Pengembangan Ekonomi Lokal di Kabupaten Deli Serdang

Pemerintah Kabupaten Deli Serdang dapat menentukan alokasi dan prioritas anggaran untuk ketiga sektor tersebut baik melalui alokasi dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD dalam upaya untuk memacu perkembangan atau pertumbuhan ekonomi daerah, sehingga mendorong tercapaianya kesejahteraan masyarakat Kabupaten Deli Serdang.

4.6.5. Pengembangan Ekonomi Lokal di Kabupaten Deli Serdang

Pengembangan ekonomi lokal adalah proses dimana Pemerintah daerah, swasta dan masyarakat bekerja bersama membentuk kondisi yang lebih baik bagi pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan pekerjaan. Prinsip pendapatan ekonomi lokal adalah mulai dengan kebutuhan pasar, lalu menghubungkan produsen skala kecil dan para pemasok kepada perusahaan pengekspor ke luar daerah. Memulai pengembangan dari cluster kegiatan ekonomi yang ada, yang produksinya di jual di luar daerah economic base, dan multiplier effect-nya luas. Merubah orientasi kebijakan agar inisiatif digerakkan oleh pembeli, pasar dan permintaan, bukan produksi atau supplay. Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang dalam memberhasilkan sektor unggulan daerah, dengan langkah- langkah antara lain melalui ekspor ke luar daerah, pemasaran, klaster, kemitraan dan pemberdayaan. Ekspor ke luar daerah, antara lain memprioritaskan untuk pengembangan kegiatan yang berorientasi ekspor ke luar daerah, karena kegiatan ini memberikan Universitas Sumatera Utara permintaan lebih besar, pasar lebih luas, memberikan tambahan pendapatan devisa bagi daerah. Pemasaran, usaha kecil dan menengah sering mengeluh kekurangan permintaan, sementara usaha menengah-besar sering permintaan besar, tapi sulit menyediakan produk dalam kuantitas, kualitas dan waktu yang diminta, maka perlu dilakukan kemitraan untuk menjembatani hal tersebut. Klaster, yaitu kelompok dari kegiatan ekonomi sejenis, dari huli hingga hilir. Tujuannya adalah agar mata rantai produksi-pasar supplay chain terbina. Pengembangan klaster diprioritaskan dengan menilai potensinya untuk diekspor ke luar daerah, luasnya efek pengganda multiplier effect dan nilai tambah value added, serta jumlah usaha kecil yang terlibat dalam klaster. Kemitraan stakeholders, forum kemitraan stakeholders yang terkait dengan klaster yang dipilih dibentuk, dengan keanggotaan antara lain : produser petani, nelayan, pengolah sekunder, pedagang, pengumpul dan grosir, dinas dan lembaga yang terkait dengan klaster di Pemkab, BUMD jika ada, lembaga keuangan, pusat pelatihan dan pendidikan serta penelitian, KADIN, LSM termasuk pembeli besar dari luar daerah. Pemberdayaan forum, dalam pemberdayaan forum kemitraan, diarahkan agar kelompok yang relatif kecil, yang fokus kepada berbagai kepentingan bersama. Memberdayakan forum kemitraan untuk saling berbagi sharing dalam merumuskan masalah, solusi, dan rencana tindakan action plan. Mendelegasikan kewenangan Universitas Sumatera Utara kepada kemitraan dalam pengambilan keputusan yang menyangkut kepentingan usaha dan kerjasama dengan pihak terkait. Dengan pengembangan keunggulan lokal daerah Kabupaten Deli Serdang, maka diharapkan Pendapatan Asli Daerah PAD akan semakin meningkat, dimana pada tahun 2009 PAD Kabupaten Deli Serdang mencapai Rp. 102,73 milyar meningkat menjadi Rp. 115,88 milyar, selain itu jumlah tenaga kerja yang bekerja juga semakin meningkat, dimana pada tahun 2008 jumlah tenaga kerja yang bekerja di Deli Serdang berjumlah 645.977 orang meningkat menjadi 820.978 orang atau mengalami peningkatan sebesar 27,09. Dengan semakin terarahnya roda pembangunan dengan penajaman prioritas pembangunan berdasarkans ektor-sektor unggulan daerah, maka jumlah PAD dan lapangan kerja juga diharapkan akan semakin meningkat. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu tentang Analisis Penentuan Sektor Unggulan Perekonomian Wilayah Kabupaten Deli Serdang dengan Pendekatan Sektor Pembentuk PDRB, dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain : 1. Klasifikasi pertumbuhan sektor perekonomian wilayah Kabupaten Deli Serdang dengan mempergunakan hasil metode analisis Klassen Tipology menunjukkan bahwa sektor yang maju dan tumbuh dengan pesat kuadran I yaitu sektor pertambangan dan penggalian, sektor perdagangan, hotel dan restauran serta sektor jasa-jasa. Sektor maju tapi tertekan kuadran II yaitu sektor industri. Sektor potensial atau masih dapat berkembang kuadran III yaitu sektor pertanian, sektor bangunan serta sektor keuangan persewaan dan jasa perusahaan. 2. Adapun untuk penentuan sektor basis dan non basis dalam perekonomian wilayah Kabupaten Deli Serdang dengan mempergunakan hasil perhitungan indeks Location Quotient LQ, sektor yang merupakan sektor basis LQ1, yaitu sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restauran serta sektor jasa-jasa. Sementara sektor yang tergolong ke dalam sektor non basis adalah sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, sektor listrik, gas dan air minum, sektor bangunan, sektor pengangkutan dan komunikasi, serta sektor keuangan, Universitas Sumatera Utara