Pola Peyebaran dan Pengelompokkan Pedagang Kaki Lima

94

4.2.3 Pola Peyebaran dan Pengelompokkan Pedagang Kaki Lima

Berdasarkan hasil pengamatan penulis, pola penyebaran pada keenam lokasi berbeda-beda. Pada Lapangan Mulyoharjo, Lapangan Sirandu serta Alun-alun pola penyebarannya adalah mengelompok. Menurut Mc. Gee dan Yeung 1977: 36, pedagang pada lokasi ini pada umumnya selalu akan memanfaatkan aktivitas- aktivitas di sektor formal dan biasanya pusat-pusat perbelanjaan menjadi salah satu daya tarik lokasi sektor informal untuk menarik konsumennya. Selain itu pada ujung jalan, ruang-ruang terbuka, sekeliling pasar, ruang-ruang parkir, dan taman-taman merupakan lokasi-lokasi yang banyak diminati oleh sektor ini. Sedangkan pada lokasi ruas jalan RE Martadinata, Jalan Kenanga dan Jalan Veteran, pola penyebarannya adalah memanjang. Sesuai dengan pendapat Mc. Gee dan Yeung 1977: 37 pada umumnya pola penyebaran memanjang atau linier concentration terjadi di sepanjang atau di pinggir jalan utama main street atau pada jalan yang menghubungkan jalan utama. Dengan kata lain pola perdagangan ini ditentukan oleh pola jaringan jalan itu sendiri. Pola kegiatan linier lebih banyak dipengaruhi oleh pertimbangan aksesibilitas yang tinggi pada lokasi yang bersangkutan. Pada ruas Jalan Kenanga dan ruas Jalan RE Martadinata mempunyai aksesibilitas yang cukup tinggi mengingat pada ruas jalan ini menghubungkan jalan utama yaitu Jalan Sudirman dengan Stasiun Kereta Api Pemalang. Demikian pula halnya dengan ruas Jalan Veteran yang menghubungkan Terminal Bus Pemalang dengan ruas Jalan Sudirman dan dilewati oleh banyak bus-bus mikro serta angkutan kota lihat gambar 4.3. 95 Pola penyebaran memanjang karena mengikuti pola jaringan jalan Aksesibilitas yang tinggi karena menghubungkan terminal kota dengan Jl.Sudirman Pola penyebaran memanjang karena mengikuti pola jaringan jalan. Aksesibilitas yang cukup tinggi terletak dekat dengan jalan protokol kota Pemalang ke Tegal. Pola penyebaran memanjang karena mengikuti pola jaringan jalan Aksesibilitas yang cukup tinggi karena menghubungkan jalan utama dengan stasiun kereta api. Pola Mengelompok karena dekat dengan pusat kegiatan formal dan pusat perbelanjaan. Pola Mengelompok karena terletak pada ruang terbuka lapangan Mulyoharjo Pola Mengelompok karena ada dekat dengan pusat kegiatan formal dan pusat perbelanjaan. 96 Apabila dilihat dari pola pengelompokkan jenis dagangan, secara umum pedagang kaki lima pada saat ini memilih berkelompok dengan sejenisnya 54 serta bercampur dengan PKL jenis lain 46. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel IV.12 berikut ini: TABEL IV.12 PENGELOMPOKKAN PKL Kelompok saat ini Lokasi Sejenis Bercampur Jumlah Veteran 2 8 10 Sirandu 1 5 6 Re Martadinata 7 7 Mulyoharjo 6 6 Alun-Alun 13 4 17 Kenanga 4 4 Jumlah 27 23 50 Persentase 54 46 100 Sumber: Data primer diolah, 2005 Sejenis dalam tabel tersebut adalah jenis dagangan yang dijual seperti makanan dengan makanan tanpa membedakan makanannya. Meskipun demikian, para pedagang memilih untuk membedakan jenis dagangannya untuk menghindari persaingan. Misalnya pedagang nasi grombyang tidak berdekatan dengan pedagang nasi grombyang yang lain, tetapi diselingi oleh pedagang sop kambing. Disisi lain pedagang minuman biasanya bersebelahan dengan pedagang makanan seperti terjadi pada lokasi alun-alun. Pedagang yang berjualan makanan seperti mie ayam, soto, bakso dan bubur akan bersebelahan dengan pedagang minuman seperti es serut, minuman botol dan kelapa muda. Pengelompokkan ini terjadi dengan sendirinya karena para pedagang menyadari bahwa dagangan mereka merupakan barang komplementer atau barang yang saling melengkapi. 97

4.2.4 Lama Waktu Aktivitas