krim
Blanko = Avobenson 2 + Basis Krim + OMS 5
F I = Avobenson 2 + OMS 5 + Ekstrak Kulit
Manggis 4 + Basis Krim F II
= Avobenson 2 + OMS 5 + Ekstrak Kulit Manggis 6 + Basis Krim
F III = Avobenson 2 + OMS 5 + Ekstrak Kulit
Manggis 8 + Basis Krim F IV
= Avobenson 2 + OMS 5 + Ekstrak Kulit Manggis 10 + Basis Krim
44
Dari hasil diperoleh bahwa ekstrak kulit manggis meningkatkan penyerapan sinar UVB. Semakin tinggi konsentrasi ektrak kulit manggis yang
ditambahkan, maka kekuatan penyerapan sediaan juga semakin bertambah. Adanya penambahan ekstrak kulit manggis dapat meningkatkan kestabilan
trans - oktil metoksisinamat yang memiliki nilai koefisien ekstinsi parameter yang menunjukkan kekuatan suatu senyawa dalam menyerap sinar dalam panjang
gelombang tertentu yang lebih besar dibandingkan bentuk cisnya Setiawan, 2010. Selain itu juga dapat meningkatkan kestabilan avobenson Pattanargson,
dkk., 2004. Hal ini dikarenakan kulit buah manggis kaya akan senyawa flavonoid dan xanton yang memiliki sifat antioksidan. Xanton menunjukkan potensial
oksidasi yang rendah sebesar +0,15V sedangkan potensial oksidasi dari oktil metoksisinamat adalah +1,92V dan avobenson adalah +2,23V Ling dan Min.,
2001; Ansel, dkk., 2011. Xanton mempunyai nilai potensial oksidasi yang paling rendah sehingga lebih mudah mendonorkan elektron dan atom hidrogen pada
radikal bebas dibandingkan dengan zat yang dilindunginya avobenson dan oktil metoksisinamat sehingga menjadikan xanton sebagai antioksidan dan reduktor
yang kuat Santos, dkk., 2012. Antioksidan banyak digunakan sebagai bahan kosmetik yang mencegah photoaging dan mempunyai efek fotoproteksi, dan
mencegah atau mengurangi radikal bebas. Antioksidan efektif meningkatkan photostability dari avobenson Afonso, dkk., 2014. Selain itu, Bonina, dkk 1996
menyatakan bahwa penggunaan antioksidan pada sediaan tabir surya dapat meningkatkan aktivitas fotoprotektif.
45
Gambar 4.3
Antioksidan menstabilkan avobenson dari sinar matahari Afonso, dkk., 2014.
Setelah dilakukan uji normalitas data menggunakan metode kolmogorov - smirnov didapatkan bahwa data terdistribusi secara normal kemudian pengujian
nilai SPF secara statistik dilanjutkan dengan menggunakan one way anova, diperoleh nilai sig. 0,000. Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan yang
signifikan dengan probabilitas lebih kecil dari 0.05 antara masing - masing formula. Dari pengujian post - hoc test menggunakan metode Tukey Lampiran 27
halaman 86 ditunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai SPF basis krim, blanko, dan FI – FIV. Maka dapat disimpulkan penambahan
ekstrak kulit manggis secara efektif dapat meningkatkan nila SPF krim tabir surya kombinasi avobenson dan oktil metoksisinamat.
46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan -