Pokok-Pokok Permasalahan Dasar Pertimbangan, Tujuan dan Kontribusi

B. Pokok-Pokok Permasalahan

Dengan melihat kenyataan yang ada das sein, bahwa wilayah bekas Karesidenan Surakarta yang terdiri dari 6 daerah Kabupaten dan 1 daerah kota, memiliki potensi wilayah yang relatif besar, baik potensi ekonomi, budaya maupun politik. Tetapi dari berbagai potensi yang ada itu belum terdapat pemberdayaan potensi wilayah yang besifat koordinatif antar daerah KabupatenKota di wilayah tersebut. Dalam pemberdayaan potensi wilayah yang bersifat koordinatif di wilayah bekas Karesidenan Surakarta termaksud, diperlukan perubahan mendasar yang bersifat struktural das sollen, yaitu dengan mengembangkan kemungkinan untuk menjadikan wilayah tersebut sebagai sebuah provinsi, melalui pemberdayaan hukum otonomi daerah. Dengan adanya permasalahan tersebut, dapat dirinci menjadi beberapa pokok permasalahan sebagai berikut : 1. Apa yang dimaksud dengan pemberdayaan hukum otonomi daerah dan potensi wilayah sebagai fokus studi ini, serta kaitannya dengan objek yang diteliti yaitu wilayah bekas Karesidenan Surakarta ? 2. Apakah wilayah bekas Karesidenan Surakarta layak untuk menjadi sebuah provinsi, yang secara teknis disebut sebagai “Provinsi Surakarta” menurut kriteriasyarat Pemekaran Daerah ? 3. Bagaimana kemungkinan keberadaan daerah baru baca: “Provinsi Surakarta” dan daerah induk Provinsi Jawa Tengah, jika terjadi Pemekaran Daerah sehingga menjadi dua provinsi ? 4. Manfaat apa saja, jika wilayah bekas Karesidenan Surakarta tersebut menjadi sebuah provinsi ? 5. Manfaat apa saja yang dapat diberikan oleh hasil studi ini, baik bagi pihak- pihak yang berkepentingan terbentuknya “Provinsi Surakarta” maupun untuk keperluan pengayaan hukum otonomi daerah ?

C. Dasar Pertimbangan, Tujuan dan Kontribusi

Dasar pertimbangan untuk mengembangkan wilayah bekas Karesidenan Surakarta menjadi sebuah provinsi, tidak terlepas dari tujuan Pemekaran Daerah yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai cara sebagaimana tertera pada Pasal 2, PP No. 129 tahun 2000, dan telah disebutkan di depan tetapi agar lebih dekat dengan realitas yang ada dan permasalahan yang dihadapi, serta sesuai dengan tujuan dari Pemekaran Daerah tersebut, beberapa dasar pertimbangan timbulnya pemikiran untuk mengembangkan wilayah bekas Karesidenan Surakarta menjadi sebuah provinsi adalah sebagai berikut : 1. Memperpendek rentang birokrasi pemerintahan baik dilihat dari segi geografis maupun hirarkis, sehingga pemberdayaan birokrasi pemerintahan lebih dimungkinkan. 2. Koordinasi antar daerah KabupatenKota akan lebih efektif dan intensif. 3. Memperbesar sumber-sumber pembiayaan pembangunan. 4. Peningkatan partisipasi masyarakat, termasuk dalam proses-proses pengambilan keputusan. 5. Peningkatan kualitas lembaga eksekutif dan lembaga legislatif dalam mewujudkan pemerintahan yang baik dan bertanggungjawab good governance. Sementara penelitian ini bertujuan : 1. Ingin melihat tingkat kelayakan wilayah bekas Karesidenan Surakarta untuk dikembangkan menjadi sebuah provinsi, menurut kriteriasyarat formal. 2. Ingin mengetahui berbagai kemungkinan dalam pengembangan potensi wilayah. 3. Ingin mengetahui permasalahan-permasalahan mendasar dan solusi yang mungkin dapat dilaksanakan, menurut skala prioritas di wilayah tersebut, yang pada tahap awal akan dilihat dari arti kemanfaatan jika bekas Karesidenan Surakarta menjadi sebuah provinsi. Selanjutnya penelitian dapat memberikan kontribusi : 1. Sebagai masukan bagi pihak-pihak yang menginginkan terbentuknya “Provinsi Surakarta”. 2. Masukan bagi pengembangan dan perbaikan “hukum otonomi daerah’ pada tingkat makro. 3. Menambah khasanah pengetahuan bagi pengembangan ilmu hukum, khususnya sosiologi hukum.

D. Analisis Kerangka Pemikiran