media pengajaran yang berbasis 3D, dengan tingginya minat siswa terhadap software interaktif maka software ini memiliki peluang kebermanfaatan yang
besar oleh pihak sekolah dan siswa. Berikut diagram yang diperoleh:
Gambar 2. Data mengenai penilaian siswa terhadap Anotrus sampel adalah
siswa SMA 5 Bandar Lampung Anotrus tidak hanya menampilkan gambar tiga dimensi saja, tetapi juga
terdapat pejelasan tentang organ-organ yang ingin dilihat, fungsi dan kegunaannya secara mendetail dan beberapa fitur menarik lainnya.
Keunggulan yang ditawarkan oleh media 3D Anotrus adalah : 1.
Siswa merasa tertarik untuk belajar anatomi organ tubuh menggunakan media 3D Anotrus, karena software ini interaktif.
2. Siswa lebih cepat paham dengan metode pembelajaran.
3. Siswa dapat mempelajari anatomi organ tubuh dengan lebih detail.
4. Software ini sangat mudah diinstal, hanya memerlukan 1 klik untuk
instalasi software.
5. Software ini tidak membutuhkan spesifikasi komputer yang terlalu tinggi,
sehingga mudah untuk digunakan oleh siapa saja Sirojuddin,2012:29.
C. Model Pembelajaran Student Teams Achievement Divisions STAD
Model pembelajaran STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman temannya di Universitas John Hopkins. Siswa dalam suatu kelas tertentu dipecah
menjadi kelompok dengan anggota 4-5 orang, usahakan setiap kelompok beranggotakan heterogen, terdiri atas laki-laki dan perempuan, berasal dari
berbagai suku, memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Anggota tim menggunakan lembar kegiatan atau perangkat pembelajaran yang lain untuk
menuntaskan materi pelajarannya dan kemudian saling membantu satu sama lain. Untuk memahami bahan pelajaran melalui diskusi atau kuis Kurniasih, 2015:
22. Adapun langkah-langkah pembelajaran kooperatif model STAD dipaparkan oleh
Rusman 2012: 213-214 sebagai berikut: 1.Menyampaikan tujuan dan motivasi
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran dan motivasi siswa untuk belajar.
2. Pembagian kelompok
Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, di mana setiap kelompoknya terdiri dari empat sampai lima siswa yang memprioritaskan heterogenitas
keragaman kelas dalam prestasi akademik, gender jenis kelamin, ras atau etnik.
3. Presentasi dari guru
Guru menyampaikan materi pelajaran dengan terlebih dahulu menjelaskan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan tersebut serta pentingnya
pokok bahasan tersebut dipelajari. Guru memberi motivasi siswa agar dapat belajar dengan aktif dan kreatif. Dijelaskan juga tentang keterampilan dan
kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa, tugas dan pekerjaan yang harus dilakukan serta cara-cara mengerjakannya.
4. Kegiatan belajar dalam tim kerja tim
Siswa belajar kelompok yang telah dibentuk. Guru menyiapkan lembar kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok, sehingga semua anggota menguasai
dan masing-masing memberikan kontribusi. Selama tim bekerja, guru melakukan pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan dan bantuan bila
diperlukan. Kerja tim ini merupakan ciri terpenting dari STAD. 5.
Kuis evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar melalui kuis tentang materi yang dipelajari
dan juga melakukan penilaian terhadap presentasi hasil kerja masing-masing kelompok. Siswa diberikan kuersi secara individual dan tidak dibenarkan
bekerja sama. Ini dilakukan untuk menjamin agar siswa secara individu bertanggung jawab atas diri sendiri dalam memahami bahan ajar tersebut.
Guru menetapkan skor batas penguasaan untuk setiap soal, misalnya 60, 75, 84, dan seterusnya sesuai dengan tingkat kesulitan siswa.