6
meningkatkan keragaman genetik manggis dengan induksi mutasi menggunakan iradiasi sinar gamma Sobir dan Roedhy, 2007.
2.1.3 Uraian tumbuhan 2.1.3.1 Morfologi
Bentuk daun lonjong dengan ujung runcing, tepi daun rata, panjang 18 – 20 cm, lebar 8 – 10 cm. Kelopak dan mahkota bunga masing masing
berjumlah 4 buah. Warna kelopak bunga hijau, mahkota bunga berwarna kuning pucat dengan warna merah muda pucat pada bagian pinggir. Jumlah
segmen buahnya antara 5 sampai 11 buah, warna kulit buah matang sempurna ungu tua kehitaman Mansyah, 2014.
2.1.3.2 Habitat
Manggis dengan nama latin merupakan tanaman buah berupa pohon yang banyak tumbuh secara alami pada hutan tropis di kawasan Asia Tenggara seperti
Indonesia, Malaysia, Thailand, Myanmar, Vietnam dan Kamboja Chaverry, dkk.,2008.
2.1.3.3 Kandungan zat kimia
Kulit buah manggis mengandung sekitar 50 senyawa xanton. Pertama adalah mangostin α-mangostin diisolasi pada tahun 1855. α-mangostin berwarna
kuning yang juga dapat diperoleh dari kulit kayu dan getah kering buah manggis. Selain itu, Dragendorff 1930 mengisolasi ß-mangostin, xanton lain yang telah
diisolasi dari kulit buah manggis adalah γ-mangostin, gartanin dan 8- deoksigartanin, dll. Xanton yang banyak dipelajari adalah
α-mangostin, ß- mangostin,
γ-mangostin, Garcinone E, 8-deoksigartanin dan gartanin Chaverry, dkk., 2008.
7
Gambar 2.1 Struktur kimia dari α-mangostin, β-mangostin, gartanin, γ-mangostin,
garcinon E, 8-deoksigartanin Chaverry, dkk., 2008.
2.1.3.4 Kegunaan
Kulit buah manggis bermanfaat bagi kesehatan karena mengandung senyawa fenolpolifenol, epikatekin, dan xanton. Xanton merupakan senyawa
organik dan mempunyai banyak turunan di alam. Alfa-mangostin merupakan turunan xanton yang banyak terdapat pada kulit dan buah manggis. Xanton yang
terdapat pada kulit buah manggis bersifat antidiabetik, antikanker, antiinflamasi, antibakteri Balitbang, 2012. Xanton juga berfungsi sebagai antioksidan sehingga
mampu menstabilkan bahan yang bersifat photounstable seperti avobenson dan dapat mencegah penyakit yang ditimbulkan oleh radiasi sinar UV Afonso, dkk.,
2014. Hal ini karena xanton mempunyai nilai potensial oksidasi yang rendah
8
sehingga lebih mudah mendonorkan elektron dan atom hidrogen pada radikal bebas dibandingkan dengan zat yang dilindunginya avobenson dan oktil
metoksisinamat sehingga menjadikan xanton sebagai antioksidan dan reduktor yang kuat Santos, dkk., 2012. Antioksidan banyak digunakan sebagai bahan
kosmetik yang mencegah photoaging dan mempunyai efek fotoproteksi, dan mencegah atau mengurangi radikal bebas. Selain itu, xanton mempunyai
kemampuan photoprotector karena memiliki gugus kromofor gugus aromatis terkonjugasi yang dapat menyerap sinar UV sehingga elektron tereksitasi dari
posisi ground state ke excited state kemudian elektron kembali ke posisi ground state dengan melepaskan energi dalam bentuk panas yang lebih rendah Hogade,
dkk., 2010; Schalka dan Vitor., 2011; Kale, dkk., 2011.
2.2 Simplisia
Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga kecuali dinyatakan lain simplisia
merupakan bahan yang dikeringkan. Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman, atau eksudat tanaman. Yang dimaksud dengan
eksudat tanaman ialah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau yang dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya, atau zat-zat nabati lainnya yang
dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya Depkes RI, 1979.
2.3 Metode Ekstraksi
Ekstraksi merupakan suatu proses penyarian simplisia nabati atau hewani dengan cara yang cocok di luar pengaruh cahaya matahari langsung sehingga
didapatkan hasil berupa ekstrak kering, kental atau cair. Terdapat beberapa macam
9
metode ekstraksi, diantaranya adalah maserasi, perkolasi dan lain-lain Depkes RI, 1979.
1. Maserasi Maserasi adalah proses penyarian simplisia dengan menggunakan
pelarutpenyari yang cocok dengan adanya pengadukan pada temperatur ruangan kamar dan terlindung dari cahaya matahari dan dilakukan selama 5 hari Depkes
RI, 1979. 2. Perkolasi
Perkolasi adalah penyarian yang dilakukan dengan merendam simplisia dengan cairan penyari dalam bejana tertutup selama 3 jam lalu simplisia tersebut
dipindahkan ke perkolator dan dituangi dengan penyari serta diamkan selama 24 jam. Kemudian buka tutup perkolator dan atur tetesan perkolat dengan kecepatan 1
mlmenit, penyari ditambahkan terus menerus hingga perkolat menjadi bening atau tidak berwarna dan perkolat terakhir yang diuapkan tidak meninggalkan sisa
Depkes RI, 1979.
2.4 Kulit
Kulit merupakan suatu lapisan yang menutupi permukaan tubuh dan memiliki fungsi utama sebagai pelindung dari berbagai gangguan dan rangsangan
luar. Fungsi perlindungan tersebut melalui pembentukan lapisan tanduk secara terus-menerus keratinisasi dan pelepasan sel-sel yang mati, respirasi dan
pengaturan suhu tubuh, produksi sebum dan keringat, dan pembentukan melanin untuk melindungi kulit dari bahaya sinar UV matahari, sebagai perasa dan peraba,
serta pertahanan terhadap tekanan dan infeksi dari luar Tranggono dan Latifah,
10
2007. Luas kulit orang dewasa sekitar 1,5 m
2
dengan berat kira-kira 15 berat badan Wasitaatmadja, 1997.\
Menurut Polo 1998, kulit terdiri dari beberapa lapisan diantaranya: - Epidermis