dikonsumsi oleh konsumen pada prinsipnya telah menciptakan suatu hubungan pelaku usaha dengan konsumen, dengan alasan inilah uu jaminan produk halal
setiap ada sengketa yang ditimbulkan ketika terkait dengan hubungan pelaku usaha dengan konsumen dapat diselesaikan melalui BPSK.
C. Pengadilan Negeri Sebagai Media Penyelesaian Sengketa dalam Dasar
Gugatan Perbuatan Melawan Hukum
Secara pengertian, pengadilan adalah badan atau instansi resmi yang melaksanakan sistem peradilan berupa memeriksa, mengadili, dan memutus
perkara. Bentuk dari sistem peradilan yang dilaksanakan di pengadilan adalah sebuah forum publik yang resmi dan dilakukan berdasarkan hukum acara yang
berlaku di Indonesia untuk menyelesaikan perselisihan dan pencarian keadilan baik dalam perkara sipil, buruh, administratif maupun kriminal. Setiap orang
memiliki hak yang sama untuk membawa perkaranya ke Pengadilan baik untuk menyelesaikan perselisihan maupun untuk meminta perlindungan di pengadilan
bagi pihak yang di tuduh melakukan kejahatan.
134
Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan
Umum menyebutkan bahwa pengadilan adalah pengadilan negeri dan pengadilan tinggi di lingkungan peradilam umum. Peradilan umum meliputi:
135
134
Anonim “Pengertian Pengadilan dan Peradilan” http:pn-yogyakota .go.idpnykinfo- peradilanpengertian-peradilan.html diakses pada tanggal 15 April 2015.
135
Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang- Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum pasal 3-4.
1. Pengadilan Tinggi, berkedudukan di ibukota provinsi, dengan daerah hukum
meliputi wilayah provinsi. 2.
Pengadilan Negeri, berkedudukan di ibukota kabupatenkota, dengan daerah hukum meliputi wilayah kabupatenkota.
3. Pengadilan khusus lainnya
136
Pengadilan Negeri selaku salah satu kekuasaan kehakiman di lingkungan Peradilan Umum mempunyai tugas dan kewenangan sebagaimana disebutkan
dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum, dalam Pasal 50
menyebutkan bahwa Pengadilan Negeri bertugas dan berwewenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara pidana dan perkara perdata di tingkat
pertama. Dalam Pasal 52 ayat 1 dan ayat 2 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang
Peradilan Umum juga menyebutkan bahwa pengadilan dapat memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang hukum kekpada instansi
pemerintah didaerahnya, apabila diminta dan selain bertugas dan kewenangan tersebut dalam Pasal 50 dan 51, Pengadilan dapat diserahi tugas dan kewenangan
lain atau berdasarkan Undang-Undang. spesialisasi,misalnya: Pengadilan Hubungan
Industrial PHI, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Tipikor, Pengadilan Ekonomi,Pengadilan Pajak, Pengadilan Lalu Lintas Jalan dan Pengadilan
anak.
136
Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang- Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum dengan dasar pasal 8.
Berdasarkan penjelasan singkat di atas, dapat dipahami bahwa pengadilan berfungsi sebagai lembaga penyelesaian sengketa yang dibawah kelembagaan
kehakiman. Masuknya suatu perkara ke pengadilan pastinya dilalui dengan adanya pendaftaran suatu gugatan sehingga menjadi dasarnya adanya
penyelesaian sengketa di pengadilan tersebut. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
mengatur mengenai upaya penyelesaian sengketa antara pihak yang bermasalah. Ini merupakan bentuk dari pihak yang telah merasa dirugikan untuk menuntut
ganti rugi dari pihak yang telah menimbulkan kerugian tersebut. Pasal 45 UUPK telah mengaturnya, yaitu seperti yang disebutkan di bawah ini:
a. Setiap konsumen yang dirugikan dapat menggugat pelaku usaha melalui
lembaga yang bertugas menyelesaikan sengketa antara konsumen dan pelaku usaha atau melalui peradilan yang berada di lingkungan peradilan
umum. b.
Penyelesaian sengketa konsumen dapat ditempuh melalui pengadilan atau di luar pengadilan berdasarkan pilihan sukarela para pihak yang
bersengketa. c.
Penyelesaian sengketa di luar pengadilan sebagaimana dimaksud pada angka 2 tidak menghilangkan tanggung jawab pidana sebagaimana diatur
dalam undang-undang. d.
