BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Karakteristik Responden
Hasil penelitian pada kedua sekolah SMA Global Prima Nasional Plus dan SMA Pangeran Antasari menunjukkan bahwa dari 91 orang responden yang
memenuhi kriteria inklusi, secara keseluruhan responden perempuan lebih banyak 57,1 daripada responden laki-laki 42,9, yaitu 63 di SMA Global Prima
Nasional Plus dan 51,1 di SMA Pangeran Antasari Tabel 1.
Tabel 1. Karakteristik responden SMA Global Prima Nasional Plus dan SMA Pangeran Antasari
Nama Sekolah Jenis Kelamin
n Laki-laki
Perempuan n
n
SMA Global Prima Nasional Plus 17
37 29
63 46
SMA Pangeran Antasari 22
48,9 23
51,1 45
Total 39
42,9 52
57,1 91
4.2 Jenis Maloklusi Anterior
Jenis maloklusi yang paling banyak dijumpai adalah crowded 44, diikuti diastema 27,5, protrusi 16,5 dan protrusi bimaksiler 12. Ditinjau dari kedua
sekolah, jenis maloklusi anterior yang paling banyak dialami siswa SMA Global Prima Nasional Plus adalah crowded sebesar 34,8, begitu pula dengan siswa SMA
Pangeran Antasari, yaitu crowded sebesar 53,3 Tabel 2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2. Persentase jenis maloklusi anterior yang dijumpai pada siswa SMA Global Prima Nasional Plus dan SMA Pangeran Antasari n=91
Nama Sekolah Jenis Maloklusi Anterior
n Protrusi
Crowded Diastema Protrusi
Bimaksiler n
n n
n
SMA Global Prima Nasional
Plus 10
21,7 16
34,8 13 28,3 7
15,2 46
SMA Pangeran Antasari
5 11,1
24 53,3 12 26,7
4 8,9
45 Total
15 16,5
40 44
25 27,5 11
12 91
4.3 Dampak Maloklusi Anterior terhadap Kepercayaan Diri terhadap Gigi Geligi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pernyataan paling banyak dijawab oleh responden dari aspek kepercayaan diri terhadap gigi geligi di SMA Global Prima
Nasional Plus adalah pernyataan “orang-orang mengatakan gigi saya menarik”, di
mana sebanyak 76,1 responden menjawab tidak. Begitu pula di SMA Pangeran Antasari sebanyak 71,1 responden menjawab tidak untuk pernyataan tersebut
Tabel 3. Dampak maloklusi terhadap aspek kepercayaan diri terhadap gigi geligi antara
kedua sekolah terlihat lebih berdampak di SMA Global Prima Nasional Plus 71,7 daripada di SMA Pangeran Antasari 46,7 Tabel 4. Jenis maloklusi anterior yang
paling berdampak dari aspek kepercayaan diri terhadap gigi geligi di SMA Global Prima Nasional Plus adalah protrusi bimaksiler, yaitu sebesar 100, diikuti dengan
crowded sebesar 81,3, protrusi 70 dan diastema sebesar 46,2. Sedangkan pada SMA Pangeran Antasari, yang paling berdampak adalah protrusi yaitu sebesar 80,
diikuti crowded sebesar 50, diastema 33,3 dan protrusi bimaksiler sebesar 25.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3. Status psikososial ditinjau dari aspek kepercayaan diri terhadap gigi geligi pada siswa SMA Global Prima Nasional Plus dan SMA Pangeran Antasari
n=91
Pernyataan Aspek kepercayaan diri terhadap gigi
geligi SMA Global Prima
Nasional Plus SMA Pangeran
Antasari Ya
Tidak Ya
Tidak n
n n
n
Saya bangga dengan gigi saya 20 43,5 26 56,5 37 82,2
8 17,8
Saya tidak malu memperlihatkan gigi saya pada waktu saya
tersenyum 28 60,9 18 39,1 34 75,6 11 24,4
Saya senang melihat gigi-gigi saya pada waktu bercermin
14 30,4 32 69,6 32 71,1 13 28,9 Orang-orang mengatakan gigi saya
menarik 11 23,9 35 76,1 13 28,9 32 71,1
Saya puas dengan penampilan gigi saya
17 37
29 63
25 55,6 20 44,4 Saya merasa posisi gigi saya baik
16 34,8 30 65,2 19 42,2 26 57,8 Tabel 4. Dampak maloklusi anterior terhadap kepercayaan diri terhadap gigi geligi
pada siswa SMA Global Prima Nasional Plus dan SMA Pangeran Antasari
Jenis Maloklusi
Anterior Aspek Kepercayaan diri terhadap gigi geligi
SMA Global Prima Nasional Plus
SMA Pangeran Antasari Berdampak
Tidak berdampak
n Berdampak
Tidak berdampak
n n
n n
n
Protrusi 7
70 3
30 10
4 80
1 20
5 Crowded
13 81,3
3 18,8
16 12
50 12
50 24
Diastema 6
46,2 7
53,8 13
4 33,3
8 66,7
12 Protrusi
bimaksiler 7
100 7
1 25
3 75
4 Total
33 71,7
13 28,3
46 21
46,7 24
53,3 45
Universitas Sumatera Utara
4.4 Dampak Maloklusi Anterior terhadap Aspek Sosial