BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kepustakaan Yang Relevan
2.1.1 Pengertian Sosiologi
Soekamto 1970 : 3 mengatakan “secara etimologi, sosiologi berasal dari dua kata yaitu Socius dan logos. Socius adalah kawan kelompok, sedangkan logos berarti
uraian atau pengetahuan”. Atas dasar pengertian demikian sosiologi dapat diartikan sebagai ilmu tentang kehidupan manusia dalam hubungannya dengan manusia- manusia
lain, yang secara umum disebut masyarakat. Pengertian yang sederhana tentang sosiologi seperti di atas tampak dalam
beberapa batasan tentang sosiologi yang diungkapan oleh beberapa ahli, seperti yang diungkapkan oleh Ogburn dan Nimkoff 1962:9 : “ Sosiologi adalah Penelitian secara
ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya yaitu organisasi sosial “Roucek dan Warren 1995 : 3 mengatakan : “Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari
hubungan antara manusia dalam kelompok- kelompok”. Sosiologi dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang sistematis tentang
kehidupan berkelompok manusia dalam hubungannya dengan manusia- manusia lainnya yang secara umum disebut masyarakat.
Sosiologi disisi lain sebagai ilmu yang membicarakan tentang aspek- aspek kemasyarakatan yang selalu dapat dimanfaatkan untuk membicarakan sebuah karya
sastra. Nilai- nilai sosiologi pada sebuah cerita dapat diwujudkan untuk mencapai pemahaman yang mendalam. Ilmu sosiologi digunakan untuk masyarakat itu sendiri dan
diciptakan oleh masyarakat demi terjalinnya hubungan yang harmonis antara satu anggota masyarakat dengan yang lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Sosiologi disebut sebagai ilmu yang bediri sendiri karena telah memenuhi persyaratan suatu ilmu pengetahuan yakni :
a. Sosiologi bersifat emperis yang berarti bahwa ilmu pengetahuan tersebut
didasarkan kepada observasi dengan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif.
b. Sosiologi bersifat teoritis, ilmu pengetahuan tersebut selalu berusaha
untuk menyusun abstrak dari hasil- hasil observasi tersebut sehingga merupakan kerangka pada unsur- unsur yang tersusun secara logis serta
bertujuan untuk menjelaskan hubungan sebab akibat. c.
Sosiologi bersifat kumulatif yang berarti teori- teori yang sudah ada diperbaiki dan diperluaskan.
d. Sosiologi bersifat non etnis, karena tidak mempersoalkan baik buruk
fakta melainkan hanya memperjelas fakta. Sosiologi dalam kehidupan masyarakat dapat diartikan sebagai ilmu atau
kelompok pengetahuan yang sistematis tentang kehidupan manusia dalam hubungannya dengan manusia- manusia lainnya serta proses pembudayaannya. Ilmu sosiologi dapat
dipergunakan masyarakat untuk mencari tentang nilai- nilai sosial dalam sebuah cerita atau dapat dipergunakan untuk mencerminkan situasi sosial yang terdapat dalam
masyarakat.
2.1.2 Pengertian Sastra