Model Pembelajaran Student Teams Achievement Divisions STAD

menegaskan bahwa anak-anak memiliki tenaga untuk berkembang sendiri, membentuk sendiri. Pendidik akan berperan sebagai pembimbing dan mengamati bagaimana perkembangan anak-anak didiknya. Prinsip-prinsip aktivitas dalam belajar, dalam hal ini akan dilihat dari sudut pandang perkembangan konsep jiwa menurut ilmu jiwa . Dengan melihat unsur kejiwaan seseorang subjek belajar subjek didik, dapatlah diketahui bagaimana prinsip aktivitas belajar dari sudut pandangan ilmu jiwa ini, secara garis besar dibagi menjadi dua pandangan yakni ilmu jiwa lama dan ilmu jiwa modern. 1. Menurut pandangan ilmu jiwa lama John Locke dengan konsepnya Tabularasa, mengibaratkan jiwa psyche seseorang bagaikan kertas putih yang tidak tertulis kertas putih ini kemudian akan mendapatkan coretantulisan dari luar yang akan menulis, mau ditulisi merah atau hijau, kertas itu akan bersifat reseptif. Konsep semacam ini kemudian ditransfer ke dalam dunia pendidikan. Dengan demikian aktivitas didominasi oleh guru, sedang anak didik bersifat pasif dan menerima begitu saja. Guru menjadi seorang yang adikuasa di dalam kelas. Selanjutnya Herbert dalam Sardiman, 2012: 98 memberikan rumusan bahwa jiwa adalah keseluruhan tanggapan yang secara mekanis dikuasai oleh hukum-hukum asosiasi. Atau dengan kata lain dipengaruhi oleh unsur-unsur dari luar. Relevansinya dengan konsep John Locke, bahwa gurulah yang aktif, yakni menyampaikan tanggapan-tanggapan itu. Siswa dalam hal ini pasif, secara mekanis hanya menuruti alur dari hukum-hukum asosiasi tadi. Mengkombinasikan dua konsep yang baik dikemukakan John Locke maupun Herbert, jelas dalam proses belajar mengajar guru akan senantiasa mendominasi kegiatan. Siswa terlalu pasif, sedang guru aktif dan segala inisiatif dating dari guru. Aktivitas siswa terutama terbatas pada mendengarkan, mencatat, menjawab pertanyaan bila guru memberikan pertanyaan. Proses belajar mengajar seperti ini jelas tidak mendorong anak didik untuk berpikir dan berkreativitas. 2. Menurut pandangan ilmu jiwa modern Aliran ilmu jiwa yang tergolong modern akan menerjemahkan jiwa manusia sebagai sesuatu yang dinamis, memiliki potensi dan energi sendiri. Oleh karena itu, secara alami anak didik itu juga bias menjadi aktif, karena adanya motivasi dan didorong oleh bermacam-macam kebutuhan. Belajar adalah berbuat dan sekaligus merupakan proses yang membuat anak didik harus aktif. Bahkan sekarang dipopulerkan dengan kiasan, “Kalau mengajari anak untuk mendapatkan ikan, janganlah si pengajar memberi ikan tetapi pengajar cukup memberikan kailnya”. Ini semua menunjukkan bahwa yang aktif dan mendominasi aktivitas adalah siswa. Guru cukup memberikan acuan atau alat ibarat kailnya. Aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Sehubungan dengan hal ini, Piaget menerangkan bahwa seorang anak berpikir sepanjang ia berbuat. Tanpa perbuatan berarti anak itu tidak berpikir. Oleh karena itu, agar anak didik berpikir sendiri maka harus diberi kesempatan untuk berbuat sendiri. Berpikir pada taraf verbal baru akan timbul setelah anak itu berpikir pada taraf perbuatan.dengan demikian, jelas bahwa aktivitas itu dalam arti luas, baik bersifat fisikjasmani maupun mentalrohani. Kaitan antara keduanya akan membuahkan aktivitas belajar yang optimal Sardiman, 2012: 97-100. Pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Siswa dilatih belajar sambil bekerja Learning by doing. Dengan bekerja mereka memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan aspek-aspek tingkah laku lainnya serta mengembangkan keterampilan yang bermakna untuk hidup di masyarakat Hamalik, 2005:171- 172. Anak-anak peserta didik memiliki tenaga-tenaga untuk berkembang sendiri. Pendidik berperan untuk membimbing dan mengamati bagaimana perkembangan anak-anak didiknya. Pernyataan ini memberikan petunjuk bahwa yang banyak melakukan aktivitas di dalam pembentukan diri adalah anak itu sendiri sedang pendidik memberikan bimbingan dan merencanakan segala kegiatan untuk anak didik Montessori dalam Sardiman, 2005:96. Menurut Diedrich dalam Rohani, 2004:9 terdapat macam-macam kegiatan peserta didik yang meliputi aktivitas jasmani dan aktivitas jiwa sebagai berikut: 1. Visual activities, membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain dan sebagainya.

Dokumen yang terkait

Pengaruh media video terhadap hasil belajar siswa SMA pada konsep gerak lurus: kuasi eksperimen di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan

1 8 273

PERBANDINGAN PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB DAN POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

5 39 50

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI SISWA PADA MATERI POKOK DAUR AIR

0 11 68

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA KELAS VIII SMPN 22 BANDAR LAMPUNG

0 14 110

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA 3D ANOTRUS TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM GERAK PADA MANUSIA

1 33 76

PENGARUH PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN PADA Pengaruh Penggunaan Macromedia Flash Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Materi Sistem Pernafasan Pada Manusia Ditinjau dari Aktivitas BElajar Siswa Ke

0 3 18

Penggunaan media audiovisual pada materi sistem gerak pada manusia dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas VIIIB SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta.

0 0 183

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATERI SISTEM GERAK PADA MANUSIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH DARUL AMIN PALANGKA RAYA

0 0 27

Penggunaan media pembelajaran MIVI (Media Interaktif Visual) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada topik sistem gerak manusia

1 3 7

PENGARUH MEDIA ANIMASI TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GERAK PADA TUMBUHAN DI SMP N 1 PASIE RAJA

1 4 158