BAB 3
BAHAN DAN METODE
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Desember 2009 selesai di Laboratorium Genetika, Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara, Medan.
3.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan adalah telur ulat sutera Bombyx mori L. yang normal dan yang dimutasi dengan sinar ultraviolet dan dipelihara hingga jadi ngengat
di Laboratorium Genetika, larutan hipotonis, larutan Carnoy, lakto asetat, pewarna Giemsa 2 dan aquades.
3.3 Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan berdasarkan Rancangan Acak Lengkap RAL, dimana waktu perlakuan dengan penyinaran sebagai berikut:
T0 = 0 menit kontrol
T1 = 1,5 menit
T2 = 3,0 menit
T3 = 4,5 menit
Masing-masing dengan sepuluh kali ulangan lama penyinaran berdasarkan penelitian Tampubolon, 2007.
Universitas Sumatera Utara
3.4 Persiapan Bahan
Bahan yang terlebih dahulu disiapkan adalah telur ulat sutera Bombyx mori L. dan disinari lampu ultraviolet merk Sankyo Denki. Dengan panjang gelombang
245 nm dengan intensitas sinar ultraviolet 30 watt, dengan jarak lampu 30 cm, kemudian disinari dengan lampu ultraviolet dengan waktu yang berbeda-beda yaitu 0;
1,5; 3,0 dan 4,5 menit. Selanjutnya telur yang telah dimutasi diletakkan ditempat gelap sampai menetas dan kemudian dipelihara sampai menjadi ngengat berdasarkan
Guntoro, 1995.
Kemudian dilanjutkan dengan pengamatan fenotip ulat sutera dan pembuatan preparat di Laboratorium Genetika, Departemen Biologi, FMIPA USU.
3.5 Parameter Pengamatan 3.5.1 Pengamatan kromosom Dengan Metode Kering Udara Tsurusaki, 1986
a. Pembuatan Preparat kromosom dengan Metode Kering Udara
Ngengat ulat sutera jantan dibedah dan diambil testisnya, kemudian diberi larutan hipotonik selama 15 menit pada suhu kamar. Kemudian larutan diganti dengan
laruatan Carnoy 3 bagian metanol absolut dan 1 bagian asam asetat glacial selama 15 menit. Setelah itu ditambahkan satu atau dua tetes lakto asetat 6 bagian asam
asetat, 1 bagian asam laktat, dan 1 bagian aquades dan diamati dibawah mikroskop. Jika objek tersebut menjadi transparan dan hubungan intraselular menjadi terlepas,
objek dipindahkan ke objek gelas. Sebelum objek kering ditambahkan 5 sampai 10 tetes larutan fiksatif. Dikering anginkan pada suhu kamar selama 24 jam, kemudian
objek diwarnai dengan Giemsa 2 selama 20 menit. Kelebihan zat warna dihilangkan dengan air mengalir selama satu atau dua detik dan dikering anginkan kemudian
diamati dibawah mikroskop Tjong Roesma, 1998.
Universitas Sumatera Utara
b. Proses Pemotretan Kromosom