Populasi dan Sampel Desain Penelitian
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
3. Guru memberikan apersepsi :
a. Pertemuan 1 : Guru menunjuk salah satu siswa untuk
melakukan kegiatan mengambil pensil dengan jari tangan diikat dengan benda kaku, seperti kertas karton jika jari-jari
tangan kalian dalam keadaan seperti ini, apakah kalian dapat melakukan kegiatan kalian dengan leluasa? Kenapa demikian?
b. Pertemuan 2 : Pernahkah kalian mengalami kram atau kejang
otot? Mengapa hal tersebut bisa terjadi? 4.
Guru memberikan motivasi pembelajaran dengan menyampaikan manfaat mempelajari materi sistem gerak pada manusia:
a. Pertemuan 1 : Guru memberikan penjelasan bahwa ketika jari-
jari tangan diikat, sendi diantara tulang jari tangan tidak bisa bergerak sehingga jari tangan menjadi kaku. Untuk
mengetahui mengenai sendi dan gerak serta komponen dalam sistem gerak manusia, maka kita akan mempelajarinya hari
ini. b.
Pertemuan 2 : Guru memberikan penjelasan bahwa kram adalah salah satu gangguan pada otot, dimana otot mengejang
karena terlalu lama beraktivitas, kekurangan air atau garam dalam tubuh, dan sebagainya. Hari ini kita juga akan
mempelajari mengenai gangguan lain pada sistem gerak
manusia sehingga kita dapat mengenali dan mencegah gangguan tersebut.
b Kegiatan inti
1. Guru membagi nomor 1-34 kepada siswa sesuai dengan urutan
absen untuk memudahkan guru dalam observasi, dilanjutkan dengan memposisikan siswa duduk bersama kelompoknya masing-
masing. 2.
Guru menyajikan materi rangka dan sendi pertemuan 1 dan otot dan gangguan pada sistem gerak pertemuan 2 dengan
menggunakan media 3D Anotrus untuk menjelaskan di depan kelas.
3. Guru membagikan Lembar Kerja Kelompok LKK untuk setiap
kelompok dan memberikan arahan tentang cara pengisisan LKK tersebut Pertemuan 1 dan 2.
4. Guru membimbing siswa berdiskusi dengan kelompoknya masing-
masing dalam mengerjakan LKK. 5.
Guru meminta siswa mengumpulkan LKK yang telah dikerjakan. 6.
Guru meminta salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
7. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya,
memberikan sanggahan atau melengkapi jawaban yang disampaikan.