Cara Pengembangan Kompetensi Guru

pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasi berbagai potensi yang dimilikinya 2. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia 3. Kompetensi professional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam satandar kompetensi pendidikan 4. Kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua atau wali, peserta didik dan masyarakat sekitar. 20 Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa seorang guru harus memiliki kompetensi yang beragam. Karena anatara kompetensi yang satu dengan yang lainnya akan saling berkaitan. Jika guru memiliki semua kompetensi baik kompetensi kepribadiaan, sosial, dan kompetensi professional, maka guru tersebut bisa menjadi guru yang ideal.

3. Cara Pengembangan Kompetensi Guru

Pengembangan manusia mengacu kepada kemajuan pengetahuan, keterampilan, kompetisi, dan peningkatan prilaku manusia dalam organisasi, baik untuk kegunaan pribadinya maupun kegunaan professional. Sedangkan pengembangan manusia dalam organisasi diarahkan kepada peningkatan kinerja agar organisasi dapat keuntungan bertambah besar efesiensi, lebih efektif dalam kompetisi dan lebih mampu menghasilkan keuntungan. 21 Menurut salah seorang pakar manajemen Malayu S. P. Hasibuan, mendifinisikan pengembangan sebagai “Suatu usaha untuk meningkatkan 20 Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005, …, h. 85 21 Soebagio Atmodiwiryo, Manajemen Pelatihan, Jakarta : Ardadizya Jaya 2002 , h. 4 kemampuan teoritis dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan jabatan melalui pendidikan dan pelatihan”. 22 Uraian tersebut mengandung makna, bahwa pengembangan merupakan proses membantu pendidik, pegawai, serta anggota organisasi dalam meningkatkan sikap, wawasan, kepemimpinan, dan penyaluran kemampuan potensial dan juga sebagai persiapan untuk mengantisipasi tantangan masa depan. Pengembangan ini dilakukan pada para pendidik atau anggota organisasi yang potensial, yang diperkirakan mempunyai peluang untuk menduduki jabatan atau tingkat yang lebih tinggi lagi dimasa yang akan datang. Sekolah adalah sebuah subsistem dari sitem kehidupan sosial yang tidak pernah input dari perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan sosial budaya dan sebagainya. Sekolah atau lembaga pendidikan agar tetap mampu bersaing, maka dapat dilakukan dengan cara memahami perubahan yang terjadi serta mampu melakukan penyesuaian–penyesuaian cara berfikir, bertindak, pola prilaku, kemampuan teknik dan sebagainya. 23 Secara umum, tujuan dari pengembangan lembaga pendidikan adalah dapat memberikan manfaat bagi lembaga pendidikan atau sekolah itu sendiri sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja sumber daya manusia yang ada didalamnya. Secara khusus, dengan memberikan pengembangan kesempatan anggota lembaga pendidikan untuk meningkatkan karir masing- masing individu agar meraka dapat bekerja lebih baik lagi. Agar dapat mengajar secara efektif, guru harus meningkatkan kompetensinya. Kesempatam belajar siswa dapat ditingkatkan dengan cara melibatkan siswa secara efektif dalam proses belajar mengajar. Agar dapat meningkatkan kualitasnya dalam mengajar, hendaknya guru dapat mampu merencanakan program pengajaran, dan sekaligus mampu melakukannya dalam bentuk interaksi belajar mengajar. 22 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen SDM, Jakarta : Bumi Aksara 2002 , h. 69 23 R. Matindas, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : Pustaka Utama Grafitri, 2002 , h. 89 Untuk itulah, pendidik dituntut untuk terus berupaya meningkatkan kualitas dan kompetensinya, yang tentunya semua itu berasal dari dirinya sendiri. Salah satunya dengan mengikuti program pendidikan dan pelatihan Pengertian Pendidikan dan Pelatihan Pendidikan pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga yang diperlukan oleh suatu instansi atau lembaga pendidikan, sedangkan pelatihan lebih berkaitan dengan peningkatan kemampuan keterampilan karyawan atau staf yang sudah menduduki suatu pekerjaan atau tugas tertentu. Untuk memahami hakekat pendidikan atau pelatihan terlebih dahulu dibahas tentang pengertian pendidikan. Pendidikan merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat, karena tanpa pedidikan mustahil manusia atau suatu kelompok dapat hidup berkembang sejalan dengan cita–cita untuk maju, sejahtera dan bahagia. Seperti diungkapkan oleh Burhannuddin Salam, tentang pendidikan : a. Pendidikan berlangsung seumur hidup life long education, ini berarti usaha pendidikan sudah dimulai sejak manusia lahir sampai tutup usia, sepanjang manusia mampu untuk menerima pengaruh dan dapat mengembangkan dirinya. b. Tanggung jawab pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antar keluarga, masyarakat dan pemerintah. c. Pendidikan merupakan suatu keharusan, karena dengan pendidikan manusia akan memiliki kemampuan dan kepribadian yang berkembang. 