Hipotesis Penelitian Definisi Operasional

46

3.8 Hipotesis Penelitian

1. Hubungan karakteristik petani dengan pengetahuan petani H0 = variabel karakteristik petani tidak memiliki hubungan dengan pengetahuan petani H1 = variabel karakteristik petani memiliki hubungan dengan pengetahuan petani 2. Hubungan karakteristik petani dengan penerapan petani H0 = variabel karakteristik petani tidak memiliki hubungan dengan penerapan petani H1 = variabel karakteristik petani memiliki hubungan dengan penerapan petani 3. Hubungan pengetahuan petani dengan penerapan petani H0 = variabel pengetahuan petani tidak memiliki hubungan dengan penerapan petani H1 = variabel pengetahuan petani memiliki hubungan dengan penerapan petani

3.9 Definisi Operasional

Batasan-batasan yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: 1. Efektivitas adalah tercapainya pengetahuan dan penerapan SOP budidaya anggrek tanah oleh petani. 2. Pengetahuan adalah skor pengetahuan petani mengenai SOP budidaya anggrek tanah. 47 3. Penerapan adalah skor penerapan petani terhadap SOP budidaya anggrek tanah. 4. Umur petani adalah usia petani yang dihitung dalam satuan tahun. 5. Pendidikan petani adalah pendidikan formal yang diikuti oleh petani berdasarkan satuan tahun. 6. Pengalaman petani adalah lamanya petani melakukan kegiatan bertani dalam satuan tahun. 48

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4.1 Sejarah Kota Tangerang Selatan

Provinsi Banten yang memiliki luas wilayah ± 9.662,92 km² dengan penduduk pada tahun 2007 berjumlah 9.245.075 jiwa, terdiri atas empat kabupaten dan tiga kota, perlu memacu peningkatan penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam rangka memperkukuh Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kabupaten Tangerang yang mempunyai luas wilayah ± 1.159,05 km² dengan penduduk pada tahun 2007 berjumlah 3.315.584 jiwa, terdiri atas 36 kecamatan. Kabupaten tersebut memiliki potensi yang dapat dikembangkan untuk mendukung peningkatan penyelenggaraan pemerintahan daerah. Dengan luas wilayah dan besarnya jumlah penduduk tersebut, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat belum sepenuhnya terjangkau. Kondisi demikian perlu diatasi dengan memperpendek rentang kendali pemerintahan melalui pembentukan daerah otonom baru sehingga pelayanan publik dapat ditingkatkan guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut Pemerintah telah melakukan pengkajian secara mendalam dan menyeluruh mengenai kelayakan pembentukan daerah dan berkesimpulan bahwa perlu dibentuk Kota Tangerang Selatan. Pembentukan Kota Tangerang Selatan yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Tangerang, terdiri atas tujuh kecamatan, yaitu Kecamatan Serpong, Kecamatan Serpong Utara, Kecamatan Pondok Aren, Kecamatan Ciputat, Kecamatan Ciputat Timur,