Apabila telah dipilih upaya penyelesaian sengketa konsumen di luar pengadilan, maka gugatan melalui pengadilan hanya dapat ditempuh
apabila upaya tersebut dinyatakan tidak berhasil oleh salah satu pihak atau oleh para pihak yang bersengketa.
Sesuai dengan Pasal 45 angka 4 UUPK maka para pihak atau salah satu pihak yang tidak puas dengan upaya penyelesaian di luar pengadilan, dapat
mengajukan gugatan lagi melalui pengadilan. Penyelesaian sengketa yang melalui pengadilan mengacu kepada peraturan peradilan umum, dengan kata lain proses
beracara maupun pengadilannya dilakukan sesuai dengan HIRRBG. Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 48 UUPK, yaitu penyelesaian sengketa konsumen
melalui pengadilan mengacu pada ketentuan tentang peradilan umum yang berlaku dengan memperhatikan ketentuan dalam Pasal 45 UUPK.
Gugatan yang diajukan melalui pengadilan umum dapat dilakukan oleh:
137
1. Seorang konsumen yang dirugikan atau ahli waris yang bersangkutan;
2. Sekelompok konsumen yang mempunyai kepentingan yang sama;
3. Lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat yang memenuhi syarat,
yaitu berbentuk badan hukum atau yayasan, yang dalam anggaran dasarnya menyebutkan dengan tegas bahwa tujuan didirikannya organisasi tersebut
adalah untuk kepentingan perlindungan konsumen dan telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan anggaran dasarnya;
4. Pemerintah danatau instansi terkait apabila barang danatau jasa yang
dikonsumsi atau dimanfaatkan mengakibatkan kerugian materi yang besar danatau korban yang tidak sedikit;
137
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen pasal 46.
5. Gugatan yang diajukan oleh kelompok konsumen, lembaga perlindungan
konsumen swadaya masyarakat atau pemerintah sebagaimana dimaksud pada angka 2, angka 3, atau angka 4 diajukan kepada peradilan umum.
Gugatan adalah suatu cara untuk mendapatkan hak yang dikuasai oleh orang lain atau yang dilanggar orang lain melalui pengadilan negeri. Dalam
hukum acara perdata, tidak dimuat ketentuan tentang contoh membuat gugatan, kecuali sedikit teori tentang pembuatan gugatan dan teori tentang bagaimana.
138
Adapun gugatan yang dapat diajukan oleh pihak yang merasa haknya telah dilanggar oleh orang lain terkait dengan jaminan produk halal ini adalah dengan
mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum. Perbuatan melawan hukum di Indonesia secara normatif selalu merujuk pada ketentuan Pasal 1365 KUHPerdata.
Rumusan norma dalam pasal ini unik, tidak seperti ketentuan-ketentuan pasal lainnya. Perumusan norma Pasal 1365 KUHPerdata. Lebih merupakan struktur
norma daripada substansi ketentuan hukum yang sudah lengkap. Oleh karenanya substansi ketentuan Pasal 1365 KUPerdata. senantiasa memerlukan materialisasi
di luar KUHPerdta.
139
Perbuatan melawan hukum dalam istilah Belanda dikenal dengan “onrechtmatigedaad”. R.Wirjono Projodikoro
140
138
Jeremias Lemek, Penuntun Membuat Gugatan Yogyakarta: New Merah Putih, 2010, hlm. 9.
139
Rosa Agustina, Perbuatan Melawan Hukum Jakarta: Penerbit Pasca Sarjana FH Universitas Indonesia, 2003, hlm. 3.
140
Wirjono Prodjodikoro, Perbuatan Melanggar Hukum Bandung: Mandar Maju, 2000, hlm. 1.
mengartikan kata onrechmatigedaad sebagai perbuatan melanggar hukum. Menurutnya, kata
“perbuatan” dalam rangkaian kata-kata “perbuatan melanggar hukum” dapat
diartikan positif melainkan juga negatif, yaitu meliputi juga hal yang orang dengan berdiam diri saja dapat dikatakan melanggar hukum karena menurut
hukum seharusnya orang itu bertindak. Perbuatan negatif yang dimaksudkan bersifat “aktif” yaitu orang yang diam saja, baru dapat dikatakan melakukan
perbuatan hukum, kalau ia sadar, bahwa ia dengan diam saja adalah melanggar hukum. Maka yang bergerak bukan tubuhnya seseorang itu, melainkan pikiran
dan perasaannya. Jadi unsur bergerak dari pengertian “perbuatan” kini pun ada. Perkataan “melanggar” dalam rangkaian kata-kata “perbuatan melanggar hukum”
yang dimaksud bersifat aktif, maka menurut beliau perkataan yang paling tepat untuk menerjemahkan onrechtmatigedaad ialah perbuatan melanggar hukum
karena istilah perbuatan melanggar hukum menurut Wirjono Prodjodikoro ditujukan kepada hukum yang pada umumnya berlaku di Indonesia dan yang
sebagian terbesar merupaka hukum adat.
