senantiasa mempunyai andil besar dan tanggung jawab terhadap pengembangan professionalnya disamping lembaga atau departemen yang terkait bagi
peningkatan mutu pengajaran dalam menciptakan tujuan pendidikan.
6. Indikator Pengembangan Kompetensi Guru
Mutu pada dasarnya adalah suatu pengertian yang abstark dan subyektif, karena berdasarkan sudut pandang seseorang atau berdasarkan dengan syarat-
syarat tertenru yang telah ditetapkan bersama. Dalam hal ini mutu kompetensi guru adalah dimana guru tersebut dengan kompetensi yang dimilikinya dapat
melaksanakan tugasnya secara bertanggung jawab. Diantara indikator kompetensi guru secara umum ialah :
1 Melaksanakan tugas belajar mengajar dengan menggunakan persiapan
mengajar, perencanaan bahan pengajaran, hadir di kelas sesuai jadwal. Melaksanakan berbagai teknik dan metode mengajar untuk lebih
memudahkan pemahaman siswa, melaksanakan evaluasi terhadap bahan pelajaran yang telah disampaikan.
2 Pengelolaan kelas dan mengelola interaksi belajar mengajar, agar
pelaksanaan belajar mengajar berjalan dengan suasana kondusif. 3
Membantu siswa ketika menghadapi kesulitan baik yang berhubungan langsung dengan pelajaran maupun tidak.
4 Selalu berusaha meningkatkan kepentingan belajar dengan mencari
metode-metode baru dalam penyampaian bahan pelajaran. 5
Selalu berusaha meningkatkan kemampuannya dalam perkembangan ilmu pengetahuan dengan membaca buku-buku yang berhububgan dengan
bidang studi yang dipegangnya dan mengikuti kegiatan ilmiah berupa diskusi atau seminar.
6 Bertanggung jawab untuk membantu sesama guru dan membantu sekolah
dalam kegiatan pengembangan kurikulum serta berpartisipasi dalam kepanitiaan yang diselenggarakan oleh sekolah.
33
Sedangkan Sudarwan
Danim, mengemukakan
empat langkah
pengembangan personalia, yaitu : 1 Perencanaan, 2 Pengorganisasian, 3 Pelaksanaan, 4 Evaluasi.
34
Berdasrkan pendapat teresebut, penulis berpendapat bahwa sekolah sebagai suatu organisasi dipandang perlu untuk mengadakan pengembangan
personalia, dalam hal ini salah diantaranya adalah pengembangan kompetensi
33
Sanusi Uwes, Manajemen Pengembangan Mutu Dosen, Jakarta : Logos Wacana Ilmu, 1999, Cet. Ke- 1, h. 30-31
34
Sudarwan Danim,…, h.35
guru. Dimana pengembangan kompetensi guru tersebut menyangkut tiga hal yang harus dilakukan yaitu perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, dan
evaluasi kegiatan. Dalam pengembangan kompetensi guru mengenai hal-hal tentang
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Perencanaan ini menurut penulis bisa mencakup bagaimana sekolah atau individu guru dalam merencanakan
pengembangan kompetensi professional keguruannya, seperti berencana untuk senantiasa mengembangkan kompetensi professional guru seperti : berencana
mengikuti pelatihan-pelatihan, membeli buku-buku baru dan sebagainya. Pelaksanaan adalah sesuatu yang dikerjakan berdasarkan perencanaan yang telah
dibuat sebelumnya baik oleh individu guru yang bersangkutan atau oleh sekolah juga institusi yang terkait.
Adapun kegiatan evaluasi adalah melakukan penilaian terhadap pelaksanaan-pelaksanaan yang telah dilakukan atau dikerjakan, apakah
perencanaan yang dibuat sudah terlaksana atau belum, sesuai rencana atau tidak, serta berhasil atau tidaknya perencanaan dan pelaksanaan pengembangan
kompetensi guru, oleh institusi sekolah atau guru itu sendiri. Dari uaraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengembangan kompetensi
guru dapat diartikan sebagai usaha yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan, keterampilan dan kecakapan-kecakapan serta untuk
menambah pengetahuan yang dimiliki oleh para guru, sehingga dengan adanya kegiatan pengembangan kompetensi tersebut guru menjadi lebih berkualitas dan
kompeten dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik. Dengan kata lain, pengembangan kompetensi guru tersebut adalah merupakan serangkaian bantuan
yang berwujud layanan professional, dimana layanan tersebut diberikan oleh orang ahli kepala sekolah, penilik sekolah, pengawas dan ahli lainnya kepada
guru dengan maksud agar dapat meningkatkan baik kualitas guru maupun kualitas proses dan hasil pengajaran sehingga tujuan pendidikan yang
direncanakan dapat tercapai dengan baik.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN