Gambar 4.4 Kurva t-statistik variabel Kualitas
Smartphone
4.4.7 Penyimpangan Asumsi Klasik
1. Multikolinearitas Berikut merupakan hasil output analisis multikolinearitas antar variabel
independen dalam penilitian ini:
diterima
diterima
2.427 1.985
1.985 diterima
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.15 Hasil Multikolinearitas 1
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1 Constant
10.246 2.449
4.184 .000
Pendapatan Konsumen
-.038 .193
-.018 -.196
.845 .771
1.296 Harga
.722 .233
.303 3.095
.003 .682
1.466 Brand
smartphone .455
.125 .329
3.629 .000
.795 1.258
Kualitas Smartphone
.439 .181
.209 2.427
.017 .884
1.131 a. Dependent Variable: Keputusan Masyarakat
Hasil perhitungan nilai Tolerance pada Tabel 4.14 menunjukkan tidak ada variabel independen bernilai Tolerance 0.10 yang berarti tidak ada
korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95. Hasil perhitungan nilai Variance Inflaction Factor VIF juga menunjukkan
tidak ada satupun variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas
antar variabel dalam model regresi penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.16 Hasil Multikolinearitas 2
Coefficient Correlations
a
Model Kualitas
Smartphone Pendapatan
Konsumen Brand
smartphone Harga
1 Correlations Kualitas Smartphone
1.000 -.093
-.271 -.039
Pendapatan Konsumen -.093
1.000 .059
-.446 Brand smartphone
-.271 .059
1.000 -.327
Harga -.039
-.446 -.327
1.000 Covariances Kualitas Smartphone
.033 -.003
-.006 -.002
Pendapatan Konsumen -.003
.037 .001
-.020 Brand smartphone
-.006 .001
.016 -.010
Harga -.002
-.020 -.010
.054 a. Dependent Variable: Keputusan Masyarakat
Melihat korelasi antar variabel independen pada Tabel 4.15 di atas, terlihat bahwa hanya variabel Harga dengan Pendapatan Konsumen yang
mempunyai korelasi cukup tinggi dengan tingkat korelasi sebesar –0.446 atau sekitar 44.6. Karena korelasi tersebut masih di bawah 95, maka
dikatakan tidak terjadi multikolinearitas yang serius. 2. Heteroskedastisitas
Tabel 4.17 Hasil Uji Glejser
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
2.542 1.444
1.760 .082
Pendapatan Konsumen
-.101 .114
-.103 -.885
.378 Harga
.049 .138
.044 .355
.723 Brand smartphone
.010 .074
.015 .129
.898 Kualitas Smartphone
-.033 .107
-.034 -.310
.758 a. Dependent Variable: RES2
Universitas Sumatera Utara
Hasil output Glejser menunjukkan bahwa variabel pendapatan konsumen signifikan di atas 5 0.378 0.05 dan variabel harga
signifikan di atas 5 0.723 0.05, variabel brand smartphone siginifikan di atas 5 0.898 0.05, variabel kualitas smartphone
siginifikan di atas 5 0.758 0.05. Maka
H diterima dan maka H
A
ditolak a
rtinya adalah bahwa variabel pendapatan konsumen, harga, brand smartphone, dan kualitas smartphone tidak terjadi heteroskedastisitas.
3. Autokorelasi
Tabel 4.18 Hasil Output Runs Test
Runs Test
Unstandardized Residual
Test Value
a
.05312 Cases Test Value
50 Cases = Test Value
50 Total Cases
100 Number of Runs
52 Z
.201 Asymp. Sig. 2-tailed
.841 a. Median
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Runs test adalah 0.841. Hasil Runs Test menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. 2-tailed lebih besar
dari nilai signifikan 5 0.841 0.05 yang berarti bahwa H ditolak dan H
A
diterima. Dengan demikian, data yang dipergunakan cukup random sehingga tidak terdapat masalah autokorelasi pada data yang diuji.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Analisis Pengaruh Pendapatan Konsumen, Harga, Brand Smartphone, dan Kualitas Smartphone terhadap
Keputusan Masyarakat Kota Medan dalam Memilih Smartphone, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pendapatan konsumen X1 tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan masyarakat Y pada
α = 5 , hal ini dapat dilihat dari nilai t-hitung -0.196 t-tabel 0.1985. Hal ini menunjukkan bahwa H
diterima. Tinggi rendahnya pendapatan seseorang tidak mempunyai pengaruh yang terlalu signifikan bagi konsumen dalam memilih smartphone.
2. Harga X2 berpengaruh positif terhadap keputusan masyarakat kota Medan dalam memilih smartphone
Y dan signifikan pada α = 5, hal ini dapat dilihat dari nilai t-hitung 3.095 t-tabel 0.1985. Hal ini
menunjukkan bahwa H
A
diterima. Tinggi rendahnya harga smartphone mempunyai pengaruh yang signifikan bagi konsumen dalam memilih
smartphone. 3. Brand smartphone X3 berpengaruh positif terhadap keputusan
masyarakat kota Medan dalam memilih Smartphone Y dan signifikan pada α
= 5, hal ini dapat dilihat dari nilai t-hitung 3.629 t-tabel 0.1985. Hal ini menunjukkan bahwa H
A
diterima. Semakin beragam merk smartphone dan
Universitas Sumatera Utara