5 Setelah kuesioner dan cheklist observasi diisi, peneliti akan memeriksa
kembali kuesioner yang sudah diisi oleh reponden. 6
Setelah lembar kuesioner dan cheklist observasi terkumpul, peneliti akan mengolah data.
G. Prosedur Intervensi
Prosedur intervensi yang akan dilakukan merupakan prosedur pendidikan kesehatan secara individual dengan teknik peneliti mendatangi rumah
responden satu demi satu. Berikut prosedur intervensi yang dilakukan peneliti. 1
Sebelum memberikan pendidikan kesehatan tentang cara menyusui, peneliti membuat ringkasan materi sebagai media pembantu peneliti dalam
memberikan materi dan menyiapkan boneka bayi sebagai alat peraga. 2
Sebelum diberikan pendidikan kesehatan, responden akan diberikan soal kuesioner sebagai evaluasi awal tingkat pengetahuan tentang cara
menyusui pretest. 3
Selanjutnya, peneliti akan melakukan pendidikan kesehatan tentang Pengertian menyusui, anatomi payudara dan fisiologi menyusui, manfaat
menyusui jika dilakukan dengan cara yang benar, dampak menyusui jika dilakukan dengan cara yang salah, cara menyusui yang benar, tanda
menyusui yang benar, dan tanda kecukupan ASI bagi bayi dengan durasi 30 menit, setelah responden mengisi semua kuesioner tahap awal.
4 Setelah itu akan dilakukan postest pertama untuk evaluasi tingkat
pengetahuan responden.
5 Selanjutnya akan ada masa washout period yaitu setelah pendidikan
kesehatan pertama kali dilakukan sampai satu minggu setelah ibu melahirkan.
6 Satu minggu setelah kelahiran, peneliti akan melakukan postest kedua
untuk mengetahui tingkat akhir pengetahuan responden.
H. Pengolahan Data
Sebuah data akan dapat banyak bercerita, apabila telah dilakukan pengolahan dan analisa, sehingga dapat dengan mudah dipahami untuk
kemudian disimpulkan. Pengolahan data digunakan agar data kasar atau data dasar tersebut dapat diorganisir, disajikan serta dianalisa untuk kemudian
ditarik suatu kesimpulan Imron, 2010. Menurut Imron 2010 proses kegiatan pengolahan data data procesing terdiri dari 3 jenis kegiatan, yaitu:
1. Memeriksa data editting
Memeriksa data atau editting merupakan memeriksa data hasil pengumpulan data, yang berupa kuesioner dan cheklist obsevasi. Peneliti
memeriksa data dengan melakukan perhitungan dan penjumlahan serta koreksi hasil yang telah peneliti dapatkan, jika data yang terdapat pada
kuesioner kurang maka peneliti akan meminta kepada responden untuk mengisinya dengan lengkap.
2. Memberi kode koding
Semua jawaban atau data hasil penelitian akan disederhanakan supaya pada saat pengolahan dapat dilakukan dengan mudah. Hasil penelitian
tersebut akan diberikan simbol-simbol tertentu untuk masing-masing data yang sudah diklasifikasikan. Peneliti memberikan kode-kode yaitu dengan
memberikan nomor responden sesuai dengan tahapan pengambilan, untuk pretest peneliti memberikan kode A di depan nomor responden, untuk
postest 1 peneliti memberikan kode B, dan untuk postest 2 peneliti memberikan kode C.
3. Pemindahan data
Setelah pemberian simbol atau pemberian kode pada jawaban kuesioner yang dibagikan kepada responden selesai, maka data yang sudah diberi
kode dipindahkan ke dalam software untuk pengolahan data selanjutnya. Pengolahan data dapat dilakukan dengan menggunakan software
komputer. 4.
Tabulasi data tabulating Peneliti menyusun dan menyajikan data dalam bentuk tabel sehingga dapat
memudahkan untuk dilakukan penjumlahan.
I. Metode Analisis Data
Data yang telah terkumpul selama penelitian akan peneliti olah menggunakan software pengolah data. Data akan dimasukkan, diolah, dan hasil analisis
dapat dilakukan langsung. 1.
Analisis Univariat Analisis univariat adalah cara analisis untuk variabel tunggal.
Analisis univariat data sampel dapat menunjukkan komposisi populasi yang lebih besar sehubungan dengan variabel penelitian untuk mana informasi
seperti itu tidak tersedia Lapau, 2013. Dalam penelitian ini analisis yang digunakan untuk mengetahui frekuensi sebaran karakteristik yang ada pada
responden dan proporsi masing-masing variabel independen yaitu
pendidikan kesehatan serta variabel dependen yaitu pengetahuan ibu tentang cara menyusui.
2. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi
data dengan bentuk lonceng bell shaped. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut
tidak menceng ke kanan atau kekiri Santoso, 2010. Pada penelitian ini data pretest dan postest 1 terdistribusi normal 0.05 sedangkan data
postest 2 tidak terdistribusi normal 0.05. 3.
Analisis Bivariat Menurut Lapau 2013 analisis bivariat adalah analisis yang
menunjukkan hubungan antara satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Analisis bivariat ini dilakukan untuk mengetahui
perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah diberi intervensi. Uji bivariat yang digunakan pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon untuk
melihat perbedaan pengetahuan tingkat C1 dan C2 antara pretest dan postest 1, sedangkan pada postest 1 dan postest 2 menggunakan uji t
paired. Sedangkan uji data kategorik untuk pengetahuan tingkat C3 menggunakan uji McNemar.
J. Etika Penelitian