d. Menganalisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam
bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. Misalnya mengurangi masalah menjadi bagian yang lebih sederhana.
e. Mengevaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang
beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu. Misalnya, kemampuan menilai hasil ulangan.
f. Mengkreasi, mencakup kemampuan memadukan unsur-unsurmenjadi
sesuatu bentukbaru yang utuh dan koheren, atau menciptakan sesuatu yang orisinil.
Contoh: Membuat
metode pembelajaran
dengan mengintegrasikan pendapat dan materi dari beberapa sumber.
Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Penelitian hasil belajar yang akan digunakan
dari ranah kognitif yaitu diukur melalui nilai tes, dan hasil tugas di dalam LKS yang sudah disediakan.
2.5 Penelitian yang Relevan
Penelitian tentang model pembelajaran Heuristik Vee sudah pernah dilaksanakan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Beberapa penelitian yang dapat dijadikan kajian
dalam penelitian ini antara lain: Hasil penelitian oleh Resmiandi et al
. 2013 dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Heuristik Vee Berbantuan Peta Konsep Terhadap Pemahaman Konsep IPA
Kelas V SDN Desa Penglatan Kecamatan Buleleng ”. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian kategori eksperimen semu quasi experiment dengan non-equivalent post test only control group design.Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V tahun
pelajaran 20122013 di SD Negeri Desa Penglatan yang berjumlah 74 siswa yang tersebar pada 3 sekolah. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan teknik cluster
random sampling. Pengumpulan data hasil belajar siswa menggunakan soal post-test. Validasi instrumen yang digunakan yaitu validasi isi, dengan, instrumen tersebut diuji
cobakan untuk mengetahui tingkat validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran terdapat
perbedaan yang signifikan pemahaman konsep IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Heuristik Vee berbantuan peta
konsep dengan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pengajaran langsung pada siswa kelas V tahun pelajaran 20122013 di SD Negeri Desa Penglatan Kecamatan
Buleleng Kabupaten Buleleng. Adanya perbedaan yang signifikan menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Heuristik Vee berbantuan peta konsep berpengaruh positif
terhadap pemahaman konsep IPA siswa dibandingkan dengan model pengajaran langsung.Perbedaan antara kedua penelitian di atas dan penelitian yang akan dilakukan
adalah variabel terikat. Variabel terikat pada penelitian di atas adalah pemahaman konsep IPA sedangkan variabel terikat pada penelitian yang akan dilakukan adalah dan hasil
belajar siswa pada pembelajaran Biologi materi gerak pada tumbuhan. Hasil penelitian lainnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Ni’mah dengan judul
“Pengembangan LKS IPA Terpadu Berbasis Permainan Edukatif Tema Gerak Tumbuhan dan Faktor yang Mempengaruhi untuk Siswa SMP
”. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan LKS Permainan Edukatif yang dikembangkan memberipeningkatan yang
cukup signifikan dari nilai ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 100 pada kelas eksperimen dan 84,62 pada kelas kontrol. Penelitian ini menunjukkan bahwa model
pembelajaran Heuristik Vee dan mengguankan LKS Permainan Edukatif yang dikembangkan efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
2.6 Kerangka Berfikir.