diekspresikan ke luar, dalam berbagai bentuk, sebab, tanpa bentuk tidak akan mungkin isi disampaikan pada orang lain. Ciri khas pengungkapan bentuk pada sastra adalah
bahasa. Bahasa adalah bahan utama untuk mewujudkan ungkapan pribadi dalam suatu bentuk yang indah.
2.1.3 Hubungan Sosiologi Dengan Sastra
Soemardjo 1975:15 mengatakan karya sastra menampilkan wajah kultur zamannya, tetapi lebih dari itu sifat- sifat sastra juga diteliti oleh masyarakatnya.
Kemudian Darmono 1979:20 memberikan tanggapan bahwa cipta sastra di samping memiliki ciri khas sebagai kreasi estetis, cipta sastra juga merupakan produk dunia
sosial. Sosiologi pada sisi lain sebagai ilmu yang berbicara tentang aspek- aspek
kemasyarakatan selalu dapat dimanfaatkan untuk pembicaraan karya sastra, nilai- nilai sosiologis dalam sebuah karya sastra dapat diwujudkan untuk mencapai pemahaman
yang lebih mendalam. Banyak hal-hal yang menjadi fokus pengamatan seorang sastrawan, kehidupan pribadinya, lingkungan serta harapan- harapannya menjadi hal
yang menarik dalam penelitian sebuah cipta sastra. Konflik permasalahan itu merupakan hadiah seorang pengarang yang dapat memperluas wawasan pemikiran
anggota masyarakat. Dengan menggambarkan fenomena dari hasil pengamatan pengarang, masyarakat membacanya memperoleh hal yang bermakna dalam hidupnya.
Pengarang sendiri mendapat sumber inspirasi dari corak ragam tingkah laku manusia maupun masyarakat.
Semuanya itu dirangkum dalam aspek yang membangun sebuah cipta sastra, salah satu aspek yang membangun keutuhan sebuah cerita adalah menyangkut
Universitas Sumatera Utara
perwatakan tokoh- tokohnya. Ciri perwatakan seorang tokoh selalu berkaitan dengan pengarang dan lingkungan di mana dia hidup.
2.1.4 Pengertian Cerita Rakyat
Cerita rakyat atau legenda adalah cerita pada masa lampau yang menjadi ciri khas setiap bangsa yang memiliki kultur budaya yang beraneka ragam yang mencakup
kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki masing- masing bangsa. Ada beberapa pengertian mengenai cerita rakyat yang dikemukakan oleh beberapa ahli.
Cerita rakyat atau legenda adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang empunya cerita sebagian sesuatu yang benar- benar terjadi. Walaupun demikian, karena
tidak tertulis maka kisah tersebut telah mengalami distorsi pembelokan sehingga sering kali jauh berada dalam cerita aslinya. Oleh karena itu cerita rakyat digunakan
sebagai bahan untuk merekontruksi sejarah, maka cerita harus dibersihkan terlebih dahulu bagian- bagiannya yang mengandung sifat- sifat floklor. Menurut Pudentia
2003:56 cerita adalah sesuatu yang dipercaya oleh beberapa penduduk setempat yang dianggap benar- benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci atau sakral.
Dalam KBBI 2005 : “cerita rakyat atau legenda pada jaman dahulu dianggap ada hubungannya dengan peristiwa sejarah”.
Menurut Hooykass 1982:34 “cerita rakyat atau legenda menyangkut tentang hal- hal sejarah yang mengandung sesuatu yang ajaib atau sesuatu yang sakti.
Menurut Emeis 1992:63 “cerita rakyat atau legenda berasal dari sejarah- sejarah kuno dan sebagian lagi berasal berdasarkan angan- angan.
2.2 Teori Yang Digunakan