Hasil Belajar Ranah Kognitif

menguraikan isi pokok dari suatu bacaan, atau mengubah data yang disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk yang lain. Dalam hal ini, siswa ditutntut untuk memahami dan mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan, dan dapat memanfaatkan isinya tanpa keharusan untuk menghubungkannya dengan hal-hal lain. Kemampuan ini dijabarkan dalam tiga bentuk, yaitu menerjemahkan translation, menginterpretasi interpretation, dan mengekstrpolasi extrapolation. 3. Penerapan Application Yaitu kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori, dan sebagainya dalam situasi yang baru dan konkret, mencakup kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah atau metode yang digunakan pada suatu kasus atau problem yang konkret dan baru, yang dinyatakan dalam aplikasi suatu rumus pada persoalan yang belum dihadapi atau aplikasi suatu metode kerja pada pemecahan problem yang baru. Pengukuran kemampuan ini umumnya menggunakan metode pendekatan pemecahan masalah problem solving yang perlu dipecahkan dengan menggunakan pengetahuan yang telah dimilikinya. 4. Analisis Analysis Yaitu kemampuan seseorang menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan diantaranya: mencakup kemampuan untuk merinci satu kesatuan ke dalam bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhan atau organisasinya dapat dipahami dengan baik, yang dinyatakan dengan penganalisisan bagian-bagian pokok atau komponen- komponen dasar dengan hubungan bagian-bagian itu. Kemampuan analisis ini dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu analisis unsur, analisis hubungan, dan analisis prinsip-prinsip yang terorganisasi. 5. Sintesis Synthesis Yaitu kemampuan berpikir yang merupakan kebalikan dari kemampuan analisis, mencakup kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau pola yang baru, yang dinyatakan dengan membuat suatu rencana, yang menuntut adanya kriteria untuk menemukan pola dan struktur organisasi yang dimaksud. 6. Evaluasi Evaluation Yaitu merupakan jenjang berpikir yang paling tinggidalam ranah kognitif ini, yang merupakan kemampuan seseorang untuk membuat pertimbangan terhadap suatu situasi, nilai, ide; mencakup kemampuan untuk membentuk suatu pendapat mengenai sesuatu atau beberapa hal dan mempertanggung jawabkan pendapat itu berdasarkan kriteria tertentu, yang dinyatakan dengan kemampuan memberikan penilaian terhadap sesuatu hal. Kriteria yang digunakan untuk mengadakan evaluasi ini dapat bersifat intern dan ekstern. Kriteria intern adalah kriteria yang berasal dari situasi atau keadaaan yang dievaluasi itu sendiri, sedangkan kriteria ekstern adalah kriteria yang berasal dari luar keadaan atau situasi yang dievaluasi tersebut Sudaryono, 2012: 43- 45. Hasil belajar ranah kognitif dapat dinilai melalui tes lisan maupun tes tertulis. Tes tertulis bisa berbentuk tes objektif benar-salah, menjodohkan, pilihan berganda dan jawaban singkat dan tes esai yang dapat dipergunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam mengukur, menghubungkan, mengintregasikan, dan menilai suatu ide Sudaryono, 2012: 46. . Penilaian dalam penilitian ini dilakukan melalui lembar soal formatif pada saat pretes pada pembelajaran biasa sebelum menggunakan media 3D Anotrus dan postes di akhir pembelajaran.

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tanggal 14-16 September tahun pelajaran 20152016, di SMP N 1 Merbau Mataram Kabupaten Lampung Selatan.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 1 Merbau Mataram tahun pelajaran 20152016. Sampel dalam penelitian ini adalah 2 kelas dari 4 kelas yang ada. Sampel dipilih dari populasi dengan teknik Purposive Sampling, selanjutnya siswa-siswi kelas VIII A terpilih sebagai kelas eksperimen dan siswa- siswi kelas VIII B sebagai kelas control berdasarkan hasil pengundian .

C. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain pretes-postes tak ekuivalen. Kelas eksperimen VIII A diberi perlakuan dengan menggunakan media 3D Anotrus, sedangkan kelas kontrol VIII B diterapkan media torso dan literatur. Model pembelajaran yang digunakan pada kelas eksperimen maupun kontrol adalah STAD. Selanjutnya kedua kelas diberi pretes dan postes yang sama. Struktur desain penelitian ini adalah sebagai berikut : Kelas Pretes Perlakuan Postes I O1 X1 O2 II O1 X2 O2 Keterangan: I = Kelas eksperimen II = Kelas kontrol X1 = Perlakuan di kelas eksperimen media 3D Anotrus X2 = Perlakuan di kelas kontrol O1 = Pretes O2 = Postes Gambar 3. Desain penelitian : Desain pretes-postes tak ekuivalen dimodifikasi dari Riyanto, 2009: 43

