Peranan Pustakawan Strategi Pustakawan Dalam Meningkatkan Minat Baca Masyarakat

26 3. Pengkajian pengembangan perpustakaan, dokumentasi dan informasi, kegiatannya: Kegiatan ini meliputi penyusunan instrumen, pengumpulan, pengelolaan data, analisis dan perumusan hasil, serta evaluasi dan penyempurnaan hasil kajian. Kegiatan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Melakukan pengkajian perpustakaan, dokumentasi dan informasi. Pengkajian merupakan satu kesatuan kegiatan yang utuh, yang dilaksanakan melalui lima sub kegiatan, yaitu penyusunan instrumen, pengumpulan, pengolahan dan analisis data, serta perumusan, evaluasi dari penyempurnaan hasil kajian. 2. Melakukan pengembangan perpustakaan, dokumentasi dan informasi adalah kegiatan untukmemperoleh cara baru guna meningkatkan nilai tambah dari berbagai aspek pelaksanaan perpustakaan, dokumentasi dan informasi yang sedang atau sudah berjalan, sehingga diperoleh hasil yang lebih optimal, efektif dan efisian. 3. Menganalisis kritik karya kepustakawanan adalah kegiatan membaca, menganalisis karya kepustakawanan orang lain baik dalam bentuk tulisan maupun informasi terekam lainnya. 4. Menelaah pengembangan di bidang perpustakaan dokumentasi dan informasi, setiap naskah.

2.3.4 Peranan Pustakawan

Peranan pustakawan dalam melayani penggunanya, sangat beragam. Misalnya pada lembaga pendidikan seperti di Perpustakaan Sekolah, di samping berperan sebagai pustakawan dapat pula berperan sebagai guru. Di perguruan tinggi dapat pula berperan sebagai dosen atau peneliti. Di perpustakaan khusus, di samping sebagai pustakawan, dapat pula menjadi peneliti, minimal sebagai mitra peneliti. Menurut Hermawan 2006; 57 dalam banyak hal perpustakaan memainkan berbagai peran berperan ganda yang dapat disingkat dengan akronim EMAS dengan rincian sebagai berikut: 27 a. Edukator, Sebagai edukator pendidik, pustakawan dalam melaksanakan tugasnya harus berfungsi dan berjiwa sebagai pendidik. Sebagai seorang pustakawan pendidik, pustakawan juga harus memahami prinsip-prinsip yang dikembangkan oleh Ki Hajar Dewantara, yaitu “ing ngarsa sung tuloda, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani”. b. Manajer, pada hakikatnya pustakawan adalah “manajer informasi” yang mengelola informasi pada satu sisi, dengan pengguna informasi pada sisi lain. Sebagai manajer pustakawan harus mempunyai jiwa kepemimpinan, kemampuan memimpin dan menggerakkan, serta mampu bertindak sebagai koordinator dan integrator dalam melaksanakan tugasnya sehari- hari. c. Administrator, pustakawan harus mampu menyusun, melaksanakan, dan mengevaluasi program perpustakaan, serta dapat melakukan analisi atas hasil yang telah dicapai. d. Supervisor, sebagai supervisor pustakawan harus dapat melaksanakan pembinaan profesional, untuk mengembangkan jiwa kesatuan dan persatuan antar sesama pustakawan, dapat meningkatkan prestasi pengetahuan dan keterampilan, mampu berkoordinasi, baik sesama pustakawan maupun pembinanya.

