Glomerulus dan Tubulus Proksimal
disamping itu juga dipakai untuk melihat daya pemekatan tubulus dan mekanisme asidifikasi kemih.
Fungsi ginjal tercermin pada sistem buluh kompleks yang berkaitan erat dengan pembuluh darah. Pengetahuan yang diperoleh dari kaitan bangun anatomi
antar buluh bersekresi, saluran pembuang dan jalinan kapiler, mampu memperjelas struktur serta fungsi ginjal Dellmann, 1992. Fungsi utama ginjal
adalah menyingkirkan buangan metabolisme normal dan mensekresi xenobiotik dan metabolitnya. Hal ini dipengaruhi oleh produksi urin, suatu proses yang juga
berperan dalam pemeliharaan status homeostatis tubuh Lu, 1995. Menurut Sloane 2004, beberapa fungsi ginjal antara lain:
a. Pengeluaran zat sisa organik, ginjal mengeksresi urea, asam urat,
kreatinin, produk penguraian hemoglobin dan hormon.
b. Pengaturan konsentrasi
ion-ion penting,
ginjal mengekskresi
ion natrium, kalium, magnesium, sulfat dan fosfat.
c. Pengaturan keseimbangan asam basa tubuh, ginjal mengendalikan ekskresi ion hidrogen H
+
, bikarbonat HCO
3 -
, dan amonium NH
4 +
. d. Pengaturan produksi sel darah merah, ginjal melepas eritropoietin,
yang mengatur produksi sel darah merah dalam sumsum tulang. e. Pengaturan tekanan darah, ginjal mengatur volume cairan yang esensial
bagi pengaturan tekanan darah dan juga memproduksi enzim renin. f. Pengendalian terbatas terhadap konsentrasi glukosa darah dan asam
amino darah, melalui ekskresi glukosa dan asam amino berlebih, bertanggung jawab atas konsentrasi nutrien dalam darah.
g. Pengeluaran zat beracun, ginjal mengeluarkan polutan, zat tambahan makanan, obat-obatan atau zat kimia asing lain dari tubuh.