141
Subekti mengartikan perbuatan melawan hukum adalah sesuai dengan Pasal 1365 KUHPerdata yang menyebutkan bahwa tiap perbuatan melawan
hukum yang membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut. Mariam Darus
Badrulzaman,
142
141
Ibid, hlm. 2.
142
Mariam Darus Badrulzaman, KUHPerdata – Buku III, Hukum Perikatan Dengan Penjelasan Bandung: Alumni, 1983, hlm. 146.
mengatakan bahwa Pasal 1365 KUHPerdata menentukan bahwa setiap perbuatan yang melawan hukum yang membawa kerugian kepada seorang
lain mewajibkan orang karena salahnya menerbitkan kerugian ini mengganti kerugian tersebut. Selanjutnya juga menyebutkan bahwa Pasal 1365 KUHPerdata
ini sangat penting artinya karena melalui pasal ini hukum yang tidak tertulis diperhatikan oleh undang-undang.
Lain halnya dalam hukum pidana, perbuatan melawan hukum
143
Perbedaan perbuatan “melawan hukum” dalam konteks Hukum Pidana dengan dalam konteks Hukum Perdata adalah lebih dititikberatkan pada
perbedaan sifat Hukum Pidana yang bersifat publik dan Hukum Perdata yang bersifat
privat. Munir Fuady
adalah suatu perbuatan melawan hukum yang berkaitan dengan kesalahan schuld
seseorang yang bertanggung jawab. Kesalahan yang dimaksud Simons tersebut adalah kesalahan dalam arti luas yang meliputi dolus sengaja dan culpa lata
alpa dan lalai. Sedangkan, dalam konteks hukum pidana, menurut pendapat dari Satochid
Kartanegara, “melawan hukum” Wederrechtelijk dalam hukum pidana dibedakan menjadi:
a. Wederrechtelijk formil, yaitu apabila sesuatu perbuatan dilarang dan diancam dengan hukuman oleh undang-undang.
b.Wederrechtelijk Materiil,
yaitu sesuatu
perbuatan “mungkin”
wederrechtelijk, walaupun tidak dengan tegas dilarang dan diancam dengan hukuman oleh undang-undang. Melainkan juga asas-asas umum yang
terdapat di dalam lapangan hukum algemen beginsel.
144
143
Frans H. Winarta, Suara Rakyat Hukum Tertinggi Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara, 2009, hlm.307.
144
Munir Fuady, Perbuatan Melawan Hukum Pendekatan Kontemporer, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2005, hlm. 22.
dalam bukunya Perbuatan Melawan Hukum Pendekatan Kontemporer menyatakan bahwa yang membedakan antara
perbuatan melawan hukum pidana dengan perbuatan melawan hukum perdata adalah bahwa sesuai dengan sifatnya sebagai hukum publik, maka dengan
perbuatan pidana, ada kepentingan umum yang dilanggar disamping mungkin juga kepentingan individu, sedangkan dengan perbuatan melawan hukum
perdata maka yang dilanggar hanya kepentingan pribadi saja. Berdasarkan dasar dari perbuatan melawan hukum yang telah dijelaskan di
atas dalam Keperdataan, maka pihak yang dirugikan yang dalam hal ini adalah konsumen Mulsim dapat mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum
terhadap pelaku usaha yang dengan didasari atas informasi yang tidak benar, tidak jelas, dan tidak jujur mengenai kondisi dan jaminan barang danatau jasa.
145
“informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang danatau jasa” ini merupakan hak dasar dari konsumen atas kewajiban pelaku
usaha agar tetap menjaga kehalalan produknya yang telah memperoleh sertifikasi halal.
146
Seperti yang telah dijelaskan di dalam bab-bab sebelumnya bahwa mengkonsumsi makanan halal merupakan kewajiban bagi para Muslim, namun
diakibatkan dari tindakan pelaku usaha yang tidak menjaga kehalalan produknya yang telah menerima sertifikasi halal maka dalam hal ini konsumen Muslim telah
mengalami kerugian secara ekonomis dan moral. Dengan demikian apa yang telah dilakukan oleh pelaku usaha telah termasuk bagian dari perbuatan melawan
145
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen pasal 4.
