Penelitian Terdahulu Kerangka Pemikiran Konseptual

32 Agar bunga tetap segar perlu adanya pengawetan dengan tujuan agar penurunan mutu lebih lambat. Usaha pengawetan bunga dilakukan dengan cara penempatan bunga dalam larutan pengawet atau air hangat 38-43 derajat C selama 2 jam Istiati,2009:32.

2.7.16 Pencatatan

Mencatat setiap tindakan dan perlakuan pada masing-masing aktivitas produksi, mulai dari kondisi lingkungan, penetapan lokasi, produksi, panen sampai pasca panen agar dapat dapat ditelusuri tingkat kebenarannya.

2.8 Penelitian Terdahulu

Pada penelitian ini, awalnya peneliti memperoleh rujukan dari penelitian yang dilakukan oleh Budianto 2013 dalam penelitiannya yang berjudul “Efektifitas Penyuluhan Metode DEMFARM Terhadap Penerapan Teknologi Sistem Tanam Jajar Legowo di Kabupaten Bekasi” menganalisis karakteristik individu petani dengan tingkat adopsi teknologi. Dalam hal ini karakteristik individu petani terdiri dari usia petani, pendidikan petani, pengalaman petani, luas lahan dan kepemilikan lahan. Sedangkan tingkat adopsi teknologi terdiri dari pengolahan tanah, sistem tanam, jumlah benihlubang, jumlah benihha, umur bibit, dosis pupuk, pengelolaan air, bahan organik, panen dan pasca panen. Metode penelitian yang digunakan adalah metode chi square dengan hasil penelitian adalah karakteristik petani di Desa Sukahurip sangat berbeda mulai dari umur petani, pendidikan, pengalaman, luas lahan hingga kepemilikan lahan. 33 Pengetahuan, persepsi dan penerapan petani terhadap sistem tanam jajar legowo menunjukan hasil masing-masing pengetahuan, persepsi dan penerapan petani berada pada kriteria tinggi, sehingga penyuluhan metode DEMFARM kepada petani di Desa Sukahurip dapat dikatakan efektif. Tidak terdapat hubungan antara persepsi petani di Desa Sukahurip dengan pengetahuan sistem tanam jajar legowo dan persepsi dengan penerapan sistem tanam jajar legowo. Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan petani di Desa Sukahurip dengan penerapan sistem tanam jajar legowo.

2.9 Kerangka Pemikiran Konseptual

Balai Penyuluhan Pertanian merupakan suatu kelembagaan pemerintah dibawah Departemen Pertanian yang memfokuskan aktifitasnya pada terlaksanannya program kementrian yang terkait. Penelitian memfokuskan pada pembahasan mengenai efektifitas penyuluhan pertanian metode sekolah lapang terhadap penerapan standar operasional prosedur budidaya anggrek di Kecamatan Pamulang. Fokus kegiatan penelitian ini yaitu bagaimana tingkat pengetahuan petani anggrek mengenai standar oprasional prosedur budidaya anggrek, seberapa tinggi tingkat penerapan petani anggrek mengenai standar oprasional prosedur budidaya anggrek. Adapun penelitian mengenai karakteristik petani, peneliti memberikan batasan dalam hal usia petani, pendidikan petani, dan pengalaman petani. Kemudian dilakukan analisis mengenai hubungan antara pengetahuan petani dan penerapan petani. Data tersebut diperoleh melalui penyebaran kuesioner 34 kepada petani dan kelompok tani yang ada dibawah bimbingan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Tangerang Selatan. 35 Gambar 1. Kerangka Pemikiran Konseptual Keterangan: = Analisis Chi Square = Analisis Deskriptif Pengetahuan Penerapan SOP Budidaya Anggrek 1. Penetapan lokasi 2. Penyiapan lahan 3. Penyiapan bedengan 4. Pemasangan penopang 5. Penyiapan benih bermutu 6. Penanaman 7. Penyiapan media tanam 8. Pengairan 9. Pemupukan 10. Penyulaman 11. Sanitasi kebun 12. Perlindungan tanaman 13. Panen 14. Peremajaan tanaman 15. Pasca panen 16. Pencatatan Karakteristik Petani 1. Umur 2. Pendidikan 3. Pengalaman Petani Penyuluhan Rendah Efektivitas Sedang Program Penyuluhan Pertanian Metode Sekolah Lapang Tinggi Tidak Efektif 36

BAB III METODELOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja, yaitu di Kota Tangerang Selatan. Alasan memilih Kota Tangerang Selatan karena Kota Tangerang Selatan merupakan sentra produksi tanaman anggrek tanah di Provinsi Banten, sedangkan Provinsi Banten merupakan Provinsi penghasil bunga potong anggrek terbesar kedua setelah Provinsi Jawa Barat. Selain itu Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Tangerang Selatan sudah melakukan penyuluhan mengenai SOP budidaya anggrek tanah melalui Sekolah Lapang kepada kelompok tani anggrek di Kota tangerang Selatan. Penelitian ini dimulai sejak bulan November 2014 sampai dengan bulan Februari 2015.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang dikumpulkan oleh peneliti langsung dari sumbernya melalui penyebaran kuesioner dan wawancara langsung, meliputi karakteristik petani anggrek, tingkat pengetahuan petani anggrek mengenai SOP budidaya anggrek, dan tingkat penerapan SOP budidaya anggrek oleh petani. Karakteristik petani anggrek terdiri dari umur petani, tingkat pendidikan, dan lama berusahatani. Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan peneliti dari semua sumber yang sudah ada dalam artian peneliti