Program Penyuluhan GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

53 sektor pertanian sebesar 0,78 Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan, 2014:64 Tabel 10. Produk Domestik Regional Bruto Kota Tangerang Selatan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha No Lapangan Usaha Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 1 Pertanian,Peternakan,Perkebunan dan Perikanan 55.943,62 57.189,61 58.479,58 2 Pertambangan dan Penggalian 1.525,67 1.606,69 1.688,47 3 Industri Pengolahan 923.836,76 951.367,10 982.381,66 4 Listrik,Gas, dan Air Bersih 225.001,13 243.910,80 262.186,39 5 Bangunan 446.133,32 491.103,56 541.048,79 6 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 1.969.751,06 2.172.146,91 2.401.796,17 7 Pengangkutan dan Komunikasi 670.533,57 740.730,15 819.602,08 8 Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 668.843,01 722.587,58 782.504.86 9 Jasa-Jasa 862.265,20 922.798,41 988.479,95 Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan 2014:84-85

4.6 Program Penyuluhan

Sekolah Lapang sudah dipakai sebagai metode penyuluhan pertanian di Kota Tangerang Selatan sejak tahun 2010. Terdapat tiga jenis Sekolah Lapang yang telah dilaksanakan yaitu Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu SL-PTT, Sekolah Lapang Pengendalian Hama Tanaman SL-PHT, Sekolah Lapang Standar Operasional Prosedur SL-GAPSOP. Pada tahun 2010 dilaksanakan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu SL-PTT kepada kelompok tani dengan komoditas padi dan jagung. Sedangkan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Tanaman SL-PHT dan Sekolah Lapang Standar Operasional Prosedur SL-GAPSOP baru dilaksanakan pada tahun 2011. 54 Pelaksanaan Sekolah Lapang SOP budidaya anggrek tanah dilakukan 3 tahun berturut-turut yaitu: 1. Sekolah Lapang Standar Operasional Prosedur SL-GAPSOP dilaksanakan pada tahun 2011 di Kelurahan Benda Baru. Peserta yang mengikuti SL- GAPSOP terdapat 3 yaitu Kelompok Tani Parakan Jaya, Parakan Asri, dan Berdikari. 2. Pada tahun 2012 Sekolah Lapang Standar Operasional Prosedur dilaksanakan di Kelurahan Pondok Benda dengan 3 kelompok tani anggrek yang menjadi peserta adalah Kelompok Tani Bulak Jaya, Bulak Makmur dan Bulak Hijau. 3. Pada tahun 2013 peserta yang mengikuti Sekolah Lapang Standar Operasional Prosedur adalah Kelompok Tani Bina Tani. Sedangkan pada tahun 2014 tidak ada program penyuluhan Sekolah Lapang yang dilakukan. 55

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Petani

Petani anggrek yang berada di Kota Tangerang Selatan umumnya memiliki pekerjaan lain selain sebagai petani anggrek tanah. Dalam hal kepemilikan lahan mayoritas dimiliki oleh petani sendiri, dengan luas lahan yang diusahakan mayoritas relatif sempit. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 42 petani yang telah mengikuti Sekolah Lapang pada tahun 2011 sampai dengan 2013 mengenai SOP budidaya anggrek tanah yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Tangerang Selatan. Karakteristik petani yang akan diteliti adalah umur petani, tingkat pendidikan petani dan pengalaman petani.

5.1.1 Umur Petani

Dari hasil penyebaran kuesioner kepada petani responden didapatkan data umur petani anggrek tanah di Kota Tangerang Selatan beragam. Umur petani responden yang termuda adalah 24 tahun sedangkan umur petani responden yang paling tua adalah 75 tahun. Rentang umur diperoleh dari perhitungan 75-24=51, maka interval masing-masing kelas adalah 513=17 tahun. Frekuensi masing- masing kelas tercantum pada Tabel 11. Umur petani dikelompokan menjadi tiga yaitu: kelompok umur 24-40 tahun terdapat 11 petani responden 26,19, kelompok umur 41-57 tahun terdapat 21 petani responden 50 dan kelompok umur 58-75 tahun terdapat 10 petani