2.3.5 Strategi Pustakawan Dalam Meningkatkan Minat Baca Masyarakat

Menurut gulistera 2010 untuk meningkatkan minat baca masyarakat, maka pustakawan melakukan strategi – strategi sebagai berikut : 1. Pemasyarakatan Gerakan Peningkatan Minat Baca Gerakan peningkatan minat baca merupakan unsur penting yang perlu mendapat perhatian serius di semua kalangan. Minat baca tidak bisa muncul tiba- tiba tapi harus dipupuk sejak dini dan perlu upaya-upaya yang maksimal untuk mewujudkannya. Seperti yang dilansir oleh Taufik Ismail, bahwa Negara kita adalah bangsa dengan minat baca yang rendah di antara bangsa-bangsa di dunia. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri dalam proses peningkatan minat baca karena bangsa kita bangsa yang lebih familiar dengan budaya tutur. 28 Beberapa cara yang bisa digunakan untuk meningkatkan minat baca masyarakat ialah: a. Sosialisasi bacaan ke keluarga Peningkatan minat baca bisa dimulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga. Dari keluarga inilah diharapkan orangtua mulai menanamkan kecintaan anak- anaknya untuk mencintai bacaan, misalnya dilakukan dengan membacakan buku cerita pada anak-anak menjelang tidur. Apabila dilakukan secara kontinyu, kegiatan ini lambat laun akan menggugah anak untuk membaca sendiri. Peran perpustakaan di sini bisa dilakukan dengan jalan mengadakan lomba mendongeng orang tua kepada anaknya. Ketika kebiasaan membaca sudah tertanam di setiap keluarga maka kebutuhan akan bahan bacaan akan meingkat dan diharapkan mereka akhirnya akan mencari tempat sumber koleksi bacaan. Dari sinilah perpustakaan diharapkan untuk menangkap kegelisahan masyarakat yang haus akan bacaan. b. Mengundang anak TKPAUD Kunjungan ke Perpustakaan Kegiatan ini bisa berupa; mewarnai, membaca, dan bisa juga melihat film yang diputar di perpustakaan. Aktivitas ini secara tidak langsung bisa memberikan pengalaman kepada anak-anak mengenai aktivitas perpustakaan. Anak-anak secara tidak langsung akan mengamati perilaku pengunjung dan petugas perpustakaan ketika mereka berada di ruang perpustakaan. Dari sini diharapkan mereka tidak canggung lagi ketika harus berkunjung sendiri ke perpustakaan kelak. c. Mengadakan lomba membaca naskah sastra Lomba membaca naskah sastra merupakan salah satu kegiatan yang dapat merangsang minat baca. Ini disebabkan karena masing-masing individu mempunyai selera yang berbeda. Mereka akan memilih dan memilah jenis bacaan yang sesuai dengan perasaannya. Dari beberapa poin di atas diharapkan nantinya bisa tercipta kebiasaan membaca di masyarakat sehingga tercipta suatu kondisi masyarakat pembelajar sepanjang hayat long life education . 2. Promosi Perpustakaan 29 Promosi perpustakaan adalah kegiatan pengenalan sosialisasi mengenai seluk beluk dunia perpustakaan. Tujuan dari promosi perpustakaan ini adalah: a. Untuk menginformasikan kepada pemakai layanan dan program kegiatan yang ada di perpustakaan; b. Untuk menbangkitkan minat dan keinginan pemakai terhadap perpustakaan dan layanannya; c. Untuk memelihara kesadaran pemakai terhadap layanan perpustakaan; d. Untuk meningkatkan penggunaan perpustakaan. Jika melihat dari tujuan promosi perpustakaan tersebut maka diperlukan cara- cara yang jitu sebagaimana cara-cara promosi di dunia usaha supaya promosi perpustakaan bisa tepat sasaran dan menghasilkan hasil yang optimal. Beberapa alat alat promosi yang dipergunakan pustakawan dalam meningkatkan minat baca masyarakat yaitu: 1. Menggunakan media elektronik a. Media televisi Media televisi sangat efektif dipakai untuk memromosikan suatu produk barang atau jasa karena jangkauannya yang luas dan juga karena bentuk medianya yang audio visual. b. Internet Yaitu melalui penggunaan website yang menarik bagi perpustakaan yang bersangkutan akan memancing user untuk mendatangi perpustakaan tersebut. Website ini bisa menjadi perwakilan perpustakaan di dunia maya. Di sini bisa dituntukkan seluk beluk perpustakaan mulai dari cara pendaftaran, Gedung, daftar koleksi, dan informasi lainnya. c. Radio Bagi perpustakaan local bisa memanfaatkan media radio untuk perpustakaannya. Mengingat radio adalah media audio maka bentuk atau isi iklannya ditiktik beratkan pada informasi-informasi incidental. Misalnya program perpustakaan yang berlangsung hanya mingguan. 2. Menggunakan Media Cetak a. Surat kabar 30 Media surat kabar ini bisa dipakai untuk mendisplaiikan buku-buku terbaru atau buku-buku yang sedang best seller di pasaran dan sudah dimiliki oleh perpustakaan. b. Majalah Majalah bisa dipakai untuk menampilkan profil singkat perpustakaan serta apa saja keunggulan maupun kekhasan sebuah perpustakaan yang bersangkutan yang tidak dimiliki oleh perpustakaan lainnnya. c. Brosur Brosur sangat efektif dipakai untuk memberikan informasi yang sifatnya beralur misalanya, cara menjadi anggota, di situ ditunjukkan prosesnya mulai dari datang ke perpustakaan sampai mendapat kartu anggota hinnga terjadi proses transaksi meminjam buku. d. Pameran Pameran buku merupakan ajang yang bagus untuk memancing masyarakat datang ke perpustakaan. Dengan rajin mengikuti pameran buku maupun mengadakan pameran sendiri akan membuat perpustakaan dikenal secara langsung oleh masyarakat.

2.4 Minat baca Masyarakat

Liliawati dikutip oleh Sandjaja 2005 mengartikan minat membaca adalah suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan perasaan senang terhadap kegiatan membaca sehingga dapat mengarahkan seseorang untuk membaca dengan kemauannya sendiri. Minat membaca merupakan karakteristik tetap dari proses pembelajaran sepanjang hayat life-long learning yang berkontribusi pada perkembangan, seperti memecahkan persoalan, memahami karakter orang lain, menimbulkan rasa aman, hubungan interpersonal yang baik serta penghargaan yang bertambah terhadap aktifitas keseharian . Dari berbagai defenisi minat membaca diatas dapat disimpulkan, bahwa minat membaca merupakan aktivitas yang dilakukan dengan penuh ketekunan dan cenderung menetap dalam rangka membangun pola komunikasi dengan diri sendiri agar pembaca dapat menemukan makna tulisan dan memperoleh informasi