Tujuan dan Manfaat penulisan
ketertiban tetapi juga jangan lupa pada ketentraman dan kesejahteraan jadi jangan hanya mampu berkuasa tetapi juga mampu untuk melayani,
oleh karena itu disebut sebagai pemerintah yang baik dan benar atau dengan kata lain good governance dan cleant government.
Menurut Sumendar, ilmu pemerintahan sebagai badan yang penting dalam rangka pemerintahannya, pemerintah musti memperhatikan
ketentraman dan ketertiban umum, tuntutan dan harapan serta pendapat rakyat, kebutuhan dan kepetingan masyarakat, pengaruh lingkungan,
pengaturan, komunikasi, peran serta seluruh lapisan masyarakat, serta keberadaan legitimasi. Dan menurut Munasef, ilmu pemerintahan adalah
suatu ilmu yang dapat menguasai dan memeimpin serta menyelidiki unsur-unsur dinas, berhubungan dengan keserasian ke dalam hubungan
antar dinas-dinas itu dengan masyarakat yang kepentingannya diwakili dinas tersebut.
10
Kepastian hukum adalah apa yang berusaha dipertahankan teori hukum tradisional, dengan sadar atau pun tidak.
11
Kepastian hukum merupakan suatu hal yang hanya bisa dijawab secara normatif
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, bukan sosiologis, tapi kepastian hukum secara normatif adalah ketika suatu
peraturan dibuat dan diundangkan secara pasti karena mengatur secara jelas dan logis dalam artian tidak menimbulkan keragu-raguan multi-
10
Inu Kencana Syafie, Kepemimpinan Pemerintahan Indonesia, cet-ke 1, PT. Refika Aditama : Bandung, 2003, h. 6
11
Hans Kelsen, Pengantar Teori Hukum, cet-ke 1, Nusa Media : Bandung, 2010, h. 130.
tafsir dan logis dalam arti menjadi sistem norma dengan norma yang lain sehingga tidak berbenturan atau menimbulkan konflik norma yang
ditimbulkan dari ketidakpastian. Menurut Hans Kelsen, hukum adalah sebuah sistem norma. Norma
adalah pernyataan yang menekankan aspek “seharusnya” atau das sollen, dengan menyertakan beberapa peraturan tentang apa yang harus
dilakukan. Norma-norma adalah produk dan aksi manusia yang deliberatif. Undang-Undang yang berisi aturan-aturan yang bersifat
umum menjadi pedoman bagi individu bertingkah laku dalam bermasyarakat, baik dalam hubungan dengan sesama individu maupun
dalam hubungannya dengan masyarakat. Aturan-aturan itu menjadi batasan bagi masyarakat dalam membebani atau melakukan tindakan
terhadap individu. Adanya aturan itu dan pelaksanaan aturan tersebut menimbulkan kepastian hukum.
12
Menurut Utrecht, kepastian hukum mengandung dua pengertian, yaitu pertama, adanya aturan yang bersifat umum membuat individu
mengetahui perbuatan apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan, dan kedua, berupa keamanan hukum bagi individu dari kesewenangan
pemerintah karena dengan adanya aturan yang bersifat umum itu individu
12
Peter Mahmud Marzuki, Pengantar Ilmu Hukum, cet-ke 5, Kencana : Jakarta, 2008, h. 158.