Latar Belakang dan Masalah

6 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Masalah

Peran perpustakaan umum sebagai tempat untuk mencerdaskan masyarakat sekitarnya menjadi sangat penting. Perpustakaan umum seringkali diibaratkan sebagai Universitas Rakyat atau Universitas Masyarakat. Maksudnya adalah bahwa perpustakaan umum merupakan lembaga pendidikan bagi masyarakat umum dengan menyediakan berbagai informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya, sebagai sumber belajar untuk memperoleh dan meningkatkan ilmu pengetahuan bagi seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu posisi perpustakaan umum dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sangat strategis. Sebab fungsinya melayani semua lapisan masyarakat dalam rangka memperoleh dan meningkatkan berbagai ilmu pengetahuan. Kegiatan membaca merupakan sesuatu yang harus dikembangkan secara berkelanjutan dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Namun kalau kita lihat, kurangnya minat baca Indonesia sudah amat memprihatinkan, bila dibanding dengan negara lain seperti Malaysia, Singapura, apalagi India. masih jauh di bawah negara-negara tersebut. Masalah minat baca di Indonesia telah banyak dibahas melalui tulisan, seminar, workshop dan berbagai media. Kenyataan di lapangan, walaupun telah banyak kalangan mengupas, bahkan Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai cara, yang salah satunya mencanangkan bulan Buku, namun bagaimana hasilnya kita masih berada pada urutan ke-6 dan dibawah Malaysia. Padahal kalau kita cermati sejenak penerbitan koran dan majalah, dalam sepuluh tahun terakhir ini jumlahnya telah meningkat, akan tetapi hal ini tidak diikuti oleh penerbitan buku. Perpustakaan siak 2012 Ditambah lagi banyaknya anak-anak dalam usia sekolah yang kekurangan biaya sehingga terpaksa harus meninggalkan bangku sekolah, bahkan tidak sama sekali menyelesaikan pendidikan sekolah dasar. Bila perpustakaan tidak diperbaiki keadaanya, maka hal ini dapat memperparah kualitas ilmu anak bangsa. 7 Untuk mengembangkan minat baca masyarakat kita masih banyak kendala, yang mengakibatkan rendahnya minat baca masyarakat di Indonesia, kebiasaan membaca perlu dimulai dari usia dini, tanpa kebiasaan membaca maka akan sangat sulit untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya berada dalam buku-buku. Banyak membaca akan mendapatkan banyak pengetahuan, dan orang yang menguasai ilmu pengetahuan ialah orang yang memiliki sumber daya yang berkualitas yang dapat melaksanakan pembangunan untuk kesejahteraan semua Bangsa. Untuk mengatasi rendahnya minat baca masyarakat, maka sudah saatnya sekarang perpustakaan mempunyai peran penting dalam meningkatkan minat baca masyarakat di Indonesia. Pustakawan harus mempunyai strategi khusus dalam meningkatkan minat baca masyarakat, misalnya pustakawan melakukan promosi, karena merupakan kegiatan pengenalan sosialisasi mengenai seluk beluk dunia perpustakaan. Tujuan dari promosi perpustakaan ini adalah untuk menginformasikan kepada pemakai layanan dan program kegiatan yang ada di perpustakaan serta membangkitkan minat dan keinginan pemakai terhadap perpustakaan dan layanannya, memelihara kesadaran pemakai terhadap layanan perpustakaan dan untuk meningkatkan penggunaan perpustakaan. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan mencerdaskan bangsa secara cepat dan merata perlu dibina kebiasaan membaca masyarakat. Karena kegiatan membaca merupakan kegiatan pendidikan, maka tanggung jawab pengembangannya adalah pada keluarga, masyarakat dan pemerintah. Peran yang dapat dilakukan oleh BPAD Provsu dalam menciptakan tumbuhnya kondisi minat baca di lingkungan masyarakat adalah dengan mengadakan promosi perpustakaan, kegiatan ini dilakukan agar meningkatkan minat baca masyarakat dan agar anak-anak didik gemar membaca. Karena dengan banyak membaca kita memperoleh banyak informasi, dan akan menambah ilmu pengetahuan. Promosi yang dilakukan BPAD Provsu dengan mengadakan pameran, karena pameran dilakukan untuk memperkenalkan koleksi yang tersedia di perpustakaan. Ada dua macam jenis pameran, yaitu pameran berkala, pameran yang diadakan secara periodik di perpustakaan, buku-buku yang dipamerkan 8 harus diganti secara teratur biar tidak membosankan. Kedua pameran sementara, pameran yang diadakan untuk sementara waktu, pameran ini pada umumnya penyelenggaraannya dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa khusus seperti hari nasional, dan sebagainya. Kemudian dengan memberikan bimbingan, pengelola perpustakaanpustakawan perlu memperkenalkan macam-macam aneka bahan pustaka dengan menerangkan bahwa tiap-tiap bacaan mempunyai informasi yang berbeda tujuan dan fungsinya atau dengan deskripsi singkat isi buku, dan dengan cara mengadakan penyuluhan ke Desa-desa. Namun terdapat faktor-faktor penghambat kurangnya minat baca, seperti kebutuhan pembaca belum merupakan kebutuhan pokok yang penting seperti kebutuhan sandang atau papan, belum ada atau kurangnya gairah membaca untuk meningkatkan wawasan dan hal yang bermanfaat, masalah membaca buku belum menjadi tradisi keseharian atau budaya masyarakat, kurangnya promosi dari berbagai pihak untuk meningkatkan minat baca dengan kegiatan yang mendukung supaya antusias membaca masyarakat meningkat, serta kurangnya fasilitas pendukung yang membuat masyarakat termotivasi untuk membaca dan banyaknya jenis hiburan, permainan, tayangan tv, dan juga tempat hiburan untuk mmenghabiskan waktu sehingga dapat mengalihkan perhatian anak atau pun orang dewasa dari buku. Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka penulis berminat menulis kertas karya ini dengan judul “STRATEGI PUSTAKAWAN DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA MASYARAKAT PADA BADAN PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI SUMATERA UTARA”.

1.2 Tujuan Penulisan