12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Rumah Sakit
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit dinyatakan bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat. Perkembangan perumahsakitan di Indonesia sejak kemerdekaan berlangsung sangat cepat dan dinamis, sejalan dengan pesatnya peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Saat ini, perkembangan pelayanan RS sejalan dengan tuntutan masyarakat untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu,
mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran, kefarmasian, termasuk penggunaan teknologi komunikasi mutakhir dengan komputer dan internet.
2.1.1 Jenis Rumah Sakit di Indonesia
Jenis RS di Indonesia dikelompokkan menurut beberapa aspek seperti berdasarkan kepemilikan, jenis pelayanan yang diberikan, dan berdasarkan
kelasnya. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 147MenkesPERI2010 tentang perizinan rumah sakit mengelompokkan rumah sakit berdasarkan kepemilikan,
yaitu rumah sakit publik dan rumah sakit privat. Rumah sakit publik ialah rumah sakit yang dikelola pemerintah, pemerintah daerah dan badan hukum yang bersifat
nirlaba. Contohnya RS Pusat, RS Provinsi, dan RS Umum Daerah Sedangkan rumah sakit privat adalah rumah sakit yang dikelola oleh badan hukum dengan
Universitas Sumatera Utara
13
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
tujuan profit yang berbentuk perseroan terbatas atau persero. Contohnya RS yang yang dikelola oleh yayasan tertentu.
Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit mengelompokkan rumah sakit berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan
menjadi rumah sakit umum dan rumah sakit khusus. Rumah sakit umum ialah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis
penyakit. Adapun rumah sakit khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan
disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit, atau kekhususan lainnya. Misalnya RS Khusus Mata, RS Khusus Stroke dan lain-lain.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 340 Tahun 2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit menetapkan RS khusus dibedakan atas RS Khusus kelas A, RS
Khusus kelas B dan RS Khusus kelas C, hal ini didasarkan atas fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialis dan subspesialis kekhususannya. RS
Khusus kelas A memiliki fasilitas dan kemampuan kekhususan yang lengkap, RS Khusus kelas B punya fasilitas dan kemampuan kekhususan yang terbatas,
sedangkan RS Khusus kelas C punya fasilitas dan kemampuan kekhususan yang minimal.
2.1.2 Rumah Sakit sebagai Industri Jasa