Metode Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisis Data Etika Penelitian

penjumlahan skor dari butir pernyataan nomor 21-23. Nilai maksimum adalah 3 dan nilai minimum dalah 0. Pengkategorian dampak menggunakan skala Guttman, dimana bila jumlah skor ≥50 atau ≥2 termasuk dalam kategori “berdampak”, sedangkan bila jumlah skor 50 atau 2 termas uk dalam kategori “tidak berdampak”. Untuk pengkategorian dampak psikososial secara keseluruhan juga digunakan skala Guttman, dimana penjumlahan skor seluruh pernyataan 23 butir penyataan apabila ≥50 atau ≥12 termasuk kedalam kategori “berdampak” dan apabila 50 atau 12 dimasukkan dalam kategori “tidak berdampak”.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah pemeriksaan terhadap maloklusi dan wawancara dengan alat bantu kuisioner PIDAQ untuk mengetahui dampak maloklusi anterior terhadap status psikososial.

3.6 Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data penelitian ini dilakukan secara komputerisasi dan analisis data yang digunakan adalah uji T tidak berpasangan Independent T-Test untuk melihat perbedaan dampak maloklusi anterior terhadap status psikososial indeks PIDAQ berdasarkan sekolah dan jenis kelamin.

3.7 Etika Penelitian

1. Lembar Persetujuan Informed Consent Peneliti melakukan pendekatan dan memberikan lembar persetujuan kepada responden kemudian menjelaskan terlebih dulu tujuan penelitian, pemeriksaan yang akan dilakukan, dan manfaat yang diperoleh dari hal-hal yang berkaitan dengan penelitian. Universitas Sumatera Utara 2. Ethical Clearance Peneliti mengajukan lembar persetujuan pelaksanaan penelitian kepada Komisi Etik Penelitian Kesehatan berdasarkan ketentuan etika yang bersifat internasional maupun nasional. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Karakteristik Responden

Hasil penelitian pada kedua sekolah SMA Global Prima Nasional Plus dan SMA Pangeran Antasari menunjukkan bahwa dari 91 orang responden yang memenuhi kriteria inklusi, secara keseluruhan responden perempuan lebih banyak 57,1 daripada responden laki-laki 42,9, yaitu 63 di SMA Global Prima Nasional Plus dan 51,1 di SMA Pangeran Antasari Tabel 1. Tabel 1. Karakteristik responden SMA Global Prima Nasional Plus dan SMA Pangeran Antasari Nama Sekolah Jenis Kelamin n Laki-laki Perempuan n n SMA Global Prima Nasional Plus 17 37 29 63 46 SMA Pangeran Antasari 22 48,9 23 51,1 45 Total 39 42,9 52 57,1 91

4.2 Jenis Maloklusi Anterior

Jenis maloklusi yang paling banyak dijumpai adalah crowded 44, diikuti diastema 27,5, protrusi 16,5 dan protrusi bimaksiler 12. Ditinjau dari kedua sekolah, jenis maloklusi anterior yang paling banyak dialami siswa SMA Global Prima Nasional Plus adalah crowded sebesar 34,8, begitu pula dengan siswa SMA Pangeran Antasari, yaitu crowded sebesar 53,3 Tabel 2. Universitas Sumatera Utara