Sekolah Lapang TINJAUAN PUSTAKA

21 4. Mayoritas akhir Kelompok yang ini lebih berhati-hati mengenai fungsi sebuah inovasi. Mereka menunggu hingga kebanyakan orang telah mencoba dan mengadopsi inovasi sebelum mereka mengambil keputusan. 5. Lamban Kelompok ini merupakan orang yang terakhir melakukan adopsi inovasi. Mereka bersifat lebih tradisional, dan segan untuk mencoba hal hal baru. Saat kelompok ini mengadopsi inovasi baru, kebanyakan orang justru sudah jauh mengadopsi inovasi lainnya, dan menganggap mereka ketinggalan zaman.

2.5 Sekolah Lapang

Sekolah lapang adalah suatu metode belajar dengan pendekatan orang dewasa experential learning cycle untuk menghasilkan tanaman sehat dengan produktivitas optimal dengan proses yang tidak membahayakan pekerja Direktorat Jenderal Hortikultura, 2012:30 Sekolah Lapang adalah sekolah tanpa dinding, tanpa pemisah dan pembatas, terbuka dan bersifat tidak formal dengan metode pendekatan Pendidikan Orang Dewasa POD guna mengembangkan dan memberdayakan petanikelompok tani melalui sistem pembelajaran berdasarkan pengalaman dalam melaksanakan kegiatan bidang pertanian Pusat Penyuluhan Kehutanan 2012:3. Metode Penyuluhan Sekolah Lapang yang dikenal pertama kali pada tahun 1989, telah memberikan warna baru pada dunia penyuluhan pertanian. Sekolah Lapang telah menghasilkan perubahan yang luar biasa dalam meningkatkan 22 kapasitas dan partisipasi petani khususnya dalam pengendalian hama terpadu. Sekolah Lapang sebagai salah satu metode penyuluhan atau pembelajaran dan pendidikan petani memiliki ciri khusus, prinsip, azas, tahapan yang membedakannya dengan metode penyuluhan dan pembelajaran lainnya. Hasil akhir yang diharapkan dari kegiatan Sekolah Lapang ialah menghasilkan petani yang sadar lingkungan, kritis dan mandiri dalam mengembangkan usahatani secara berkelanjutan Kementrian Kehutanan 2012:4. Menurut FAO Food and Agriculture Organization,2014:1 “A farmer field school is a school without walls. A group of farmers gets together in one of their own fields to learn about their crops and things that affect them. They learn how to farm better by observing, analysing and trying out new ideas on their own fields”. FAO menjelaskan sekolah lapang sebagai sekolah tanpa dinding, dengan sekelompok petani belajar bagaimana bertani yang lebih baik dengan mengamati, menganalisis dan mencoba ide-ide baru di bidangnya masing-masing. FAO telah mempromosikan sekolah lapangan sebagai pendekatan inovatif untuk pendidikan orang dewasa yang pertama kali dikembangkan di Asia Tenggara untuk pengendalian hama dan untuk meningkatkan pengelolaan lahan dan air di Afrika. Tidak seperti pendekatan tradisional untuk penyuluh pertanian, yang mengandalkan penyuluh memberikan saran kepada para petani, sekolah lapangan petani memungkinkan kelompok tani untuk mengetahui jawaban untuk diri mereka sendiri. Itu berarti petani dapat mengembangkan solusi untuk masalah mereka sendiri. 23

2.6 Sekolah Lapang Good Agricultural Practices