dalam pikiran para konsumen. Oleh karena itu proses memosisikan diri berdasarkan pada unsur persepsi pembeli, mengelola persepsi adalah dasar
pengelolaan merek yang baik. 6.
Merek Suatu Budaya Merek adalah sumber kebanggan dan sumber rasa ikut memilikinya.
Perwujudan suatu budaya merek yang tangguh tidaklah terjadi dengan sendiri melainkan dengan cara bekerja keras.
2.2 Penelitian Terdahulu
Ada beberapa penelitian sejenis yang sudah dilakukan oleh penelitian lain dan dapat mendukung dalam penelitian, penelitian-penelitian itu adalah:
1.
Jelly Yoanita, 2013 dalam penelitian yang berjudul “Hubungan Penggunaan Teknologi Informasi Smartphone Blackberry dengan Perilaku
Konsumen Onlined di Kelurahan Maridan Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara”. Dengan menggunakan 2 variabelyaitu
penggunaan teknologi informasi Smartphone Blackberry X dan variabel perilaku konsumen
online Y maka
hasil peramalan permintaan yang dilakukan dari berdasarkan hasil uji yang sudah penulis paparkan pada sub-sub bab maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan yang positif dan singnifikan antara hubungan penggunaan teknologi informasi Smartphoneblackberry dengan perilaku konsumen online
yaitu hubungan yang positif dimana dari hasil uji singnifikan terdapat adanya hubungan yang cukup berarti karena r-s hitung sebesar 0.62 terletak pada interval
0.41 – 0.70 pada skala Gullford. Penggunaan teknologi informasi
Universitas Sumatera Utara
Smartphoneblackberry mempunyai hubungan yang cukup berarti dan signifikan dengan perilaku konsumen online pada masyarakat Kelurahan Maridan apabila
diuji secara bersamasama dan simultan. Hal ini dibuktikan dengan uji t, dimana diketahui thitung sebesar 11.1 dan t-tabel sebesar 2.660. Sesuai dengan kriteria
pengujian apabila t-hitung t-tabel , maka H0 hipotesis nol ditolak dan H1 diterima.
2. Ferdian Ario Sasongko 2012 dalam penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Program Promosi, Persepsi Merek, Motivasi, dan Sikap Konsumen
terhadap Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Sepeda Motor Suzuki di Kota Semarang”. Dengan menggunakan variabel bebas X = X1 = Promosi, X2
=Persepsi merek, X3 = Motivasi, X4 = Sikap konsumen, Variabel Terikat Y = Keputusan Pembelian. Dari metode analisis yang dipakai, dapat disimpulkan
bahwa hanya program motivasi konsumen yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap proses pengambilan keputusan pembelian.
3. Wahyu Eko Pujianto 2012 dalam penelitian yang berjudul “Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Membeli Handphone
Blackberry”. Dengan menggunakan 19 variabel bebas X = X1= keanekaragaman produk Blackberry, X2 =tampilan menu Blackberry, X3 =
warna, X4 = tombol keyboard, X5 = digital camera, X6 = kapasitas memori, X7 = fasilitas facebook, X8 = fasilitas twitter, X9 = fasilitas BBM, X10 = faslitas yahoo
messenger, X11 = fasilitas email, X12 = fasilitas browsinggoogle, X13 = fasilitas fourshared, X14 = manfaat produk, X15 = handal, X16 = bramd image, X17 =
service, X18 = jaminan garansi, X19 = harga handphone blackberry. Dari metode
Universitas Sumatera Utara
analisis yang dipakai menunjukkan bahwa terjadi penurunan faktor-faktor keputusan pembeli dimana variabel X = X1= keanekaragaman produk
Blackberry, X2 = tampilan menu Blackberry, X6 = kapasitas memori, X7 = fasilitas facebook, X9 = fasilitas BBM, X10 = faslitas yahoo messenger, X11 =
fasilitas email, X12 = fasilitas browsinggoogle, X13 = fasilitas fourshared, X15 = handal, X16 = bramd image, X17 = service, X19 = harga handphone blackberry
berpengaruh positif terhadap pembelian hadphone blackberry. Sedangkan X3 = warna, X4 = tombol keyboard, X5 = digital camera,X8 = fasilitas twitter, X14 =
Manfaat produk, X18 = jaminan garansi kurang berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam pembelian handphone blackberry.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Kerangka Konseptual