Periode Ovum, Zigot, dan Blastokista Periode Embrionik Periode Fetus Janin Kepala Janin

Gambar 2.5. Empat tipe panggul dengan klasifikasi Caldwell-Moloy. Garis yang melintasi diameter transversal terlebar membagi pintu atas menjadi segmen posterior dan anterior. Sumber: Cunningham, et al. Williams Obstetrics, 23 rd ed. Panggul ginekoid dianggap sebagai panggul normal wanita, sementara panggul android merupakan varian dari panggul pria. Panggul android lebih sering ditemukan pada wanita dengan akitvitas fisik yang berat selama masa remaja. Panggul android juga ditemukan pada wanita yang mengalami keterlambatan dalam posisi tegak, yaitu setelah usia 14 bulan, sementara panggul platipeloid lebih sering ditemukan pada wanita yang memiliki kemampuan posisi tegak sebelum umur 14 bulan Leong, 2006.

2.2. Morfologi Pertumbuhan Janin Normal

2.2.1. Periode Ovum, Zigot, dan Blastokista

Selama 2 minggu pertama setelah ovulasi, fase perkembangan yang terjadi berturut-turut yaitu: 1 fertilisasi, 2 pembentukan blastokista, dan 3 inplantasi blsastokista. Vili korionik primitif dibentuk segera setelah Universitas Sumatera Utara implantasi. Dengan pembentukan vili korionik, produk konsepsi tidak lagi disebut zigot, melainkan disebut sebagai embrio.

2.2.2. Periode Embrionik

Periode embrionik dimulai sejak minggu ketiga setelah fertilisasi, atau bersamaan dengan waktu perkiraan menstruasi berikutnya. Uji kehamilan yang mengukur kadar hCG Human Chorionic Gonadotropin memberikan hasil positif saat ini. Pada akhir minggu keenam, embrio memiliki panjang 22-24 mm, di mana kepala relatif lebih besar dibandingkan badan.

2.2.3. Periode Fetus Janin

Akhir periode embrio dan awal periode janin ditetapkan secara tegas oleh ahli embriologi terjadi 8 minggu setelah fertilisasi, atau 10 minggu setelah waktu menstruasi terakhir. Saat ini embrio memiliki panjang hanpir 4 cm. Perkembangan selama periode janin terdiri dari pertumbuhan dan pematangan organ-organ yang telah terbentuk pada masa embrio. Aterm dicapai pada minggu ke-40 dari awitan menstruasi terakhir. Saat ini janin sudah berkembang sempurna, dengan rata-rata panjang ubun-ubun-bokong janin 36 cm, dan berat sekitar 3400 gram.

2.2.4. Kepala Janin

Pada usia kehamilan aterm, wajah hanya merupakan sebagian kecil dari kepala, sisanya merupakan tengkorak padat yang terdiri dari dua tulang frontalis, dua tulang parietalis, dan dua tulang temporalis, ditambah bagian atas tulang oksipitalis dan sayap sfenoid. Tulang-tulang tengkorak dipisahkan oleh ruangan membranosa yang disebut sutura. Sutura yang paling penting adalah sutura frontalis, sutura sagitalis, dua sutura koronaria, dan dua sutura lambdoidea. Pada tempat pertemuan beberapa sutura terbentuk ruang ireguler, yang ditutupi oleh suatu membran yang disebut sebagai ubun-ubun. Ubun- ubun besar atau anterior berbentuk belah ketupat, terletak di pertemuan antara sutura sagitalis dan sutura koronaria. Ubun-ubun kecil atau posterior berbentuk segitiga, terletak di perpotongan antara sutura sagitalis dan sutura Universitas Sumatera Utara lambdoidea. Lokalisasi ubun-ubun memberikan informasi penting mengenai presentasi dan posisi janin. Gambar 2.6. Kepala janin pada kehamilan aterm yang memperlihatkan ubun-ubun, sutura, dan diameter biparietal. Sumber: Cunningham, et al. Williams Obstetrics, 23 rd ed. Biasanya dilakukan pengukuran beberapa diameter dan lingkar tertentu pada kepala neonatus. Diameter-diameter yang penting antara lain: a. Diameter oksipitofrontalis 11,5 cm, mengikuti garis dari titik tepat di atas pangkal hidung ke bagian yang paling menonjol dari tulang oksipitalis. b. Diameter biparietalis 9,5 cm, garis tengah transversal terpanjang pada kepala, memanjang dari satu tulang parietalis ke tulang parietalis lainnya. c. Diameter bitemporalis 8,0 cm, jarak terjauh antara dua sutura temporalis. d. Diameter oksipitomentalis 12,5 cm, dari dagu ke bagian yang paling menonjol dari oksiput. e. Diameter suboksipitobregmatikus 9,5 cm, mengikuti garis yang ditarik dari bagian tengah ubun-ubun besar ke permukaan bawah tulang oksipitalis tepat di pertemuan tulang ini dengan leher. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.7. Diameter-diameter kepala janin cukup bulan. Sumber: Cunningham, et al. Williams Obstetrics, 23 rd ed. Lingkar tebesar kepala, berdasarkan bidang diameter oksipitofrontalis berukuran rata-rata 34,5 cm. Lingkar terkecil kepala, berdasarkan bidang suboksipitobregmatikus, berukuran 32 cm. Tulang- tulang kranium dalam keadaan normal dihubungkan hanya oleh sebuah lapisan tipis jaringan fibrosa yang memungkinkan masing-masing tulang bergeser untuk menyesuaikan dengan ukuran dan bentuk panggul ibu. Proses ini disebut sebagai molding. Pada persalinan lewat bulan, osifikasi tengkorak telah terjadi sehingga kemampuan tulang-tulang tengkorak untuk bergerak menjadi berkuramg. Bayi prematur memiliki tengkorak yang lebih lunak dan sutura yang lebih lebar sehingga molding yang terjadi dapat berlebihan Bennett Brown, 2009. Posisi kepala dan derajat osifikasi menghasilkan spektrum plastisitas kranium yang bervariasi, dari minimal hingga maksimal. Pada beberapa kasus, hal ini menimbulkan disproporsi fetopelvik yang menjadi indikasi utama seksio sesarea. Universitas Sumatera Utara

2.3. Kondisi Janin dalam Persalinan