27
3.2.1 Pengambilan sampel
Pengambilan sampel dilakukan
secara purposif yaitu tanpa membandingkan dengan daerah lain. Sampel yang digunakan adalah kulit buah
manggis yang sudah masak kulit buah berwarna ungu tua berasal dari Desa Sibolangit, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
3.2.2 Determinasi tumbuhan
Determinasi tumbuhan dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI Bogor.
3.2.3 Pengolahan sampel
Pada penelitian ini bagian sampel yang digunakan adalah kulit buah manggis Garcinia x mangostana L.. Buah manggis dikupas kulitnya kemudian
kulit manggis segar dihilangkan pengotornya lalu dicuci dengan air mengalir, ditiriskan, kemudian di potong kecil kulit manggis lalu ditimbang diperoleh berat
basah kulit manggis sebesar 1,98 kg, dikeringkan di lemari pengering sampai sampel kering kurang lebih satu minggu. Setelah sampel kering kemudiaan
ditimbang kembali diperoleh berat simplisia kulit manggis sebesar 700 gram lalu simplisia dihaluskan menggunakan blender.
3.2.4 Pembuatan ekstrak kulit manggis
Sebanyak 300 gram serbuk simplisia kulit manggis dibasahi dengan etanol 70 lalu didiamkan selama 3 jam. Kemudian dirangkai perkolator. Lalu
dimasukkan massa ke dalam perkolator. Selanjutnya dituangi dengan cairan penyari secukupnya sampai cairan mulai menetes dan di atas simplisia masih
terdapat selapis cairan. Kemudian perkolator ditutup dan dibiarkan selama 24 jam. Selanjutnya cairan dibiarkan menetes dengan kecepatan 1 mlmenit. Perkolasi
dilakukan selama beberapa hari sambil ditambahkan dengan etanol 70 yang
28
baru. Perkolasi dihentikan setelah perkolat menjadi bening atau tak berwarna dan saat diuapkan tidak meninggalkan sisa pelarut yang digunakan sebanyak 7,8 L.
Ekstrak hasil perkolasi kemudian dipekatkan di atas penangas air. Hasil ekstrak
diuapkan hingga diperoleh ekstrak kental 100,094 gram. 3.3 Formula Krim
3.3.1 Formulasi dasar