prasarana lainnya yang dibutuhkan sesuai dengan keadaan mencapai Rp.743.100.000,- selebihnya untuk biaya-biaya rapat, logistik, sosialisasi,
dokumentasi, intelijen, transportasi, uang makan, harian dan lain-lain. Dengan sisa biaya yang dapat diperkirakan dalam taksiran Balai Konservasi Sumber Daya Alam
Sumatera Utara tersebut apakah mungkin cukup untuk membiayai eksekusi yang akan dilakukan nantinya. Hal ini harus perlu diperhitungkan dengan matang, agar
tidak terjadi kendala lain yang mungkin terjadi ketika dilakukan eksekusi materil di lapangan seperti pada tahap sebelumnya.
B. Hambatan Eksternal
Apabila pihak yang dihukum tidak mau melaksanakan putusan tersebut secara sukarela, maka putusan tersebut harus dilaksanakan dengan upaya paksa oleh
pengadilan yang disebut dengan eksekusi. Salah satu prinsip dari eksekusi yaitu menjalankan putusan secara paksa. Putusan secara paksa merupakan tindakan yang
timbul apabila pihak yang kalah tidak menjalankan putusan secara sukarela.
138
Hal tersebut di atas tentu pula menjadi kendala bagi Tim Eksekusi di lapangan ketika massa melakukan perlawanan, tindakan apa dan bagaimana seharusnya aparat
Walaupun disebutkan dalam Pasal 218 ayat 2 R.Bg eksekusi terhadap barang tidak bergerak harus dilakukan dengan cara paksa melalui bantuan Polisi dan aparat
lainnya, hal ini tidak berarti harus mengabaikan HAM sebab salah satu asas atau prinsip dalam eksekusi harus pula menjunjung tinggi HAM.
138
Sudikno Mertokusumo, Op. cit, hal. 184.
Universitas Sumatera Utara
bertindak apakah bisa mengabaikan hukum dengan melakukan cara-cara paksa. Sementara putusan tersebut telah berkekuatan hukum tetap dan diperintahkan agar
lahan tersebut dirampas untuk negara jika dibiarkan tetap diduduki atau tetap dalam keadaan dikuasai secara fisik oleh massa dan karyawan, kerugian negara akan terus
bertambah. Tim Eksekusi harus lebih matang dan hati-hati, serta lebih arif dan bijak dalam melakukan sosialisasi sebab melalui sosialisasi inilah jalan satu-satunya untuk
dapat melakukan eksekusi dengan pertimbangan agar tidak melanggar HAM. Hambatan-hambatan yang ditemukan oleh Tim Eksekusi, baik pada eksekusi
atau sosialisasi
139
sebelumnya Sosialisasi I, II, dan III tetap saja mengalami hambatan yang sama tidak ada ubahnya antara satu dengan yang lainnya dimana
massa dan atau karyawan tidak menginginkan dilakukannya eksekusi terhadap Kawasan Hutan Register 40 Padang Lawas yang telah ditanami sawit seluas
± 47.000 Ha. Para pendemo membawa senjata tajam berupa egrek, dodos, dan lain-lain sebagai
antisipasi jika Tim Eksekusi tetap akan melakukan rencananya maka mereka akan melakukan perlawanan fisik.
C. Upaya-Upaya yang Dilakukan Dalam Menghadapi Hambatan-Hambatan