Manajemen Kinerja Kinerja Unit Pelayanan Publik .1 Pengertian Kinerja

24 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2.3.2 Manajemen Kinerja

Menurut Dharma 2005, manajemen kinerja adalah suatu cara untuk mendapatkan hasil yang lebih baik bagi organisasi, kelompok dan individu dengan memahami dan mengelola kinerja sesuai target yang telah direncanakan, standar, dan persyaratan kompetensi yang telah ditentukan. Manajemen kinerja juga berarti sebuah proses untuk menetapkan apa yang harus dicapai, dan pendekatannya untuk mengelola dan pengembangan manusia melalui suatu cara yang dapat meningkatkan kemungkinan bahwa sasaran akan dapat dicapai dalam suatu jangka waktu tertentu baik pendek maupun panjang. Manajemen kinerja didasarkan pada suatu asumsi bahwa bilamana orang tahu dan mengerti apa yang diharapkan dari mereka, dan diikutsertakan dalam penentuan sasaran yang akan dicapai maka mereka akan menunjukkan kinerja untuk mencapai sasaran tersebut. Tujuan umum manajemen kinerja adalah untuk menciptakan budaya para individu dan kelompok memikul tanggung jawab bagi usaha peningkatan proses kerja dan kemampuan yang berkesinambungan. Proses manajemen kinerja dapat digunakan untuk mengkomunikasikan dan memperkuat strategi, nilai dan norma organisasi dan mengintegtrasikan sasaran individu dan organisasi. Manajemen kinerja memungkinkan individu untuk mengekspresikan pandangan mereka tentang apa yang seharusnya mereka kerjakan, arah yang akan dituju dan bagaimana seharusnya mereka dikelola. Dengan demikian, proses ini memberikan suatu cara bagaimana sasaran kerja dapat dipahami secara bersama oleh para karyawan dan manajer. Intisari proses Universitas Sumatera Utara 25 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA manajemen kinerja merupakan kemitraan antara manajer dan individu yang merupakan anggota kelompok kerjanya. Supaya manajemen kinerja dapat berlangsung efektif maka ada 4 prinsip mendasar, yaitu: 1. Manajemen kinerja dimiliki dan dimotori oleh manajemen lini dan bukan oleh bagian Sumber Daya Manusia 2. Penekanan terhadap nilai dan target organisasi 3. Manajemen kinerja bukanlah merupakan sekumpulan pemecahan masalah, tetapi sesuatu yang harus dikembangkan secara khusus untuk suatu organisasi tertentu 4. Manajemen kinerja harus berlaku bagi semua staf, bukan hanya sebagian dari kelompok manajerial saja. Kemudian untuk memudahkan proses manajemen kinerja maka disusunlah kerangka kerja. Kerangka kerja akan menuntun organisasi untuk menuju perkembangan. Kerangka kinerja menjadi panduan untuk manajer, karyawan dan kelompok, sehingga jelas kegiatan manajemen kinerja apa yang diharapkan dari pegawainya. Aktifitas dalam kerangka kerja tersebut adalah: 1. Strategi serta sasaran organisasi  Persiapan pernyataan nilai serta misi yang dikaitkan dengan strategi organisasi.  Penetapan sasaran organisasi dan departemenbidang. Universitas Sumatera Utara 26 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2. Penetapan rencana dan kinerja  Kesepakatan mengenai akuntabilitas, tugas, sasaran, tuntutan pengetahuan, keahlian dan kompetensi serta ukuran kinerja.  Kesepakatan mengenai rencana kerja dan action plan untuk pengembangan SDM dan peningkatan kinerja. 3. Pengelolaan secara berkesinambungan sepanjang tahun  Pemberian umpan balik secara teratur  Evaluasi perkembangan secara berkala 4. Evaluasi kinerja secara formal  Persiapan oleh manajer dan karyawan secara individu untuk suatu evaluasi formal.  Evaluasi kinerja tahunan, yang kemudian mengarah pada kesepakatan kinerja baru. 5. Pengembangan dan pelatihan  Program pengembangan dan pelatihan yang didasarkan atas hasil evaluasi kinerja.  Pengembangan yang lebih informal akan berlangsung disepanjang tahun dalam bentuk bimbingan, konseling, on the job training dan aktifitas pengembangan diri.

2.3.3 Penilaian Kinerja