24 Dari beberapa pengertian yang telah dijelaskan di atas, pendidikan adalah tanggung jawab manusia sebagai subjek atas diri sendiri lebih–lebih sesudah ia dewasa, yakni mandiri secara sosial, ekonomis, psikologis, dan lain–lain. Pendidikan dapat berlangsung dimana saja tempat manusia berada, baik didalam lingkungan sekolah maupun luar seolah yang memberi kontribusi dalam pembentukan keterampilan, sikap dan tingkah laku seseorang. Kegiatan pendidikan membutuhkan waktu yang tidak sedikit, karena kegiatannya adalah 24 Burhannudin Salam, Pengantar Pedagogik, Dasar – dasar Ilmu Mendidik , Bandung : Rineka cipta, 1996 , h. 5 mengembangkan kemampuan secara jasmani maupun rohani, intelektual ataupun emosional yang mengacu kearah perubahan positif. Beralih tentang pengertian pelatihan. Menurut Soekidjo Notoadmodjo, mendifinisikan bahwa “Pelatihan adalah salah satu cara untuk memperoleh keterampilan tertentu”. 25 Sementara, Edwin B. Flippo yang dikutip oleh Malayu Hasibuan mengemukakan pengertian “Pelatihan sebagai suatu usaha peningkatan pengetahuan dan keahlian seorang pegawai untuk mengerjakan suatu pekerjaan tertentu”. 26 Dari beberapa pengertian pelatihan jelaslah, bahwa pelatihan merupakan bagian dari proses pendidikan karena dalam pelatihan terdapat proses tarnsfer pengetahuan dan keterampilan untuk meningkatkan kecakapan dalam bekerja. Pendidikan dan pelatihan merupakansalah satu tugas serta tanggung jawab yang tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu bentuk bagi lembaga pendidikan pada umumnya dan tenaga pendidik pada khususnya. Ini berarti, pendidikan dan pelatihan sangat diperlukan dalam meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia dalam suatu lembaga pendidikan. Tujuan dan Manfaat Pendidikan dan Pelatihan Tujuan pendidikan dan pelatihan berhubungan erat dengan manfaat dari pendidikan dan pelatihan tersebut, dengan maksud agar tenaga pendidik dapat melaksanakan tugasnya sebagai guru dengan lebih baik lagi. Sedangkan manfaat pendidikan dan pelatihan menurut Sondang P, Siagian bagi organisasi, diantaranya: 1. Membantu para pegawai membuat keputusan dengan lebih baik. 2. Meningkatkan kemampuan para pekerja dalam menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapinya. 3. Terjadinya internisasi faktor–faktor motivasional 4. Timbulnya dorongan dalam diri para pekerja atau pegawai untuk terus meningkatkan kemampuan kerjanya. 25 Soekidjo Notoadmojo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta : Rineka Cipta, 1996 , h. 28 26 Malayu S.P. Hasibuan, ManajemenSumber Daya Manusia, Jakarta : Bumi Aksara, 2000 , h. 69 5. Peningkatan kemampuan pegawai unruk mengatasi stres, frustasi, dan konplik yang pada gilirannya dapat memperbesar rasa percaya pada diri sendiri 6. Terjadinya informasi tentang berbagai program yang dapat dimanfaatkan oleh para pegawai dalam rangaka pertumbuhan masing– masing secara teknikal dan intelektual 7. Meningkatnya kepuasan kerja 8. Semakin besrnya pengakuan atas kemampuan seseorang 9. Semakin besarnya tekad para pegawai untuk lebih mandiri 10. Mengurangi ketakutan dalam menghadapi tugas – tugas baru di masa depan. 27 Dari berbagai manfaat yang dikemukakan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan pegawai sebagai salah satu bentuk investasi dalam suatu organisasi atau lembaga pendidikan bukan hanya wajar, akan tetapi mutlak untuk dilakukan. Karena dengan menindkatkan kemampuan atau keterampilan para pegawai atau pendidik, sekaligus pula dapat meningkatkan produktifitas kerja para pegawai yang ada didalamnya. Produktifitas kerja para pegawai meningkat, berarti organisasi atau instansi yang bersangkutanpun akan memperoleh keuntungan.

4. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kompetensi