ini sesuai tujuan dari pembelajaran Heuristik Vee yaitu siswa dapat menumbuhkan minat dan meningkatkan motivasi dalam belajar LKS tersebut,
kemudian aspek yang memiliki tanggapan paling rendah sebesar 77,5 yaitu mengenai pengungkapan idegagasan saat mengikuti pembelajaran dengan model
pembelajaran Heuristik Vee berbantuan LKS PERDU. Aspek tersebut mendapatkan kriteria paling rendah karena siswa lebih sering mendengarkan guru.
Hasil angket yang telah diisi menunjukan bahwa siswa mempunyai tanggapan baik dan tertarik terhadap pembelajaran menggunakan LKS
PERDUpada materi gerak pada tumbuhan.Berdasarkan hasil angket tersebut secara keseluruhan rekapitulasi data menunjukkan bahwa penggunaan LKS
PERDU efektif diterapkan pada materi gerak pada tumbuhandi MTs Muhammadiyah 3 Masaran Sragen Selain itu, berbagai aktivitas tersebut siswa
jugamenjadikan siswa merasa senang apabila LKS digunakan saat pembelajaran karena membuat mereka mengerti cara merancang percobaan dan pengamatan
dengan langkah percobaan yang sederhana, mudah dipahami, dan mudah dilaksanakan Wulandari 2012.
4.2.6 Analisis Angket Tanggapan Guru terhadap Pembelajaran
Hasil wawancara, guru sangat tertarik pada pembelajaran menggunakan LKS PERDU.Guru menyatakan sangat setuju bahwa materi yang diajarkan
dengan menggunakan LKS PERDU pada materi gerak pada tumbuahan sudah mencakup semua indikator yang ada dan sudah sesuai SK dan KD. Kekurangan
dari pembelajaran ini menurut guru yaitu memerlukan persiapan yang cukup lama dan matang untuk membuat LKS serupa yang akan digunakan dalam
pembelajaran materi IPA lainnya. Menurut guru haambatan dalam penerapan pembelajaran menggunakan LKS ini adalah pengkondisian siswa selama
melakukan pengamatan dan percobaan karena masing-masing siswa mempunyai karakter yang berbeda-beda.
Berdasarkan hasil angket secara keseluruhaan bahwa guru tertarik untuk menerapkan pembelajaran mengunakan LKS PERDU karena dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.Pembelajaran tersebut dapat membantu pemahaman dan penguasaan pada materi gerak pada tumbuhan, sehingga hasil belajar menjadi
lebih baik. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Karsli dan Sahin 2009 yang menunjukkan bahwa LKS dapat membantu guru dalam memfasilitasi siswa untuk
meningkatkan aktivitas membaca, berpikir, mengembangkan keterampilan proses dan berkolaborasi, serta berdasarkan keterampilan proses juga dapat mendukung
pengetahuan tentang keterampilan proses. Sehingga pembelajaran menggunakan LKS PERDUefektif untuk diterapkan pada materi gerak pada tumbuhan di MTs
Muhammadiyah 3 Masaran Sragen karena siswa menyukai pembelajaran yang menarik, dan tidak terkesan monoton serta membosankan.
4.2.7 Psikomotorik Siswa
Psikomotorik siswa diukur dengan lembar observasi siswa yang menunjukan hasil rata-rata sebesar 76,4, sedangkan kelas kontrol mencapai
kriteria dengan rata-rata persentase 70. Dari data tersebut psikomotorik antara kedua kelas tersebut menunjukan psikomotorik yang sama-sama baik, tetapi rata-
rata psikomotorik kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol.Hal tersebut menunjukan
bahwa pembelajaran
menggunakan LKS
PERDU lebih
meningkatkan psikomotorik siswa dalam belajar dari pada pembelajaran yang hanya menggunakan LKS yang sudah ada dengan menggunakan metode ceramah
dantanya jawab. Model pembelajaran Heuristik Vee berbantuan LKS PERDUmenciptakan
pembelajaran yang sistematis, memotivasi siswa dan terarah.Heuristik Vee dalam pembelajaran ini berupa suatu model pembelajaran yang menuntut siswa untuk
berperan aktif dalam mengkontruksikan pengalaman baru dengan menggabungkan pengalaman yang telah dimiliki siswa sebelumnya. Model pembelajaran Heuristik
Vee merupakan model belajar yang dirancang untuk memperoleh pemahaman bagaimana pengetahuan dibangun dan digunakan. Model belajar ini dapat
membantu siswa menangkap makna pembelajaran yang berlangsung dimana sebelumnya telah ditetapkan fokus pertanyaan, sehingga menuntun siswa untuk
berfikir Senjayawati, 2014. Dengan penggunaan LKS PERDU siswa menjadi lebih menyenangkan dan dapat meningkatkan hasil psikomotorik siswa. Hal ini
sesuai dengan pendapat Rahayu 2011 bahwa pemilihan permainan edukatif PERDU, diusahakan agar seluruh aspek yang dimiliki anak dapat berkembang
dengan baik, baik dari segi kognitif, afektif dan juga psikomotorik. Psikomotorik belajar melalui kelompok untuk menyelesaikan soal dan pertanyaan pada LKS
yang dirancang dapat memungkinkan siswa belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerja sama, persaingan sehat, dan keterlibatan
belajar Ammaria 2011. Psikomotorik siswa kelas kontrol lebih rendah disebabkan karena
pembelajaran berpusat pada guru dan model pembelajaran yang tidak
mengarahkan siswa untuk berpartisipasi aktif. Hal tersebut ditunjukkan dengan perbedaan presentase nilai total psikomotorik antarakelas kontrol dan kelas
eksperimen. Psikomotorik siswa pada kelas eksperimensecara klasikal menunjukkan
kategori sangat baik.Hal ini ditunjukkan dari kegiatan pembelajaran dengan melakukan pengamatan dan praktikum sederhana sehingga siswa lebih
bersemangat dan memotivasi dirinya untuk mengembangkan rasa ingin tahunya terhadap materi yang sedang dipelajari dengan cara berinteraksi secara langsung
melalui lingkungan disekitarnya.
4.2.8 Afektif Siswa