Uji Regresi Linier Berganda Uji Koefisien Regresi Linier Berganda Sejarah Badan Pusat Statistik

2.8 Uji Regresi Linier Berganda

Pengujian hipotesa bagi koefisien – koefisien regresi linier berganda dapat dilakukan secara serentak atau keseluruhan. Pengujian regresi linier perlu dilakukan untuk mengetahui apakah variabel – variabel bebas secara bersamaan memiliki pengaruh terhadap variabel tak bebas. Langkah – langkah pengujiannya sebagai berikut: 1. Menentukan Formulasi hipotesis H : b 1 =b 2 =b 3 =…=b k = 0 X 1, X 2, …,X k tidak mempengaruhi Y H 1 : minimal ada satu parameter koefisien regresi yang tidak sama dengan nol atau mempengaruhi Y. 2. Menentukan taraf nyata dan nilai F tabel dengan derajat kebebasan v 1 = k dan v 2 = n-k-1 3. Menentukan kriteria pengujian H diterima bila F hitung F tabel H ditolak bila F hitung F tabel 4. Menentukan nilai statistic F dengan rumus F = 2.17 Universitas Sumatera Utara Dengan: JK reg = jumlah kuadrat regresi JK res = jumlah kuadrat residu sisa n-k-1 = derajat kebebasan JK reg = b 1 ∑y 1 x 1i + b 2 ∑y 2 x 2i + …+ b k ∑y i x ki Dengan: x 1i = X 1i - 1 x 2i = X 2i - 2 x ki = X ki - k JK reg = ∑ 1 2 2.18 5. Membuat kesimpulan apakah H diterima atau ditolak.

2.9 Uji Koefisien Regresi Linier Berganda

Perumusan Hipotesa: H : b i = 0 dimana i = 1,2,…,k variabel bebas X 1 dan X 2 tidak mempengaruhi variabel dependen Y H i : b i dimana i = 1,2,…,k minimal ada satu parameter koefisien regresi yang tidak sama dengan nol atau mempengaruhi variabel dependen Y Universitas Sumatera Utara Dengan: T tab dapat dilihat pada tabel distribusi t dengan derajat kebebasan dk = n – k – 1 Kriteria Pengujian H diterima jika t hitung t tabel H ditolak jika t hitung t tabel Bentuk kekeliruan baku koefisien b i , yaitu : = 2.19 Selanjutnya hitung Statistik t, yaitu: = 2.20 Universitas Sumatera Utara BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK

3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik BPS adalah Lembaga Negara Non Departemen. BPS melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah antara bidang pertanian, agrarian, pertambangan, kependudukan, sosial, ketenagakerjaan, keuangan, pendapatan, dan keagamaan. Selain hal – hal diatas BPS juga bertugas untuk melaksanakan koordinasi di lapangan, kegiatan statistik dari segenap instansi baik dipusat maupun didaerah dengan tujuan mencegah dilakukannya pekerjaan yang serupa oleh dua atau lebih instansi, memajukan keseragaman dalam penggunaan defenisi, klasifikasi dan ukuran – ukuran lainnya. Setiap sepuluh tahun sekali, BPS menyelenggarakan sensus penduduk. Di samping itu, BPS juga melakukan pengumpulan data, menerbitkan publikasi statistik nasional maupun daerah, serta melakukan analisis data statistik yang digunakan dalam pengambilan kebijakan pemerintah. BPS juga terdapat di setiap provinsi, kabupaten dan kota di seluruh Indonesia. Dinamakan perwakilan BPS di daerah, karena BPS merupakan instansi vertikal, yakni instansi pemerintah pusat yang berada di daerah, sehingga bukan merupakan bagian dari instansi milik daerah, Tugas lain BPS di daerah adalah melakukan koordinasi dengan Universitas Sumatera Utara pemerintah daerah dalam rangka penyelenggaraan statistik regional. Setiap sepuluh tahun sekali BPS menyelenggarakan: 1. Sensus Penduduk SP yaitu pada setiap tahun berakhiran 0 nol, 2. Sensus Pertanian ST pada setiap tahun berakhiran 3 tiga, dan 3. Sensus Ekonomi SE pada setiap tahun berakhiran 6 enam.

3.2 Tugas, Fungsi dan Kewenangan Badan Pusat Statistik