Landasan Konsepsional Eksekusi Barang Sitaan Berupa Aset Tidak Bergerak Hasil Tindak Pidana Korupsi Dalam Putusan Makamah Agung Republik Indonesia Atas Nama Terpidana Darianus Lungguk Sitorus

1 dan Pasal 2 UU Keuangan Negara, maka secara umum, keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang dan berlaku bagi seluruh makhluk hidup maupun bagi benda-benda yang ada di alam semesta. Hal ini dikarenakan oleh adanya keterikatan yang terjadi secara alamiah, sehingga seluruh makhluk harus berlaku adil kepada yang lainnya, sebagai salah satu jalan mempertahankan keseimbangan yang alami tersebut.

2. Landasan Konsepsional

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa istilah sebagai landasan konsepsional untuk menghindari kesimpangsiuran pemahaman mengenai definisi atau pengertian serta istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Tindak Pidana Korupsi adalah segala tindakan yang dimaksud dalam UUPTPK yang merugikan keuangan negara atau kekayaan negara danatau kepentingan masyarakat atau negara, baik secara langsung maupun tidak langsung; b. Keuangan Negara adalah segala harta atau kekayaan negara termasuk segala hak-hak negara yang dapat dinilai dengan uang, benda-benda lain baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak yang dapat diformulasikan dalam bentuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD, serta termasuk pula Pendapatan Negara Bukan Pajak PNBP; Universitas Sumatera Utara c. Kerugian keuangan negara adalah kerugian yang sudah dapat dihitung jumlahnya berdasarkan hasil temuan instansi yang berwenang atau akuntan publik yang ditunjuk, 51 d. Eksekusi adalah pelaksanaan putusan hakim pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap; dalam hal ini Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan BPKP dan Institut Pertanian Bogor IPB. e. Barang sitaan adalah segala sesuatu barang yang dapat dijadikan bukti baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak; dan f. Aset Tidak Bergerak adalah barang yang tidak bisa berpindah tempat dari satu tempat ke tempat lainnya misalnya lahan atau tanah, bangunan-bangunan, rumah, pabrik dan telah dilakukan penyitaan terhadap barang atau aset tidak bergerak tersebut.

G. Metode Penelitian

Metode adalah cara kerja atau tata kerja untuk dapat memahami obyek yang menjadi sasaran penelitian dari ilmu pengetahuan yang bersangkutan. 52 Penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran secara sistematis, metodologis dan konsisten. 53 51 Penjelasan Pasal 1 ayat 1 UUPTPK. Penelitian hukum adalah suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang 52 Soerjono Soekanto, Ringkasan Metodologi Penelitian Hukum Empiris, Jakarta: Indonesia Hillco, 1990, hal. 106. 53 Soerjono Soekanto dan Sri Mumadji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2001, hal. 1. Universitas Sumatera Utara bertujuan untuk mempelajari sesuatu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan cara menganalisisnya. 54

1. Jenis dan Sifat Penelitian