Deskripsi Sekolah .1 Global Prima Nasional Plus

Faktor kedua yaitu dampak sosial, yang menunjukkan masalah potensial dalam lingkungan sosial seseorang yang dapat timbul karena persepsi subjektif tentang penampilan gigi-geligi yang kurang baik baik dari diri sendiri maupun orang lain. Maloklusi sering dihubungkan dengan kepribadian yang kurang menyenangkan oleh orang lain. Hal ini yang kemudian akan mempengaruhi pembentukan konsep diri dalam diri individu. 29 Persepsi akan penampilan gigi geligi dan wajah dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya jenis kelamin, latar belakang sosial ekonomi dan usia. Perempuan lebih memperhatikan gigi-geligi mereka dibandingkan laki-laki. Orang dengan sosial ekonomi tinggi akan lebih memperhatikan kondisi gigi-geliginya dan lebih kritis dalam menilai penampilan dentofasial mereka. Anak-anak dengan usia lebih muda ±13 tahun lebih kurang memperhatikan penampilan gigi-geligi mereka dibandingkan usia remaja pertengahan ±17 tahun. 14 Faktor ketiga yaitu dampak psikologis. Butir-butir pernyataan ini berkaitan dengan perasaan rendah diri dan tidak bahagia pada saat individu membandingkan diri sendiri dengan orang lain yang lebih baik estetika giginya. 29 Faktor keempat yaitu dampak estetika, yang berisi pernyataan yang menunjukkan perasaan tidak puas dengan keadaan gigi-geligi saat melihat gigi geligi sendiri dengan cermin, foto ataupun video. 29 Setiap butir pertanyaan pada keempat faktor di atas diukur dengan skala Guttman yang diberi skor “1” atau “0”. Pemilihan skala Guttman karena bentuk jawaban yang diberikan tegas, berupa jawaban “ya” atau “tidak”. 30 2.4 Deskripsi Sekolah 2.4.1 Global Prima Nasional Plus Global Prima Nasional Plus merupakan sekolah bergengsi dengan reputasi tinggi dan berkualitas dengan taraf nasional plus. Sekolah ini telah berdiri sejak tahun 2009 dan telah berkembang pesat menjadi salah satu sekolah terbaik di kota Medan yang telah melahirkan banyak siswa-siswi berprestasi. Global Prima Nasional Plus mengutamakan pendidikan yang menjunjung tinggi nilai-nilai keberagaman baik Universitas Sumatera Utara dalam hal gender, etnik, ras dan budaya sehingga semua memiliki kesempatan yang sama untuk menerima pembelajaran terbaik. Kurikulum yang diterapkan adalah kurikulum nasional dipadu dengan kurikulum internasional. Sekolah ini menggunakan bahasa Indonesia, Inggris dan Mandarin sebagai bahasa pengantar. Untuk itu maka staff pendidik, pembimbing dan pelatih yang ada di sekolah ini dipilih yang berpengalaman, professional dan penuh dedikasi dengan kualifikasi S1S2, baik dari dalam maupun luar negeri. Jumlah murid tiap kelas tidak terlalu banyak sehingga proses belajar lebih efektif dan ditunjang oleh fasilitas yang unggul, seperti ruang full AC, kolam renang, tempat bermain, laboratorium sains, laboratorium komputer, klinik, perpustakaan, wi-fi, ruang tari, lapangan olahraga dan auditorium. Sekolah ini mempersiapkan siswanya menjadi pribadi yang kompetitif dan dapat mengembangkan keahliannya sehingga mereka dapat mempersiapkan diri untuk melanjutkan pendidikan di universitas dalam maupun luar negeri. Maka tidak heran bahwa murid di sekolah ini kebanyakan dari golongan status sosial-ekonomi yang relatif menengah ke atas dan berasal daerah kota Medan dan sekitarnya. Total biaya yang harus dikeluarkan untuk menjadi siswa di sekolah ini adalah sebesar ± 4 juta rupiah, termasuk uang sekolah 350.000 perbulan. 2.4.2 SMA Pangeran Antasari Pangeran Antasari merupakan sekolah bertaraf nasional biasa yang ini telah berdiri sejak tahun 1987. Kurikulum yang dipraktikkan 100 kurikulum nasional yang berlaku. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Indonesia. Untuk staff pendidik yang ada di sekolah ini dipilih yang berpengalaman dan professional dengan kualifikasi S1 dan sederajat. Jumlah murid tiap kelas lebih banyak sehingga proses belajar-mengajar kurang efektif. Sekolah ini didukung oleh beberapa fasilitas penunjang, seperti lapangan olahraga, ruang komputer, perpustakaan dan tempat bermain. Uang sekolahnya relatif lebih murah sehingga kebanyakan murid sekolah ini berasal dari golongan status sosial-ekonomi menengah ke bawah dan berasal dari kabupaten Deli Universitas Sumatera Utara Serdang dan sekitarnya. Total biaya yang harus dikeluarkan untuk menjadi siswa di sekolah ini adalah sebesar ± Rp.500.000, termasuk uang sekolah 155.000 perbulan. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik dengan rancangan penelitian cross- sectional. Pada rancangan penelitian ini, informasi mengenai maloklusi diperoleh secara bersamaan dengan data tentang status psikososial para siswa SMA. 3.2 Lokasi Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA kota Medan, yaitu SMA Global Prima Nasional Plus Jl. Brigjend Katamso Sp. Ir. Juanda No.282-283, Kota Medan dan SMA Pangeran Antasari Jl. Veteran No.106019, Helvetia, Kabupaten Deli Serdang.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian dimulai dari Juli 2014 hingga bulan Mei 2015. 3.3 Populasi Sampel 3.3.1 Populasi Populasi pada penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Atas kelas X sampai XII usia 15-18 tahun di Yayasan Perguruan Global Prima Nasional Plus Medan yang berjumlah 120 orang dan Yayasan Perguruan Pangeran Antasari yang berjumlah 132 orang.

3.3.2 Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposif dan yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 91 orang, dimana 46 orang dari SMA Global Prima Nasional Plus dan 45 orang dari SMA Pangeran Antasari. Universitas Sumatera Utara