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Prapenelitian

Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian sebagai berikut : a. Membuat surat izin penelitian ke sekolah tempat diadakannya penelitian. b. Melakukan wawancara dengan guru biologi dan pengamatan terhadap siswa di SMP Negeri 1 Merbau Mataram Kabupaten Lampung Selatan yang akan menjadi subjek penelitian. c. Menentukan sampel penelitian untuk kelas eksperimen yaitu kelas VIII A dan kelas kontrol yaitu kelas VIII B dengan teknik purposive sampling. d. Membagi siswa menjadi tujuh kelompok pada kelas eksperimen dan tujuh kelompok pada kelas kontrol, dimana ada 6 kelompok yang memiliki 5 anggota dengan rata-rata terdiri dari 3 anggota perempuan dan 2 anggota laki-laki, dan 1 kelompok yang memiliki 4 anggota yang terdiri dari 3 anggota perempuan dan 1 anggota laki-laki. e. Mengelompokkan siswa secara heterogen, terdiri atas laki-laki dan perempuan, memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. f. Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP , Lembar Kerja Kelompok LKK. g. Membuat instrumen penelitian yaitu soal pretespostes untuk mengukur hasil belajar ranah kognitif siswa, beserta kisi-kisi soal, juga membuat lembar observasi untuk pengamatan aktivitas belajar siswa.

2. Pelaksanaan Penelitian

Mengadakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media 3D Anotrus untuk kelas eksperimen dan media torso untuk kelas kontrol, dengan menggunakan model pembelajaran yang sama yaitu STAD. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan pertama membahas tentang tulang penyusun kerangka tubuh dan persendian dan pertemuan kedua membahas otot, dan gangguan pada sistem gerak. Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan sebagai berikut:

2.1 Kelas Eksperimen Pembelajaran menggunakan media 3D Anotrus

a Pendahuluan 1. Guru mengadakan pretes untuk mengetahui kemampuan awal siswa pertemuan 1. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 3. Guru memberikan apersepsi : a. Pertemuan 1 : Guru menunjuk salah satu siswa untuk melakukan kegiatan mengambil pensil dengan jari tangan diikat dengan benda kaku, seperti kertas karton jika jari-jari tangan kalian dalam keadaan seperti ini, apakah kalian dapat melakukan kegiatan kalian dengan leluasa? Kenapa demikian? b. Pertemuan 2 : Pernahkah kalian mengalami kram atau kejang otot? Mengapa hal tersebut bisa terjadi? 4. Guru memberikan motivasi pembelajaran dengan menyampaikan manfaat mempelajari materi sistem gerak pada manusia: a. Pertemuan 1 : Guru memberikan penjelasan bahwa ketika jari- jari tangan diikat, sendi diantara tulang jari tangan tidak bisa bergerak sehingga jari tangan menjadi kaku. Untuk mengetahui mengenai sendi dan gerak serta komponen dalam sistem gerak manusia, maka kita akan mempelajarinya hari ini. b. Pertemuan 2 : Guru memberikan penjelasan bahwa kram adalah salah satu gangguan pada otot, dimana otot mengejang karena terlalu lama beraktivitas, kekurangan air atau garam dalam tubuh, dan sebagainya. Hari ini kita juga akan mempelajari mengenai gangguan lain pada sistem gerak

Dokumen yang terkait

Pengaruh media video terhadap hasil belajar siswa SMA pada konsep gerak lurus: kuasi eksperimen di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan

1 8 273

PERBANDINGAN PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB DAN POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

5 39 50

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI SISWA PADA MATERI POKOK DAUR AIR

0 11 68

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA KELAS VIII SMPN 22 BANDAR LAMPUNG

0 14 110

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA 3D ANOTRUS TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM GERAK PADA MANUSIA

1 33 76

PENGARUH PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN PADA Pengaruh Penggunaan Macromedia Flash Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Materi Sistem Pernafasan Pada Manusia Ditinjau dari Aktivitas BElajar Siswa Ke

0 3 18

Penggunaan media audiovisual pada materi sistem gerak pada manusia dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas VIIIB SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta.

0 0 183

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATERI SISTEM GERAK PADA MANUSIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH DARUL AMIN PALANGKA RAYA

0 0 27

Penggunaan media pembelajaran MIVI (Media Interaktif Visual) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada topik sistem gerak manusia

1 3 7

PENGARUH MEDIA ANIMASI TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GERAK PADA TUMBUHAN DI SMP N 1 PASIE RAJA

1 4 158