105 dari 2 kilometer hanya 2. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel IV.20
berikut:
TABEL IV.20 JARAK LOKASI USAHA DENGAN TEMPAT TINGGAL
Jarak lokasi dgn rumah Lokasi
=1 Km 1-2 Km
2 Km
Jumlah
Veteran 6
4 10
Sirandu 5
1 6
Re Martadinata 5
2 7
Mulyoharjo 6
6
Alun-Alun 17
17
Kenanga 3
1 4
Jumlah 42
7 1
50
Persentase 84
14 2
100
Sumber: Data primer diolah, 2005
Dari tabel diatas terbukti bahwa jarak lokasi usaha dengan tempat tinggal PKL cenderung dekat. Hal ini sesuai dengan teori lokasi yang dikemukakan oleh
Djojodipuro1992:30 yang menyatakan bahwa penting untuk menentukan lokasi sedemikian rupa sehingga diperoleh biaya angkutan yang minimum.
Menurut para pedagang dari keenam lokasi, rata-rata mereka hanya berjalan kaki menuju tempat usahanya. Mereka juga enggan apabila pemerintah
menempatkan mereka pada lokasi yang jauh dari tempat tinggalnya. Hal ini patut menjadi pertimbangan dalam menentukan kebijakan untuk penataan PKL.
4.3.4 Perizinan
Perizinan merupakan masalah yang cukup pelik bagi pedagang kaki lima. Setelah dikeluarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 28 Tahun
2002 tentang Pengaturan Pedagang Kaki Lima perizinan menjadi syarat yang cukup penting bagi kelangsungan hidup usaha pedagang kaki lima. Peraturan
106 Daerah tersebut mewajibkan setiap pedagang kaki lima memiliki izin penggunaan
tempat usaha dari Bupati atau pejabat yang ditunjuk. Izin penggunaan tempat usaha tersebut berlaku selama satu tahun dan kemudian dapat diperpanjang. Untuk
mengajukan izin tersebut PKL harus melengkapinya dengan foto copy Kartu Tanda Penduduk dan surat keterangan dari kepala DesaLurah setempat.
Namun dari hasil survai diketahui bahwa sebagian besar PKL yang berada pada keenam lokasi tersebut tidak mempunyai izin. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel IV.21 berikut:
TABEL IV.21 IZIN PENGGUNAAN LOKASI USAHA DARI PEMERINTAH
Mempunyai Izin Lokasi
Ya Tidak
Jumlah
Veteran 10
10
Sirandu 4
2 6
Re Martadinata 7
7
Mulyoharjo 6
6
Alun-Alun 17
17
Kenanga 4
4 Jumlah
17 33
50
Persentase 34
66 100
Sumber: Data primer diolah, 2005
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada lokasi ruas jalan Veteran, ruas jalan Kenanga dan Alun-alun semua responden PKL menyatakan belum
mempunyai izin dari Pemerintah Kabupaten Pemalang. Pada lokasi ruas jalan Veteran dan jalan Kenanga mereka beralasan bahwa mereka telah ditempatkan
oleh petugas Satpol PP sehingga merasa tidak perlu untuk meminta izin lagi. Responden alun-alun menyatakan bahwa sebenarnya mereka telah mengetahui
lokasi usaha mereka saat ini adalah ilegal sehingga mereka tidak mengajukan izin
107 kepada pemerintah. Mereka hanya mendapat izin secara lisan dari kepala satpol
PP saat itu. Sementara pada ruas jalan RE Martadinata dan Lapangan Mulyoharjo
semua responden menyatakan telah memiliki surat izin tersebut. Responden dari lapangan Sirandu sebanyak 4 orang menyatakan telah memiliki izin dan 2 orang
belum memiliki izin. Banyaknya PKL yang tidak mempunyai izin membuktikan kurang
tegasnya petugas dalam melaksanakan peraturan daerah tersebut sehingga semakin bertambah pedagang yang menempati tempat-tempat yang dilarang.
Sebenarnya dengan memiliki surat izin dimaksud, pedagang dapat merasa lebih aman dalam menjalankan usahanya dan tidak takut lagi terkena
penggusuran. Dari sisi pemerintah, apabila semua pedagang diberikan pengarahan agar
mengajukan izin tersebut maka akan memudahkan petugas untuk menertibkan pedagang yang tidak memiliki izin pada lokasi yang telah ditetapkan dan kepada
pedagang yang telah memiliki izin dapat diminta retribusi yang sesuai dengan ketentuan Perda yang berlaku sehingga dapat menambah pendapatan asli daerah.
4.4.
Analisis Kesesuaian Perda Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Penataan PKL dengan keadaan pada lokasi PKL
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan pedagang kaki lima pada keenam lokasi penelitian dalam
kegiatannya.
108
a. Jalan Veteran