146
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal Pasal 25 huruf b.
hukum dan sebagai akibatnya mewajibkan orang karena salahnya menerbitkan kerugian ini mengganti kerugian tersebut.
147
Sepatu kickers merupakan sepatu yang cukup dikenal oleh masyarakat luas dimana brand tersebut dapat dikatakan sudah go international hingga ke
D. PENYELESAIAN SENGKETA ATAS PRODUK TIDAK HALAL YANG DIKONSUMSI OLEH KONSUMEN MUSLIM AKIBAT KELALAIAN
OLEH PELAKU USAHA
Mengkonsumsi produk halal menurut keyakinan agama danatau demi kualitas hidup dan kehidupan, merupakan hak warga negara yang dijamin
Undang-Undang Dasar 1945, sesuai falsafah Pancasila, dan merupakan ibadah. Dengan demikian, mengkonsumsi produk halal menjadi persoalan sosial di
masyarakat sekaligus menjadi tanggung jawab negara dengan basis pemikiran yang sama, yakni terjaminnya produk halal. Kejujuran produsen, kewaspadaan
konsumen, serta regulasi negara, merupakan kesatuan integral penegakan hukum mengenai produk halal.
Salah satu masalah produk halal adalah mengenai sertifikasi halal yang bertujuan melindungi masyarakat dari produk haram dan membahayakan
kesehatan. Akan tetapi kerapkali terjadi silang kepentingan dalam implementasinya, terutama antara produsen dan konsumen. Karena kejadian
inilah, MUI—melalui LP POM MUI—memiliki perhatian serius berikut tindakannya.
147
Mariam Darus Badrulzaman, Loc.Cit, hlm. 146.
Indonesia. Tidak menjadi suatu masalah apabila suatu produk memang sudah diberikan label tidak halal dalam arti kata ketika suatu produk tersebut dipajang,
terdapat tanda yang menyebutkan “pig skin lining”. Dengan adanya label tersebut, maka tidak menjadi suatu masalah, namun permasalahan akan timbul apabila
terdapat label “pig skin lining”, juga ditemukan label halal dari MUI. Inilah yang terjadi pada sepatu kickers pada tahun 2012.
148
Winarto dan Beni Hidayat merupakan konsumen yang telah mendapati produk yang dibelinya yaitu sepatu kickers dengan menjumpai label “pig skin
lining” dan label “halal” MUI di dalam sepatu kickers tersebut. Akibat permasalahan ini, Winarto bersama dengan Beni Hidayat melayangkan gugatan ke
PT. Mahkota Petriedo sebagai pemenang merek kicker di Indonesia.
149
Adanya gugatan tersebut. Akhirnya PT. Mahkota Petriedo melalui kuasa hukumnya meminta maaf dan menarik semua produk yang telah salah tersebut.
Terkait dengan itu pula, MUI sama sekali tidak pernah merekomendasi adanya sertifikasi halal atas sepatu kickers yang telah mengandung kulit babi tersebut
karena dari bahan dan prosesnya sudah tidak halal, oleh karena itu MUI menyurati PT. Mahkota Petriedo untuk mencabut label halal di produk sepatu tersebut dan
menarik semua sepatu tersebut.
150
BPSK dan Pengadilan adalah 2 dua lembaga yang berbeda dalam penyelesaian suatu sengketa. Namun konsumen dapat menggunakan kedua
lembaga tersebut atas permasalahan yang berhubungan dengan adanya kesalahan
148
Anonim, “Kasus sepatu kulit babi, Kickers diperiksa pekan ini”, http:www.merdeka.comjakartakasus-sepatu-kulit-babi-039kickers039-diperiksa-pekan-ini..
html diakses pada tanggal 30 Mei 2015.
149
Ibid
150
Ibid
dari pelaku usaha terkait dengan jaminan produk halal tersebut. Akan tetapi, penggunaan BPSK lebih dianjurkan karena lebih hemat biaya dan waktu.
Penyelesaian sengketa berdasarkan kasus di atas adalah melalui jalur pengadilan dimana pihak penggugat merasa dirugikan akibat tindakan pelaku
usaha yang telah memberikan informasi palsu terkait dengan produk yang diproduksinya. Gugatan perbuatan melawan hukum yang diajukan penggugat
pada akhirnya harus berhenti karena pihak tergugat berdamai dengan penggugat sebelum masuk ke pokok perkara.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN